Jimin dan Syahra agak memberi sedikit jarak ketika Jungkook tiba tiba datang membuka pintu tanpa permisi. Anak sialan umpat Jimin dalam hati.
Kini pria maknae itu duduk di tengah tengah Syahra dan Jimin. Seharusnya Jimin sekarang sedang di suapi manja oleh Syahra sembari memeluk wanita itu dari belakang. Tapi sekarang malah mereka terududuk diam sambil memperhatikan Jungkook yang dengan tenangnya memakan jatah makan siang mereka.
Jimin memang terlihatnya saja memperhatikan Jungkook dan sekali kali berkata jangan makan terburu buru, kau bisa tersedak. Namun dalam hatinya Jimin mengumpat agar anak itu menghilang dari bumi dan tidak menganggu waktu nya bersama Syahra.
"Hyung, makanan ini enak sekali. Aku habiskan yah?" Jimin menatap Syahra yang diam saja melihat makanan yang di meja itu hampir habis karena Jungkook. Sungguh perut Syahra dari pagi belum terisi apapun dan sekarang makanan nya malah di ambil orang.
Ponsel Jungkook berbunyi. Di lihatnya nama orang yang menelfon dari layar yang menunjukan nama 'Yoon Gi Hyeong.' Jungkook berdiri dan berjalan menjauh untuk mengangkat telfonnya meninggalkan 2 pasangan sejoli yang kelaparan akibat ulahnya.
"Aishh si Jungkook sialan itu. Akan ku minta makanan lagi, kau tunggu lah sebentar." ujar Jimin lalu berdiri, namun tangannya di cekal oleh Syahra dan dirinya pun duduk kembali.
"Sudah, kau jangan marah pada Jungkook. Mungkin saja ini gambaran masa depan nanti?." Jimin tersenyum mendengar penuturan lembut kekasihnya itu. Jimin mengecup punggung tangan Syahra dan menggengamnya erat.
Sedangkan di luar uks ada Jungkook yang sedang berdiri sambil mendengarkan ocehan Yoon Gi di balik telfon itu.
"Jadi? Mereka berduaan di UKS dan bermesraan? Apalagi yang terjadi?" Jungkook melihat ke sekitar memastikan tak ada yang dengar jika ia mengatakan sesuatu.
"Aku langsung masuk ke UKS nya dan menghabiskan makanan mereka. Yaa sekalian tak memberi ruang kepada mereka."
"Baiklah. Lebih baik sekarang kau pergi dari sana dan datang ke ruang latihan. Ku tunggu disana." Jungkook mengangguk dan pergi menuju ruang latihan. Tak lupa juga mengirimi pesan kepada Jimin bahwa dirinya harus pergi segera karena mendapat pekerjaan penting.
Jimin menatap kesal pesan yang di kirimkan Jungkook. Enak sekali bocah itu, dimana setelah menghabiskan semua makanannya, ia langsung pergi tanpa babibu dengan alasan pekerjaan mendadak. Cih.
"Sudahlah, jangan cemberut begitu. Bagaimana jika kita makan di luar. Yaa lebih baik daripada disini kan?" Jimin mengangguk mendengar saran Syahra. Dirinya bergegas berdiri dan meminta izin kepada manager untuk pergi keluar sebentar perihal untuk makan siang.
Setelah mendapat izin, pasangan itu langsung pergi bergandengan keluar menuju kedai ttaokbokki. Mereka tak memakai mobil, lebih memilih berjalan kaki sepanjang 500 meter sembari menghabiskan waktu bergandengan sepanjang jalan yang becek selekas turun hujan.
Mantel tebal dan sepatu bot menghangatkan keduanya menghadapi dingin kota Seoul yang sedang memasuki musim hujan. Cuaca mendung nan sejuk itu menambah kesan romantis. Tangan keduanya pun terus bergandeng enggan terlepas seakan ingin terus saling terikat satu sama lain.
"Hey, Jungkook sudah tahu hubungan kita. Lalu bagaimana?" Syahra menyenderkan kepalanya ke lengan Jimin sambil berfikir. Sedangkan pacarnya menghela nafas dan merangkul Syahra agar lebih dekat kepadanya dan lebih merasa Hangat.
"Yaa tak apa. Lagian dia menyukai IU, bukan Song Aera ku." Syahra mencubit lengan Jimin kesal, dan yang di cubit hanya terkekeh lalu merangkul Syahra lagi.
"Biarkan mereka semua tau. Jika aku menyembunyikannya, sama saja diriku tak serius padamu. Lagian aku bangga punya pacar dokter cantik dan pintar sepertimu." Syahra mendengar jawaban itu tersenyum tipis lalu sekali mencuri satu kecupan di pipi Jimin.
"Bibir mu dingin, mau ku hangatkan tidak?" Syahra membuang wajah kearah lain ketika Jimin mendekatkan wajahnya untuk meminta satu ciuman.
"Nanti akan ku hangatkan dengan air hangat di kedai." ujar Syahra. Keduanya diam lagi, tak memiliki topik pembahasan untuk menghancurkan keheningan ini.
"Jim, bisakah aku minta sesuatu?"Jimin menengok kearah Syahra yang tetap memandang jalanan tanpa menatap kearahnya.
"Aku ingin kau menyanyi untuk ku sekarang. Boleh?" Jimin tersenyum lagi lalu mencium kepala Syahra yang ia rangkul.
"I want to be your light baby
(Aku ingin kau menjadi cahayamu, sayang)
You should be your light
(Kau harus menjadi cahayamu)
Deoneun apeuji anhge
(Jadi kau tidak tersakiti lagi)
Nega useul su issge
(Kau bisa tersenyum lebih)
I want you to be your night, baby
(Aku ingin kau jadi malam mu, sayang)
You could be your night
(Kau bisa jadi malam mu)
I bami neoege soljighal su issge
(Aku akan jujur padamu malam ini)" Jimin mendekatkan wajahnya ke telinga Syahra lalu berbisik."Bahwa aku sangat mencintaimu malam ini, besok, dan selamanya."
Syahra tersenyum dan berjalan mendahului Jimin karena kedai yang di tuju sudah terlihat. Sang kekasih tersenyum melihat tingkah malu malu Syahra dan mengejarnya lalu merangkul Syahra masuk kedalam kedai.
..........TBC...........
......................
...................
................
.............
..........
......
...
.Double update. Maybe..
![](https://img.wattpad.com/cover/221019778-288-k65697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity PJM
FanfictionMemperjuangkan cinta kita itu sulit. Kalau kau memaksa, berjuang saja sendiri dan ku terima hasilnya. -Mrs. Segaff Antara DOkter dan iDOL. Juga serpihan bumbu drama ala sinetron di channel Iwak flying