"Yeri nyuruh lo?"
Irene tatap serius Suho minta penjelasan sambil ngunyah pizza. Suho malah cengar-cengir kayak orang gila liat pipi Irene yang jadi gembung lucu gitu.
"Sejak putus dari gue lo jadi gak waras ya Ho?"
Suho ketawa cengengesan. "Kayaknya sih gitu."
Irene dengus, Suho emang sulit diajak bicara serius. "Ya udah cepetan lo jelasin kenapa Yeri nyuruh lo?"
"Mau tau banget ya?"
Irene berhenti ngunyah. "Gue bisa panggilin malaikat pencabut nyawa sekarang buat lo."
"Jangan dong sayang."
"APAAN SAYANG SAYANG! NAJIS! UDAH CEPETAN JELASIN!"
"Iya iya ampun Nyai."
"Wah, minta mati beneran nih manusia."
Irene ambil pisau yang dia pake buat motong pizza, ditodongin ke muka gantengnya Suho.
"Eh maaf woy! Jangan rusak wajah ganteng gue ntar gak bisa ngeplayboy lagi kan gawat."
"Bangsat lo!"
Emang ngomong sama Suho tuh bisa bikin orang darah tinggi. Coba kalo bunuh itu gak ilegal udah pasti Irene gorok lehernya Suho sekarang.
"Jadi semalem tiba-tiba ada yang chat gue, ternyata Yeri. Dia minta tolong sama gue buat nemenin lo gitu. Dan katanya sampein maaf dia ke lo," jelas Suho ambil potongan pizza.
"Emang ada apa sih?" sambung Suho penasaran. "Lo juga kenapa bengkak gitu matanya, lo nangis ya?"
Irene gak tau harus jawab apa. Bingung apa dia harus ceritain semua sama Suho. Tapi disisi lain Suho ini bukan siapa-siapa dan menurut Irene gak perlu tau masalahnya.
"Ayolah cerita. Gue beliin pizza lagi deh," paksa Suho pasang muka sok imut. Jijik Irene.
"Ye, lo kira gue gak bisa beli sendiri apa? Se-restorannya juga gue mampu kali."
"Dih songong anda."
"Ngaca tolol."
Mereka sama-sama ketawa habis itu. Momen yang udah lama banget gak mereka rasain semenjak putus.
"Jadi, kalian ini kenapa?"
"Panjang ceritanya."
👶
Mereka berdelapan duduk gelisah di depan ruang UGD. Seohyun dirawat di dalem dan kondisinya bener-bener parah.
"Cewek yang kita bawa itu siapa sih?" tanya Lisa ke Rose.
"Adeknya Kak Irene mungkin," tebak Rose karena dia sendiri juga sebenernya masih kurang paham. Wajar dong yang lainnya juga pada diem-diem aja. Terutama Seulgi yang banyak tau, dari tadi mondar-mandir di depan pintu.
"Adeknya? Loh kok beda? Kakaknya pendek adeknya tiang?"
"Mungkin tingginya Kak Irene dicolong cewek itu kali," ucap Jisoo tiba-tiba ikut nimbrung.
"Kasian amat Kak Irene jadi pendek begitu."
Rose geleng-geleng denger percakapan super abstrak dua manusia di depannya ini. Dia milih gak ikutan dan senderin kepala di bahu Joy yang duduk di sampingnya.
"Nape lo?"
"Laper."
"Laper mulu idup lo."
"Namanya juga manusia."
"Ya tapi kan baru sejam lalu lo makan."
"Emang iya? Gue gak inget, hehe."
Joy dengus milih gak peduliin Rose.
![](https://img.wattpad.com/cover/217509097-288-k252558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby | BlackVelvet ✓
FanfictieApa jadinya kalo sembilan cewek tukang bacot ngerawat bayi yang ditelantarkan? Cover by: @InaGaemGyu