(Rank 28 in #SMP) Ini diary gue, Munyuk mengenaskan di kelas yang penghuninya peranakan setan semua.
Udah nggak kehitung berapa guru yang resign dari ngajar kelas neraka satu ini.
Bahasanya alay parah. Mata minus tidak disarankan membaca.
❗Sebagia...
Yah, kayaknya gue keasikan ghibah karena tau-tau udah part lima aja.
Kalau kata lelulur Thailand sih, "สๆสๆจก่ไยๆนๆาไๆส. าไไาสไสไขๆคัๅึ."
Artinya "Si Munyuk imut."
Apaan dah garing cem kerupuk udang.
Maja itu, cowok yang strong. Itu yang kutau dari Ayu selaku teman yang pernah satu TK dengannya.
"Ini mukanya waktu TK." Ayu menunjuk foto Maja yang berdiri cengo diantara teman-teman satu percengoannya yang lain.
"Wah! Kalem dari kandungan ya, dia," puji Ira.
"Sejak dari biji bapaknya, malah," cibir Putri yang bikin Ira melotot.
"Mesum terus tuh congor," tukas Lita sambil menampol Putri.
Cewek yang ditampol nyengir.
"Sependiem itukah?" tanya gue yang masih ga paham.
"Ah, lo mah mana paham yang kek gitu-gitu." Putri merangkul leher gue posesif. "Nyuk, dengerin gue, ya. Cowok pendiem kayak Maja itu, biasanya ga normal."
"Maksud lo?" tanya Ayu.
"Ya iyalah, lo bayangin aja. Cowok nolep, pendiem, jarang ngomong sama cewek, sekalinya ngomong sengak, dan ga asik kayak Maja itu siapa yang mau, sih? Gue juga ogah. Kemungkinan besarnya, Maja itu..."
Putri menggantung kalimatnya kayak jemuran dijemur, membuat Konslet Squad penasaran.
"Apa, Njing kepo ini," desak Ira.
"... HOMO!"
Konslet Squad langsung histeris. "MASA, SIH?! KITA SEKELAS SAMA... HOMO?!" teriak kita-kita dramatis.
"Bahas apaan kelen?" tanya Azkia yang ga tau darimana lewat.
"Menurut lo, Maja itu homo, nggak?"
Azkia mengernyitkan dahi sebagai jawaban. "Pertanyaan tolol."
Kelas gue emang toxicnyanggak mengenal umur dan gender.
"Gue nanya, Babi," ucap Ira kepo.
"Setau gue, Maja punya pacar, tuh," celetuk Azkia. "Adek kelas, kelas unggulan."
Putribelike:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
