"Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.”
(HR. Bukhari)***
Mentari bersinar cerah. Ia tampak masih malu malu untuk keluar menunjukkan cahaya indahnya. Ia seakan akan takut melihat barat yang dipenuhi awan hitam. Bagaimanapun indahnya mentari, pasti keindahannya akan hilang jika ia bertemu dengan gumpalan awan yang sudah menghitam. Walau begitu, mentari tetap bergerak keluar dari timur. Ia akan tetap memberikan semua orang kehangatan walau nanti ia akan hilang dibalik gelapnya awan hitam.
'Senin yang malang' pikir Aisyah mengawali pagi ini. Aisyah berjalan menuju ruang kelasnya di lantai atas. Selama perjalanan ia mendengar bahwa hari ini pesantren akan mengadakan razia. Baik di sekolah maupun di Asrama. Sebagian orang tampak was was akan berita itu. Namun sebagian lagi tanpak tidak peduli.
Aisyah tiba di kelas. Ia menuju bangku yang berada di samping jendela. Menarik kursi di meja kedua dari depan. Itu lah tempat duduk Aisyah. Tempat yang sangat strategis dalam mencari kenyamanan belajar. Pemandangan area persawahan dan angin sepoi sepoi selalu menambah semangatnya untuk belajar.
"Kriiingg!!!" bel berbunyi. Saatnya semua santri menuju lapangan bola basket untuk mengikuti upacara bendera. Tradisi yang selalu dilakukan setiap sekolah untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan.
Upacara berlangsung selama 30 menit. Seluruh santri mengikutinya dengan khitmat. Setelah upacara selesai, para santri berhamburan menuju kelas mereka masing masing.
Biasanya jam 08.00, mereka sudah memulai kegiatan belajar-mengajar di kelas. Tapi kali ini para santri masih berkeliaran di depan kelas masing masing. Tidak ada guru yang masuk hari ini. Itu artinya seharian akan diisi dengan jam kosong. Seluruh santri sangat bahagia.
Santri putra telah memenuhi lapangan basket mereka, menyaksikan pertandingan basket yang timnya dibuat dadakan. Sedangkan santri putri lebih memilih duduk sambil bercerita kepada teman teman mereka, ada juga yang sibuk dengan buku bacaan di tangan, ada juga yang memilih memanfaatkan waktu ini untuk tidur di kelas, ada juga yang menyalurkan ide brilian dari imajinasi mereka di dalam media tinta dan kertas. Aisyah termasuk kelompok terakhir. Ia memanfaatkan waktu untuk mengarang sebuah cerita pendek. Salah satu hobinya.
Kosongnya jam pelajaran bukan tanpa alasan. Berita yang tersebar ternyata benar. Hari ini dilakukan razia dalam rangka penertiban para santri sebelum pelaksanaan ujian semester. Para guru akan memeriksa tas santri. Guru yang menjadi pembina asrama akan memeriksa asramanya masing masing.
Razia dilakukan untuk mencari santri yang masih keras kepala dengan melanggar aturan aturan pesantren. Masih banyak santri yang berani membawa hp ke sekolah. Bahkan hp itu digunakan untuk menghubungi teman spesial mereka di area sebelah. Ya, masih banyak santri yang berpacaran padahal mereka sudah di peringatkan akan dosa dan mudharat dari hal itu, tetapi masih ada saja yang melakukannya. Dan bagi santri putri, masih banyak yang berani menggunakan peralatan make up ke sekolah. Razia ini akan menertibkan kembali para santri agar mereka bisa fokus dengan ujian semester yang akan mereka hadapi.
Selama razia berlangsung, para santri dibebaskan untuk melakukan apa saja yang penting bermanfaat. Razia berlangsung dengan baik. Bagi yang terkena masalah di sekolah akan disidang di sekolah. Sedangkan yang terkena masalah di asrama, akan disidang di asrama masing masing.
Dan bagi yang kedapatan memiliki hubungan khusus antar santri akan disidang lanjuti ke kepala sekolah, Adam.
Senin ini sengaja pesantren memulangkan para santri sebelum zuhur. Menimbang nanti juga akan ada masalah di asrama yang harus di selesaikan. Namun, santri yang bermasalah di sekolah diperbolehkan pulang jika mereka telah berjanji tidak akan melanggar aturan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran Cinta Pesantren
Teen FictionAisyah Lathifah adalah anak kedua dari pasangan Marwan dan Nissa. Ia adalah perempuan cantik yang patuh kepada kedua orang tua dan juga pastinya kepada Allah. Dipertemukan dengan Ahmad Lutfi Al Hamid. Anak pertama dari Adam dan Hana. Kakak kelas Ais...