12. Where Do Broken Hearts Go

890 127 18
                                    

Setelah kejadian hari itu aku tidak pernah bertemu dengan Yoona lagi. Dia selalu mencari cara agar menghindariku membuatku hanya bisa pasrah akan takdir yang semesta lukiskan.

Aku mengamati diriku di dalam cermin, aku juga tidak kalah tampan dari Chanyeol. Aku juga tidak kalah mapan dari Chanyeol. Ada banyak kata 'tidak kalah' andai gadis itu tahu. Aku memasang jasku dengan berat hati. Ya, aku harus melalui hari ini bagaimana pun caranya.

Setidaknya inilah cara terakhirku untuk melihatnya sebelum ia dibawa pergi oleh suaminya kelak. Aku memejamkan mataku, berusaha melepaskan rasa sakit yang ada di dalam sini.

Hari ini adalah hari pernikahan mereka.

Aku datang bersama Seulgi sebagai janji terakhirnya untuk membantuku memberikan persembahan spesial untuk Yoona. Ya, aku akan mempersembahkan sebuah lagu seperti permintaan Chanyeol malam itu.

Kau tahu bagian terpenting dalam mencintai seseorang?

Melihat orang yang kau cintai bahagia.

Lihatlah, betapa sempurnanya dia malam ini. Gaun putih itu sangat pas untuk dirinya. Andai saja aku yang berada di sampingnya bukan si lelaki tiang pasti kebahagiaan akan lebih bertambah. Tapi, nasibku memang seperti ini—menjadi penonton kebahagiaan orang lain.

“Aku dengar salah satu sahabat Yoona datang hari ini.” Ucap MC pernikahan mereka yang tentunya tengah menyinggungku.

Aku lihat Chanyeol mengode dengan mata yang tertuju padaku.

“Wah! Ternyata Yoona punya sahabat yang tampan rupanya!” Sambung MC yang satunya lagi.

“Aku jadi penasaran persembahan apa yang ia akan tampilkan hari ini?”

MC perempuan terlihat mengepalkan tangan sambil menggoyangkannya pertanda gemas.

“Ah! Dia belum bernyanyi saja aku sudah terpesona!”

“Baiklah, Ayo Sehun!”

Seulgi mengenggam tanganku, genggamannya bahkan lebih keras dari malam itu. Aku tersentak, ragaku kembali ke kenyataan yang seharusnya.

Aku dan Seulgi perlahan naik di atas panggung yang telah disediakan. Aku mengamati sejenak bagaimana Yoona tidak mau memandangku, disampingnya ada Chanyeol yang melihatku begitu bersemangat. Seulgi berjalan ke arah instrumen untuk memberitahu lagu apa yang kami bawakan.

Perlahan musik mengalun membawa semua lukaku kembali muncul di permukaan.

I don't know when it all started
When my head became dizzy with thoughts of you
These thoughts would often pop up in my mind
I feel anxious

Seulgi mulai menyanyikan bagian awal lagu Perhaps Love milik HowL & J. Aku sibuk memejamkan mata mendengar suaranya. Aku berharap lagu ini bisa membuat Yoona sadar tentang perasaan yang selama ini aku simpan.

As my heart expands towards you

Kami bernyanyi bersama. Perlahan aku membuka mataku lalu kembali mengarahkannya ke arah Yoona. Aku lihat Yoona mengenggam tangan Chanyeol erat yang tentunya dibalas lelaki itu dengan elusan di atas tangannya.

It's nothing.. it's just a little thing
Your words are awkward to me

Aku kembali membayangkan bagaimana masa indah ketika kami berusia belasan. Dimana Yoona sering mendekat ke arahku ketika kami belajar bersama. Rasanya ada kupu-kupu menjalar tapi beberapa saat kemudian aku seperti ditimpa beban yang sangat berat yang tentunya menyakitkan.

Is it love? If you feel the same way, is it a beginning?

My heart keeps saying it loves you
It screams out for the whole world to hear
Why has it taken so long for me to hear it?
We've finally met.. finally found love~

Kami kembali bernyanyi bersama. Seulgi menatapku dan aku menatapnya. Dia sangat tahu ada berapa banyak kesakitan yang berada dalam mataku. Lalu kami kembali melanjutkan lagu kami. Tak jarang banyak tamu undangan yang meneteskan mata seolah terbawa suasana lagu kami.

If I wanted to show you how I feel
The only way would be for you to become me

Seulgi kembali bernyanyi membuatku kembali membayangkan bagaimana kejadian di koridor itu. Bagaimana Yoona mengapitku untuk mengajak pulang disaat aku secara tidak langsung mengungkapkan perasaanku.

I'm already inside of you
Just like you're inside of me
To each other
We may already be too accustomed

Aku kembali bernyanyi. Mata Yoona perlahan terlihat memerah sedangkan Chanyeol sibuk menatapku dengan penuh bangga. Cih!

Ada banyak kepingan luka dan kenangan yang ikut menguap bersamaan dengan nada-nada lagu yang keluar. Aku hanya bisa memejamkan mata dan meresapi setiap makna lagu ini yang sangat menggambarkan kami yang dulu.

When I think about it
I realize how many moments there were when my heart trembled

Aku membayangkan bagaimana Yoona memelukku saat lelaki kelas sebelah mengintipnya di toilet. Betapa lucunya ia menangis saat memintaku untuk terus melindunginya.

I'll try as harder as I was late in realizing my feelings

Sekilas memori dimana Yoona telah bersama Chanyeol muncul. Bagaimana lelaki tiang itu menjemput Yoona, moment di Sungai Han dan saat dimana Yoona memberiku undangan pernikahannya.

I'll be with you...
I'll only give you fond memories
Please don't ever leave me again

Even the shortest moments without you make me uneasy
Please stay by me~

Tamparan Yoona tempo hari kembali terasa. Bagaimana air matanya mengalir diiringi tatapan tajamnya. Aku pikir dengan pengakuan itu ia akan membatalkan semuanya dan memilihku. Ternyata...aku masih saja ia jebak dalam kebodohan terindah yaitu jatuh cinta sepihak.

I already love you so much
You're the only one~

Lagu kami telah usai yang dihadiahi dengan tepuk tangan yang meriah. Yoona masih sibuk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku pikir dia sedang menangis hebat disana.

“Teruntuk Chanyeol, selamat kau berhasil memenangkan hati sahabatku. Aku harap kau bisa terus membahagiakannya dan melindunginya,”

Aku tersenyum tipis berusaha memberikan kesan bahwa semuanya baik-baik saja.

“Aku harap tanganmu bisa selalu menjadi penghapus air matanya. Jaga dia di sisimu karena sahabatnya ini sudah menyerahkan tanggung jawab itu padamu.” Ucapku.

Seulgi mengangkat mikrofon miliknya lalu menatap Yoona dengan tatapan sendu.

“Untuk Yoona, kau harus berbahagia memiliki sahabat penyayang dan hebat seperti Oh Sehun. Semoga Tuhan selalu memberkati pernikahan kalian.”

Hari itu berakhir sudah. Hari dimana aku berusaha melepaskan Yoona—cinta dan sahabat yang aku miliki. Ingin sekali aku mengatakan pada Yoona bahwa aku tidak pernah menyesal untuk mencintainya. Walaupun ia menyebalkan karena menjebakku dalam situasi seperti ini, setidaknya dulu ia pernah membuatku bahagia, ia pernah menjadi rumahku ketika aku kehilangan arah.

Aku harap kami bisa bertemu di masa depan dengan kebahagiaan yang kita bawa masing-masing.

Yoona, apakah kau benar-benar ingin menjodohkan anak kita?

Jangan tunggu hal itu terjadi karena sampai kapanpun aku sulit menggantikan dirimu.

fools gold | yoona sehun. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang