Kenzie menatap kearah Alexa yang baru saja datang dari arah pintu kelasnya, Kenzie teringat cerita Anthony dan Adrew tentang sosok Alexa, Alexa seorang Bad Gril yang suka mengikuti balapan liar,ikut tauran dengan sekolah lain dan berteman dengan brandalan sekolah lainya.
Kenapa Kenzie baru mengetahui ada sosok yang melebihi dirinya dan teman-temanya di sekolah ini, Kenzie dan teman-temanya selain terkenal karena memiliki ketampanan di atas rata-rata juka karena mereka terkenal dengan sebutan troublemaker.
Kenzie dan teman-temanya sering bolos dan bahkan tidak masuk sekolah tanpa alasanya yang jelas, mereka tidak tahu jika Kenzie dan teman-temanya sering bergantian untuk menjaga Paula dirumah.
Paula adalah werewolf hasil dari persilangan dua werewolf ,
Mendiang ibu Paula adalah werewolf biasa seperti Kenzie dan kawananya yang mampu mengendalikan diri mereka saat berubah tapi mendiang ayah Paula dia Werewolf rouge, Werewolf rouge adalah werewolf yang tidak bisa mengendalikan dirinya dan tak mengenali siapapun saat berubah menjadi werewolf mereka terkenal ganas dan tidak mempunyai rasa kemanusiaan.Kenzie juga masih mengingat kejadian saat ia menemukan kedua orang tua Paula yang meregang nyawa di ruang tamu sedangkan Paula terduduk di pojok ruangan dengan tatapan penuh penyesalan dan Kenzie tahu jika yang membunuh kedua orang tua Paula adalah Paula sendiri. Sejak saat itu Paula engga untuk bersosialisasi dengan manusia ia takut melukai mereka dan takut jika identitas Werewolfnya diketahui orang lain.
Ah lupakan tentang Paula dan masa lalunya sekarang kita kembali pada Kenzie yang tersentak kaget saat Alexa balik menatap ke arahnya sepertinya Alexa mengetahui jika sedari tadi mata Kenzie menatap ke arahnya,Kenzie mengaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menatap ke arah luar jendela di sebelahnya sedangkan di sebrang sana Kenzie dapat mendengar dengusan geli Brian dan Reza.
Tak beberapa lama terlihat seorang perempuan dengan rambut yang di kepang kebelakang dan kacamata bulat bertenger di hidungnya memasuki kelas dan tampak mengedarkan matanya keseluhur penjuru kelas sepertinya dia tengah mencari kursi kosong, hanya saja kursi kosong yang tersedia di kelas ini adalah di sebelah Kenzie atau di sebelah Alexa.
Alexa mendongkakan kepalanya saat merasakan tepukan di pundaknya, Alexa terlihat terkejut saat melihat sosok Farrah, Farrah adalah gadis cupu yang sering Alexa bully saat kelas satu, namun saat kelas dua Farrah pindah sekolah entah karena alasan apa dan kini Farrah berdiri di hadapanya.
"Ada apa?"tanya Alexa dingin.
Farrah terlihat mengigit bibir bawahnya,lalu membuat gerakan agar Alexa melepaskan Aerphonenya,Alexa tersadar dan melepaskan sebelah aerphonenya,lalu menatap Farrah lurus.
"Eumm a-aku b-boleh duduk sama kamu gak?"tanya Farrah gugup yang sudah menundukan kepalanya tak berani bersitatap dengan Alexa.
Alexa mengerutkan alisnya lalu mengedarkan tatapanya keseluruh penjuru kelas dan tak sengaja bersitatap dengan pemuda yang duduk tepat di belakangnya entah kenapa Alexa merasa sangar familiar dengan manik hitam pekat milik pemuda itu, Alexa memutar bola matanya malas saat pemuda itu memutus kontak mata dengan angkuhnya.
Alexa kembali menatap kearah Farrah, menghela nafasnya Alexa mengambil tas di kursi sebelahnya lalu berdiri dan menyuruh Farrah untuk duduk di dekat tembok,karena sepertinya tak ada pilihan lain karena kursi yang kosong hanya tersisa dua yaitu di sebelah Alexa atau di sebelah pemuda itu.
"Masuklah"perintah Alexa.
Farrah mendongkakan kepalanya nampak tak percaya.
"Kau tidak mau duduk"ucap Alexa malas saat Farrah hanya berdiam diri dan menatapnyan,Farrah menggelengkan kepalanya dan segera masuk dan duduk di kursinya.
"Terimakasih"ucap Farrah, Alexa tak menanggapinya dan kembali memasang aerphone dan sibuk dengan ponsel pintarnya.
Tak beberapa lama sosok Prempuan muda dengan stelan gurunya terlihat memasuki kelas. Semua murid terlihat memperhatikanya kecuali Alexa yang nampak tak peduli dan masih sibuk dengan ponselnya.
"Selamat pagi semuanyaa"sapa guru itu kepada anak-anak muridnya sambil menatap seluruh murid-murinya.
"Pagi bukk"jawab Semua murid kompak.
"Beberapa dari kalian sudah mengenal ibu di kelas sebelumnya" ucap ibu guru yang di anggukan oleh beberapa murid.
"Nama ibu Vanessa, kalian bisa memangil saya ibu Nessa, saya walikelas kalian sekaligus guru matematika disini"terang buk Vanessa memperkenalkan dirinya.
"Saya harap kalian mau bekerja sama dengan membuang kebiasan buruk kalian di kelas 1 dan 2"ucap bu vannesa memperingati,dan sepertinya kalimat barusan ia tunjukan untuk Alexa dan Kenzie.
"Baik disini ada yang mau mencalonkan dirinya sebagai ketua kelas?"tanya buk vannesa menatap semua murid-muridnya,semua orang tampak saling melemparkan tatapan mereka,bukan apa-apa jika di kelas lain mungkin mereka akan berantusian untuk mencalon kan diri mereka tapi di sini ada Alexa di tambah sosok Kenzie dan dua temanya.
Mereka enggan jika harus memiliki urusan karena sosok trobelmaker dan bad gril itu.apa lagi mereka akan segera menjalani ujian dan mereka tak mau sampai ada ganguan di nilai mereka hanya karena ulah Kenzie atau Alexa.
"Kenapa?"tanya buk Vanessa menatap murid-muridnya heran tak ada jawaban hingga buk Vanessa melihat Alexa yang duduk dengan handset di kedua telinganya.
Farrah yang melihat arah tatapan buk Vanessa mencoba memberi tahu Alexa untuk melepas hansetdnya.
Farrah mencoba menyenggol bahu Alexa hingga Alexa menatapnya tak suka yang membuat Farrah takut tapi tetap memberitahu Alexa jika buk Vanessa sudah berdiri di belakangnya mengunakan gerakan matanya.
Alexa mengkerutkan alisnya saat melihat gelagat Farrah yang aneh,lalu detik berikutnya ia merasakan handset yang sedang ia gunakan ditarik paksa oleh seseorang.
Alexa memutar kepalanya dan kontan saja melotot saat buk Vanessa kini berdiri dihadapannya dengan tatapan garang.
"Alexa"
"Iya buk.."
"Menurut kamu siapa yang pantas untuk jadi ketua kelas disini?"tanya buk Venessa masih dengan menatap Alexa,
Alexa nampak terkejut mendengar pertanyaan buk Vanessa ia menatap teman-teman sekelasnya yang nampak mengalihkan tatapanya atau lebih tepatnya menghindari bertatapan dengan Alexa.
"Alexa !"panggil buk Vanessa karena Alexa tak kunjung memberinya jawaban.
"Farrah buk" jawab Alexa tegas
"Apaa?!, kenapa aku"pekik Farrah tidak bisa menahan rasa keterkejutannya.
Buk Vannessa melirik Farrah dan menatap Alexa lekat.
"Kenapa kamu memilih Farrah?"tanya buk Vannessa.
"Farra anak yang rajin dan juga cerdas, dia juga selalu bersikap tanggung jawab atas tugas-tugasnya"jawab Alexa tenang.
Buk Vannessa terlihat mendengarkan jawaban Alexa lalu menganguk-ngangukkan kepalanya, di belakannya Kenzie juga terlihat mendengarkan dan tersenyum setelah mendengarkan jawaban Alexa.
"Baik dari kalian semua apa ada yang tidak setuju?"tanya buk Vanessa meminta persetujuan murid lainya namun tak ada suara atau bantahan dan buk Vannesa langsung menetapkan Farrah sebagai ketuka kelas 12 ipa 3.
Farrah terlihat menghela nafasnya dan menundukan kepalanya, sepertinya pilihan untuk kembali kesekolah lamanya ini bukanlah pilihan yang tepat, Farrah menatap kearah Alexa tapi tak bersuara dan hanya menatapnya dengan tatapan tak terbaca.
Sepertinya keputusan Farrah untuk kembali kesekolah lamanya ini bukanlah keputusan yang baik, tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur Farrah hanya bisa berpasrah dengan keadaanya saat ini.
Tbc...
By : Chichicory
Note : like,comen dan Follow untuk mensupport chichi❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
LobisomemInilah cara aku mencintainya -Alexa Deffana Wijay- Aku tidak mau menyakiti dia dengan cintaku -Kenzie Archelaus Digantara- Alexa hampir saja terbunuh oleh srigala di tengah hutan saat Alexa mencari rusa di tengah hutan tapi ternyata itu lah awal dar...