Tersadar

99 9 0
                                    

"Percayalah kepada Allah, karena Dia tahu yang terbaik. Dan percayalah bahwa setiap takdir dari Allah pasti memiliki hikmah tersendiri. Kita hanya perlu memahami pelajaran dari setiap kejadian"

--Aisyah Lathifah--

***

"Assalamu'alaikum calon penghuni syurga" Seorang perempuan bermukena putih masuk ke kamar Aisyah.

Dia adalah Ustadzah Welly, pembina asrama santriwati kelas 1. Ustadzah Wel, itu lah biasanya orang orang memanggilnya. Ia merupakan guru fiqih di pesantren ini. Ia yang bertanggung jawab atas para santri kelas awal.

Welly memperkenalkan diri kepada para santri baru malam tadi, ketika semua santri dikumpulkan pada ruang belajar bersama di tingkat masing masing.

"Ustadzah adalah pembina asrama putri 1, asrama kelas awal. Jadi nanti jika ananda semua punya masalah, apapun masalahnya baik itu masalah pribadi, masalah sakit hati, masalah finansial mungkin, masalah sesama ananda, atau masalah perasaan sekalipun, tolong beritahukan kepada ustadzah. Disini ustadzah adalah teman ananda semua. Di sekolah baru ustadzah akan bersikap sebagai guru ananda. Jadi jangan ada di antara ananda yang takut dengan ustadzah. Dan insyaallah ustadzah akan menyimpan rahasia ananda baik baik." itulah perkenalan awal dari ustadzah muda nan cantik itu. Umurnya baru 25 tahun. Masih jomblo pastinya. Dia bilang, dia masih mau memperkokoh tulang rusuk seseorang yang mungkin telah mencarinya saat ini. Dia ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi sebelum seseorang itu menjemputnya untuk menjadi pelengkap tubuh. Aaaa memikirkannya saja sudah sangat sweet.

Dia guru yang friendly, humoris, terbuka, baik bingiits, pintar pastinya, tidak suka marah tapi kadang kadang bisa marah juga, pendengar yang baik, dan yang pastinya sangat cantiik. Welly tinggal di tingkat 2, sama dengan lantai Aisyah. Kamarnya berada di tengah tengah batas antara asrama kelas awal dengan asrama kelas 2. Di kamar ini Welly tinggal bersama ustadzah pembina asrama kelas 2 bernama ustadzah Citra. Ia yang bertanggung jawab atas santri kelas 2.

Kembali ke keadaan awal.

"ayoo semuanya pada banguun, kita siap siap ke mesjid. ayo ayoo" Perkataan dari ustadzah ini membangunkan sebagian dari pemilik kamar Aisyah. Sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan dunia mimpinya masing masing, termasuk Aisyah.

" Aisyah, ayo bangun sayang....kita siap siap ke mesjid yaa" Wel mengelus puncak kepala Aisyah. Aisyah pun terbangun akibat usapan itu. Dia hanya mengangguk dan duduk dari tidurnya.

Setelah membangunkan Aisyah, Welly berlanjut membangunkan santri lain yang masih tidur, tentunya dengan usapan lembut dan kalimat sayang.

Satu persatu santri bangun dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka, gosok gigi, membuang hajat dll. Setelah itu di akhiri dengan berwudhu. Begitu juga dengan Aisyah.

Aisyah keluar dari kamar mandi dan menuju ke lemarinya. Mengambil sepasang mukena dan memakainya. Tak lupa dengan sejadah yang kini bertengger rapi di bahu kanannya. Ketika tangan Aisyah ingin menjangkau Al Qur'an kesayangannya, matanya tak sengaja tertuju pada sebuah benda bulat di samping tempat al Qur'an itu berada. Aisyah kaget.

'jam 3????' batin Aisyah pun ikut terkejut. Ia tak menyangka akan bangun jam 3, karena biasanya di rumah ia selalu bangun jam setengah 5 atau paling tidak waktu azan subuh berkumandang. Dan sekarang jam 3?? dia bertanya tanya kenapa mereka dibangunkan sepagi ini.

Welly mengatakan kegiatan yang akan di kerjakan di mesjid setiap pagi. Di mulai dengan tahajjud, tilawah al-Qur'an dan menghafal al Qur'an serta yang mau setoran hafalan bersama pembina tahfidz nya masing masing sampai waktu subuh masuk, shalat subuh. Setelah shalat subuh, para santri dibolehkan kembali ke asrama dan bersiap siap ke sekolah. Begitu lah kegiatannya setiap pagi. Kecuali hari Minggu.

Kesabaran Cinta PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang