Rasa takut terus bersemayam, perlahan jati diri pun teredam. Bersembunyi di balik bayang-bayang, berdiri di tepi jurang. Semua dipertaruhkan, selalu bermain peran demi hal yang didambakan, yaitu kehidupan.
Takdir memang kejam, namun diakhir selalu membawa rasa tenteram. Entah melalui keadaan atau bahkan keduniaan, selalu ada yang dijanjikan. Semuanya layak mendapatkan kekuatan, kekuasaan, dan kehidupan.
Akhir cerita sudah ditentukan, mereka hanyalah bumbu dari masakan yang akan disajikan. Aksi perlawanan akan sia-sia, merajut asa hanya akan memutus rasa. Tekad sudah tidak berbeda jauh dengan nekat, susah untuk diubah tanpa merasa gundah. Lebih baik menyerah dan pasrah, daripada berakhir jengah dan lelah.
****
TBC
Happy Reading sobat Fanta:)
Cerita ini ditulis oleh cliichh semoga kalian menyukainya.Tinggalkan jejak dan jangan lupa untuk sering mampir.
Sampai jumpa pada chapter berikutnya~
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE OF LIFE (END)
General Fiction[END] Manusia tidak pernah percaya akan keberadaan mereka. Mereka yang minoritas, dianggap monster, cacat, pembawa sial, dan alasan di balik kepunahan manusia suatu hari nanti. Mereka adalah mutan dan makhluk abadi (Minor sci-fi warning) Story by Ic...