40 || penyekapan

36 9 0
                                    

"jessie,jessie tungguuu!" Teriak ana dari kejauhan,sekarang jam istirahat pertama,tetapi jessie meninggalkan nya terlebih dahulu,mood gadis itu sering berubah ubah,dan dia orang paling cuek kalo teman-temannya membahas hal yang menurutnya tidak penting.

Dengan kesal jessie memberhentikan langkah nya di tempat,ia tidak mau orang orang yang ada di koridor sekolah terus menatap ia dan ana aneh,karena teriakan ana yang bisa membuat kuping siapa pun pengang "apaansi?" Tanya jessie jutek ketika ana sudah di sampingnya.

Ana membungkuk kan diri,kedua tangan nya menopang badannya di atas dengkul nya,ia mencoba menetral kan nafas nya yang terengah-engah "hufttt,jessie tungguin kenapaa ninggalin ana sendirian di kelas?serem tau!" Ucap ana kesal sambil mengerucut kan bibirnya.

Jessie menghela nafas,bisa bisanya teman nya satu ini membuat penghuni koridor meresa budek karena masalah sepele.
"Lu ngapain lari lari?" Tanya jessie tetapi ucapan nya menggantung "pake teriak teriak lagi,gasadar mulut udah kek toa" ucap nya

"Jessie lagian gamau berenti,yauda ana geregetan, yauda ayo ke kantinn,yang lain udah ada dikantin kan?ayo cepet keburu bel,nanti jessie gabisa liat bebeb Haikal" ucap ana menggoda jessie,ssementara yang di goda hanya memutar bola matanya malas lalu pasrah karena tangan nya ditarik ana.

"HELLO TEMEN-TEMEN!". Ucap ana ketika sudah sampai di meja yang ber isi kan devan dkk dan angel dkk, tidak lupa kehadiran tasya yang ikut bergabung.

"Ana lo diem,gua budek! Dari tadi angel ngomong mulu dan sekarang lu teriak²an,yang ada runtuh ni kantin!" Ucap haikal dengan muka tidak suka nya,tidak lupa matanya yang melirik sinis ke angel.

Minta di colok tuh mata.

Ana dan jessie duduk,ana yang biasanya duduk di samping devan kini harus duduk disamping aldo,karena samping devan berisi tasya yang sedang asik menyantap makanan nya.

"Kenapa si,pasangan sejoli ini dari tadi emosi aja,yang pms tuh jessie,apa haikal juga pms?" Gumam ana tetapi masih dapat di dengar oleh kedua orang itu,gimana gamau kedengeran,jessie dan haikal di depannya,sementara ana,bacod nya ga ketolong subhanallah :)

"Kita denger na" ucap haikal yang membuat jessie menyengir,lalu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal sama sekali.

"sya,pindah deh,itu tempat nya ana" ucap reyhan yang sedari tadi tidak enak kepada ana karena tempat nya di tempati oleh tasya.

"ga,kan dari tadi gua duluan yang disini!" Ucap tasya yang masih asik memakan makanan nya,tetapi suara nya terdengar nada tidak terima,sementara ana?ia sedang memakan tetapi ia masih mendengar ucapan reyhan dan tasya,seolah ia tidak tahu.

"Tapi biasanya itu tempat nya ana" sambung salma dengan nada tidak terima tapi masih terbilang santai,tasya mulai menaikan wajahnya,memfokuskan pandangan nya kepada dua orang yang sedari tadi mengacau nya.

"Devan nya aja gamasalah,ana apalagi, jadi kenapa kalian yang sewot?" Tanya tasya dengan tampang belagu,dengan alis yang di naikan sebelah,membuat salma dan reyhan gemes sendiri

"mereka punya otak" ucap aldo singkat, tetapi sangat tajam,semua mata tertuju kepada aldo yang sedang asik makan,tidak terkecuali ana yang menunda sendoknya di depan mulut karena ucapan aldo

"Anjay aldo sadis!" Seru charloz sambil bertepuk tangan kagum,bukan nya membuat suasana mencair,tetapi malah membuat angel geregetan sendiri,dan mencubit paha pacarnya itu.

"Adaw" ringis charloz sambil mengusap-usap paha nya,lalu ia menoleh dan mendapatkan angel yang sedang menatap nya tajam,setajam silet.

"Lo ngomong di jaga dong!" Seru tasya tidak terima,ucapan tasya yang lumayan berani,membuat aldo menatap nya dengan tatapan membunuh,lalu aldo menyeringai,membuat reyhan,charloz,salma dan shiren bergedik ngeri.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang