21• Merelakan

1K 92 6
                                    

Herin masih saja nginep di hotel nya Nct Dream tapi untuk beberapa hari saja,
Katanya dia bingung mau nyari tempat tinggal dimana jadi ia memutuskan untuk tinggal di sini dulu, ya mumpung ada kesempatan buat deketin Jisung

Hari semakin cepat dan herin tetep saja mau deketin Jisung, herin selalu mengintip diam-diam Jisung lagi ngapain, kalo Jisung kesulitan ia juga suka bantu tapi Jisung mah gak Nolak, iya lah itu sahabat pacarnya. Chenle ngeliat itu cuman diam doang tapi Kadang ia kesel pernah juga ia nangis tapi tanpa sepengetahuan Jisung dan herin. Haechan ia lagi tidak ada di Dream tapi lagi di 127 untuk beberapa hari, Renjun jaemin jeno hanya memberi semangat untuk chenle, mereka ber3 juga gak mau ikut permasalahannya tapi kalo Jisung udah kelewatan hyung nya udah ikutan

Jisung juga makin hari makin kurang perhatian sama chenle tapi hari ini herin sepertinya sakit. Herin lagi berbaring dikamar Chenji's, What wait kamar Chenji's?? Seenaknya aja dia.
Jisung lagi memeras handuk kecil dengan air panas lalu menaruh di kepala herin. Gak salah nihh??... chenle melihat itu tersenyum tapi hati nya?..








💔💔



Herin sudah tertidur di ranjang dengan handuk kecil di keningnya
"Jisung bisakah kita bicara di ruang tamu, aku ingin bicara" chenle memegang bahu jisung, Jisung mengangguk tersenyum lalu menarik tangan chenle keluar, chenle gak nyangka ternyata Jisung masih seperti ini, sebenernya ia tidak mau ngelakuin Hal ini (iyalah chenle masih sayang sama Jisung) tapi chenle ngelakuin ini Demi sahabat nya dan semoga ini jalannya yang benar.
.
.
.
"Mau ngomong apa?" Jisung Mencium punggung tangan chenle tapi chenle segera melepaskannya pelan, Jisung heran, bingung😇
"Hmm..sepertinya herin menyukaimu" Jisung mengkerutkan dahi nya
"Bisakah kau mencintai dia seperti kau mencintai ku" wahh Jisung udah gak ngerti lagi nihh maksud kekasihnya
"Maksdunya apa sayang?" Tanya Jisung kali ini
"Herin menyukai mu sejak pertama kali ia melihat mu sampai sekarang, dia selalu membantu mu selalu perhatian padamu, dia orang yang sangat baik dan.. kau tidak menolaknya sepertinya kau menyukai mencintai Herin" jisung pikirannya udah pusing banget
"Hey hey apaan ini maksudnya, aku tidak menolak karena tidak enak dan aku anggap dia seperti adek ku" jisung memegang dua tangan Chenle lalu mengusap halus
"Itu harapan mu saja, tapi Herin tidak, aku menyayangi sahabat ku dan aku juga menyayangi mu" -Chenle senyum
"Aku sangat mencintai mu ZhongChenle sangat mencintai" -jisung mengeratkan pegangan tangan Chenle, chenle gak nolak dong
"Kau sangat mencintaiku? Boleh kah aku minta sesuatu padamu" kali ini Chenle tersenyum lebar tapi hati nya udah 💔 dan mata nya udah tergenang dengan air
"Iyaa aku mencintai mu dan apa yang kau mau, aku akan menuruti nya" jisung senyum
"Bisakah kau melepaskan cintamu padaku dan cintai lah Herin, ia menyukaimu sangat seperti kau mencintaiku...bisa Park jisung?" Udah deh air yang tadi nya tergenang tapi sekarang sudah turun dan membasahi pipinya tapi ia tetap tersenyum
"Apa kau sudah gila ZhongChenle, tentu aku TIDAK BISA" suara jisung agak menekan lalu ia mengusap pipi Chenle basah, Chenle menggenggam tangan jisung lalu menaruh tangan jisung seperti semula (disamping pinggang)
"Harus bisa, kenapa gak bisa? Katanya mencintai ku katanya mau nurutin kataku"
"Nggak nggak Chenle, kamu ini kenapa sihh, pokoknya aku gak mau" jisung memegang lengan Chenle
"Harus, kalo kau mau nurutin kataku, turutin lah, kau pernah berjanji akan melakukan apa yang aku mau" jisung menggelengkan kepalanya, air matanya udah turun
"Makasih Park jisung untuk selama ini, lupakan aku dan ingatkan Herin, cintailah aku seperti kau mencintaiku, Ingat hari ini kita tidak ada hubungannya lagi, Gomawo" Chenle memeluk jisung bentar lalu mencium bibir jisung sekilas lalu Chenle berjalan ke kamar haechan yang sepi.

Jisung dia berdiam beku, lalu duduk dengan kedua tangannya yang menutup wajahnya sambil menangis
Jangan ditanya hati nya sudah gimana?
Jisung gak nyangka banget Chenle kayak gitu, tapi sepertinya jisung akan melakukan itu tapi ingat jisung selalu mencintai Chenle
Jisung berjalan ke ruang makan, ia duduk lalu diam, Jeno dan Jaemin baru keluar saja dari kamar dan melihat jisung yang muka nya merah dan duduk diam
"Kau kenapa sung?" Tanya Jaemin
"Aku putus dengan nya"
"Siapa? Chenle?" Jeno membulatkan matanya kaget, jisung hanya mengangguk sambil mengusap air matanya
"Whatttt?? Kok bisa? Gimana sung??" Tanya Jaemin bawel
Jisung menceritakan dari awal sampai akhir, jaemjen hanya mendengar kan tapi ia berdua kesal
"Sabar sung, hyung yakin, Chenle masih mencintaimu" jisung mengangguk
.
.
.
Renjun tadi nya ia ingin kekamar mandi tapi ia mendengar ada yang suara nangis dari kamar haechan
Siapa itu? Haechan kan lagi tidak ada
Renjun mendekat lalu membuka pintu sedikit what Chenle kenapa?? Tanpa basa basi ia masuk dan menutup kembali
"Lele kenapa? Siapa yang bikin kamu nangis hah? Bilang sini sama Renjun gege" Renjun mengusap surai Chenle
"Tidak ada njun-ge"
"Terus kau kenapa nangis?"
"Aku baru saja putus dengan jisung"
"Kok bisa??"
Chenle menceritakan dari awal sampai akhir
"Mendingan kamu tarik deh kata kata kamu, jisung sayang banget sama kamu"
"Aku gak tau Njun-ge, biar jisung sama Herin, walaupun lele, sakit hati tapi lele rela kok" Chenle mengusap air mata lalu tersenyum. Renjun tau itu senyuman bohongan, ia juga sedih.
"Hyung gak mau ikut campur, tapi pikirin baik-baik kata-kata mu ya"
Renjun meninggalkan Chenle, Renjun keluar lalu kekamar mandi.

~Diary[ Chenji's ] [𝗘𝗡𝗗]✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang