"Sehun! Aku punya kabar gembira!"
Lagi-lagi pasti dia membahas lelaki pujaannya.
Kau lihat gadis yang kegirangan sambil melompat di atas kasurku itu? Ya, tetangga bodoh yang terus saja mengikatku dalam tawanannya.
Hei, percayakah kau dengan pertemanan antara lelaki dan perempuan?
Hanya orang-orang hebat yang bisa lolos murni dalam fase itu. Sebenarnya, aku hampir saja menjadi golongan orang hebat tapi pesonanya selalu saja kuat untuk memenjarakanku di dalam hatinya.
"Apa?" Jawabku seadanya.
"Kau ingat ucapan Ibuku soal perjodohan?"
Aku berpikir sejenak lalu mengangguk.
"Ternyata orangnya Park Chanyeol!"
Aku termenung sejenak. Duniaku benar-benar hilang. Aku pikir ucapan Bibi hanya candaan untuk meledek anaknya yang tidak pernah memiliki kekasih bahkan hingga kami telah bekerja seperti sekarang. Ternyata, dia sungguh-sungguh.
"Sehun? Hei? Kau mendengarku?" Dia terlihat melompat turun dari atas kasur lalu menghampiriku.
Dia terlihat tertawa kecil sambil menepuk bahuku, "Ayolah boy, jangan terlalu sedih. Pasti kau bisa mendapatkan penggantiku ketika aku telah bersanding dengan Chanyeol di Altar."
"Kau pikir jatuh hati semudah memetik buah jeruk di belakang rumahmu?" Kataku tak sadar, dia menyergitkan alis membuatku panik lalu membetulkan kalimatku, "Ma-maksudku, bagaimana bisa aku yang pendiam ini mudah mendapatkan teman sepertimu?"
Dia menatapku penuh ledekan, "Kau belum pernah mendengar seseorang mendapatkan jodoh saat pelemparan bunga? Ikutlah di barisan itu," ia tertawa kecil sambil membayangkan adegan pernikahannya, "Tenang saja. Aku akan memasang cara agar bunga itu ada di tanganmu."
Aku hanya diam. Lensa kacamataku menjadi lebih berat dari biasanya. Kumpulan berkas yang berserakan di atas meja hanya menjadi angin lalu yang tak ada gunanya. Semua pekerjaanku telah kututup bersamaan gugurnya harapanku untuk membuatan batasan lebih antara aku dan sahabat lamaku-Im Yoona.
"Bagaimana jika aku mendapatkan bunga itu lalu menggantikan Chanyeol yang berada di sampingmu?"
Yoona tertawa lagi, lebih besar daripada tawa yang biasanya. Ia bahkan mengeluarkan sedikit air mata, ayolah semua juga paham apa maksud gadis ini. Dia meledekku habis-habisan karena membayangkan hal yang tidak sepantasnya terjadi.
Perlahan tawanya mereda lalu digantikan dengan tatapan yang tajam, "Bercandamu tidak lucu!"
Sejak saat itu....
Aku paham bagaimana batasan kami seharusnya memang hanya sampai disini.
"Kapan pernikahanmu?" Tanyaku memberanikan diri.
Dia terlihat senyum malu-malu, "Dua minggu dari sekarang. Jadi...kosongkan jadwalmu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
fools gold | yoona sehun.
Short Storyi'm like a crow on a wire. you're the shining distraction that makes me fly. i don't regret, falling for you. - started : 14/05/20 finish : 23/05/20 - #2 in exoshidae #2 in yoonyeol (22/08/20)