Jangan lupa klik votenya
Karena 1 vote = 1000 doaBiar Si Munyuk sembuh dari kegeblekannya dalam mengupas aib temen-temen lucknutnya:v
***
Kalau kalian bayangin si Munyuk alias gue ini jadian dengan cowok tulen dan gandengan tangan lalala yeyeye, mending kalian banting hp dan guling-guling di lantai.
//plak.
Sebenarnya gue mau tamatin nih cerita gajelas, tapi hasrat nan gejolak batin gue bikin jari lucknut gue gerak sendiri.
Anggep aja gue kesurupan kambing congek.
Gue mau cerita tentang salah satu temen laknat gue di kelas antah berantah yang namanya Putri, seorang cewek tulen yang dibuat oleh emak bapaknya. Namanya sih kalem ea, lembut dan periang. Tapi nama kayaknya nggak ngaruh buat orangnya yang emang keturunan alien Pluto dari sononya.
Putri adalah cewek yang merupakan titisan manusia laknat. Hobi nyolong bakwan, mastah nyontek, bar-bar banget, mesum pula. Astagfirullah, kalau Putri baca gue harap gue nggak kena tampol.
Alkisah, ini dialog gue pas lagi berdua sama dia di kelas :
"Eh, lo tau berapa mantan gue, Nyuk?"
Gue geleng-geleng polos. "Berapa?"
"Banyak. Di SD dulu gue fakgirl."
Anjaaaay.
"Keren!" puji gue sambil tepuk tangan, kayak bocah TK dapet doorprize hadiah kinderjoy.
"Nama mantan gue Ribut, tapi gara-gara dia ngajakin ribut mulu, kita putus," curhat si Putri. "Lain kali, gue mau nyari pacar yang namanya Damai."
"Biar langgeng?"
"He em." Putri ngangguk.
Saat itu, lewatlah si Maja dalam pembicaraanku dan Putri yang super asburd. Cowok tinggi menawan itu ngeliatin kami berdua kayak kecoa yang tengah berdiskusi.
Putri sama Maja tatapan slow motion. Gue yang jomblo diem ajalah anying, jadi background doang.
"Diem-diem bae lo, Ja! Sapa dong!" protes Putri. Aku melotot.
"Bacot."
Maja lanjut jalan. Cool banget emang kek kulkas panas. Putri langsung nyenggol gue.
"Rese lo! Btw, Nyuk."
"Ya?"
"Lo tau nggak, apa yang gue pikirin?"
Gue geleng. "Nggak taulah, lo belom bilang."
"Gue bayangin kalo Maja jodoh gue."
Gue keselek nangka.
Pemikiran Putri sang ratu amuba emang susah ditebak. Gue sibuk korek kuping, barangkali kuping gue kemasukan biawak.
"Bukannya lo kesel setengah idup sama dia?"
"Gue cuma bayangin, Njir!"
"Ooh... Lo bayangin apaan?"
"Bayangin dia malem pertama sama gue."
Gue nutup mata pake tangan. "Gue nggak liat. Terusin ceritanya."
"Terus dia pasti diem doang selama sepuluh ronde."
"Kok lo nebaknya gitu?"
"Yaiyalah. Di kelas aja irit ngomong, apalagi di ranjang."
Bocah somplak.
"Woi, bahas apaan?" tanya Ayu, fans nomor satunya Batu Es sejak jaman baheula. Cewek itu emang demen salah satu membernya yang namanya Jin Iprit dan ngoleksi beribu-ribu video Batu Es dan lagu-lagunya.
"Putri bahas--"
"Nggak usah ditanggepin Si Munyuk." Putri bekep mulut gue pake tangannya yang aroma terasi itu. "Titipan gue mana?"
"HMPPH!!" Gue masih tersandera dengan bau yang menyesatkan dan menyengsarakan umat manusia itu.
"Nih." Ayu ngasih gorengan.
"Thanks, Bro." Putri langsung membantai lima gorengan itu sekali lahap. Pipinya kembung kayak ikan buntal, tapi nggak kapok dia.
Gue istigfar.
"Jin Oppa, kiyowo ya?" Ayu nyodorin foto-foto HD Jin Iprit kesukaan dia.
Gue ngangguk-angguk. "Kokoruyuk."
"Kiyowo, Nyuk," ralat Ayu kzl.
"Iya, iya. Koyo yang panas itu."
Gue dijitak Ayu.
Gue nyengir.
***
Bersambung aja dulu.14 mei 2020
Nastarzf
Yang katanya gasuka KIPOP tapi demen sama Park Cendol.
Chanyeol maksudnya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Si Munyuk (TAMAT) √
Short Story(Rank 28 in #SMP) Ini diary gue, Munyuk mengenaskan di kelas yang penghuninya peranakan setan semua. Udah nggak kehitung berapa guru yang resign dari ngajar kelas neraka satu ini. Bahasanya alay parah. Mata minus tidak disarankan membaca. ❗Sebagia...