C I N T A||Kth

Ruang Keluarga

.
.
“ Aku tidak menghiraukan keadaan susah atau senang yang menimpa diriku, karena aku tidak tau manakah dari kedua keadaan tersebut yang mendekatkan diriku kepada Allah “
.
.
Selamat membaca

.
.
.
Mereka semua berkumpul di ruang keluarga, suasana yang mulanya canggung sekarang tampak hangat. Mereka bercerita satu sama lain.

“ Ah noona apa apartement mu ini punya mu apa kau menyewanya?” Tanya Jk

“Anni,, ini apartemen keluarga ku,,, aku tidak menyewanya, ini milik keluargaku” jawab aura

“Mwo,, apa keluarga mu sangat lah kaya aura?” Tanya namjoon

“ Eh kau lelaki badan gajah,, kenapa memang nya kalau keluarga aura kaya,, jangan bertanya hal yang pribadi haiishh kau ini.”- rara

“Kalian berdua apa hobi nya hanya ribut saja? Dari pertama ketemu perasaan tak berhenti bertengkar?” ucap jin

“Dia yang mulai” bentak rara.

“Terserah kau saja”-namjoon

“Ayyys sudahlah”-laila

“Ika noona kau kuliah juga seperti aura noona?” Tanya JK

“Neee, aku kuliah seperti mereka, kita juga satu kelas. Kau sendiri dan lainya apa kuliah juga”jawab ika

“Ahh kita tid-“ perkataan Jk di potong oleh taehyung seketika

“Kita kuliah juga ika-shi” jawab tae cepat

“Kalian kuliah di mana” Tanya aura

“Ahhh ka a mi , kuliah di Amerika” jawab taehyung terbata-bata

“Waaaah benarkah”-aura

“Jurusan apa yang kalian ambil?” Tanya rara

“Kami mengambil SENI” jawab taehyung

“Maaf kan kami harus membohongi kalian, aku hanya tidak mau kau menjauh karena profesi ku sebagai seorang idol aura-shi” batin taehyung

“ Lalu jika kalian kuliah di amerika, kenapa kalian sekarang masih di korea?”-elsa

“ Kita akan berangkat, ke amerika lusa” jawab jimin

Entah mengapa mereka saat ini sangatlah akrab bahkan tidak seperti baru pertama kali kenal, aura dan teman-teman nya pun tak sedingin waktu pertama kali bertemu. Waktu pun semakin berlalu, sore sudah berganti malam.

“Aura bisa kita bicara sebentar, hanya berdua” ajak taehyung

“ Neee, bisa ada apa?”

“Kita bicara disana boleh”

“Baiklah”

Ruang keluarga POV

“Jadi kalian di amerika, satu universitas”Tanya aulia

“Iya begitulah, tapi kita tidak satu kelas” –Jh