Allah SWT berfirman:
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
"Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 43)
***"Shalatullah, Shalamullah, 'ala yasiin habibillah" Sorakan shalawat terdengar di lapangan Pesantren Asy Syam. Hari ini adalah hari dimana para santri yang berpacaran di hukum. Hukumannya yaitu setiap pasangan akan di arak sekeliling pesantren dan disaksikan oleh seluruh santri. Dan pada garis finish arakan tersebut, santri itu akan memutuskan hubungan pacarannya. Hal ini ditujukan agar memberikan efek jera dan tidak ada lagi yang melakukan hal yang dilarang agama tersebut.
Semua santri berkumpul di lapangan untuk menonton hukuman yang menurut mereka sudah menjadi tradisi di pesantren ini. Karena biasanya anak anak baru yang belum tau menau dengan pesantren akan dengan mudahnya melakukan hubungan pacaran. Mereka akan berfikiran bahwa hukuman yang akan mereka dapatkan cuma siraman rohani dari para ustadz dan ustadzah saja. Mereka tidak akan berfikiran akan mendapatkan hukuman seperti ini. Hukuman yang membuat malu merasuk kedalam hati. Tapi tidak ada jaminan yang melakukannya hanya anak baru saja, santri yang sudah lama di pesantren pun ada yang memliki keberanian untuk melakukan hal itu. Naudzubillahi min dzaliq.
Setiap pasangan tersebut sudah menjadi pusat perhatian sekarang. Ada yang menertawakan, ada yang menjelekkan, dan ada juga yang menyayangkan mereka yang membuang waktu dengan hal yang sia sia. Arakan tersebut dilakukan dengan cara santri perempuan duduk di atas gerobak dan didorong oleh santri laki laki yang menjadi pacaranya mengelilingi pesantren.
Ada 3 gerobak yang beroperasi sekarang. Santri putri yang berada di atas gerobak sudah menangis dan menutupi wajah mereka karena malu. Sedangkan santri laki laki yang menjadi pasangan mereka hanya bisa pasrah. Sebenarnya mereka kasian dengan pasangannya, tapi apalah daya, mereka tidak bisa melakukan apa apa. Bagaimanapun juga hukuman tetap hukuman yang harus dilakukan.
Akan tetapi ada beberapa santri yang menyadari bahwa Aisyah tidak menjadi salah satu dari peserta arakan itu. Mereka mulai bertanya tanya Aisyah ada dimana. Dan alangkah terkejutnya mereka ketika mereka mengetahui bahwa yang menggantikan Aisyah adalah Sarah, Santri cantik yang memang agak bandel dengan aturan. Kenapa Sarah dan bukan Aisyah. Bukankah Aisyah yang kedapatan berpacaran? Pertanyaan itu kini berpindah dari satu orang ke orang lain hingga seluruh santri menyadari bahwa disana tidak ada Aisyah. Tidak ada Aisyah yang beberapa hari lalu menggemparkan pesantren.
Lutfi sudah mengetahui bahwa Aisyah memang tidak bersalah. Ia bahkan sekarang mencari cari keberadaan Aisyah. Ia terus melirik kumpulan santri putri dan mencari Aisyah disana. Tetapi nihil, Aisyah tidak ada. Aisyah tidak ikut menghadiri acara ini. Padahal Lutfi ingin meminta maaf langsung kepada Aisyah.
Semalaman Lutfi memikirkan cara bagaimana caranya agar ia bisa meminta maaf kepada Aisyah. Semua pilihan dikeluarkan sebagai argumen dari pikirannya. Dan ia memilih 2 pilihan yaitu meminta maaf secara langsung dan memberikan surat kepada Aisyah jika ia tidak bisa melakukan pilihan pertamanya.
Tadi pagi sebelum keluar dari asrama, Lutfi sudah meyakinkan hatinya. Membuang keraguan agar ia bisa meminta maaf secara langsung. Ia sudah sangat yakin bisa melakukannya. Tetapi kini mengetahui Aisyah tidak ada disana membuatnya drop seketika. Bagaimana caranya meminta maaf jika orangnya saja tidak ada.
****
Setelah kepulang Marwan dan Nissa, Aisyah kembali ke asrama. Ia begitu lelah. Kegugupannya dalam pembuktian ternyata menyita banyak tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran Cinta Pesantren
Teen FictionAisyah Lathifah adalah anak kedua dari pasangan Marwan dan Nissa. Ia adalah perempuan cantik yang patuh kepada kedua orang tua dan juga pastinya kepada Allah. Dipertemukan dengan Ahmad Lutfi Al Hamid. Anak pertama dari Adam dan Hana. Kakak kelas Ais...