3. [BMB] Tempat Baru

57 25 12
                                    

"Halo, paman?"

"..."

"Iya... ini naik ke jalan raya."

"..."

Panggilan itu diakhiri.

Setelah menggunakan taksi air ke kabupaten kota. Satu lagi tahap yang harus dilalui Raihan untuk sampai ke kota Amuntai yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan.

Perjalanan Raihan memang lintas Provinsi.

Raihan. Gadis itu sibuk dengan barang bawaannya yang banyak. Tas ransel besar, tas selempang kardus di tangan kanan dan hape di tangan kiri.

Dia berjalan ke jalan raya karena taksi yang akan ditumpanginya sudah menunggu. Saat keluar dari pasar beringin yang letak pasarnya di pelabuhan tempat Raihan singgah tadi. Banyak tukang becak yang menawarkan jasa pada Raihan. Ia hanya menolak dengan senyum halus.

Colt nama salah satu trasportasi umum sederhana yang akan di tumpangi Raihan, terlihat dari tempat dia berdiri. Transportasi yang terbilang ekonomis dan pas dikalangan masyarakat bawah. Dia segera menghampiri dan masuk ke dalam taksi tersebut.

Ada harga ada kualitas. Kalau bayaran taksinya murah sangat wajar kalau duduk berdesak-desakkan dengan penumpang lain.

Perjalanan ini akan menempuh waktu sekitar tiga jam setengah. Sampai di Amuntai kemungkinan waktu zuhur.

Di perjalanan Raihan hanya menghabiskan waktunya dengan tidur. Sesekali membuka hape untuk membaca novel di wattpad.

Kota demi kota sudah terlewati. Jalan menanjak, menurun, mulus dan bolong-bolong sudah dilalui. Tidak ada penumpang yang dapat diajak bicara.

Waktu yang terasa seperti siput akhirnya berlalu. Sampailah Raihan di terminal Pelampitan kota Amuntai.

Mengirim pesan dan beberapa kali mencoba menghubungi kakaknya agar dijemput. Namun tidak juga diangkat, pesan yang dikirim pun centang dua abu-abu. Raihan mulai gelisah, jangan-jangan kakaknya memang niat membuat dia jadi gelandangan, pikirnya.

Raihan memutuskan membeli minum di warung kecil terminal. Sekalian numpang duduk di kursi panjang sambil menunggu kedatangan kakaknya. Dia teringat belum membalas pesan Azwad yang mengirimnya pesan pagi tadi.

Raihan
Iya nih. Aku masuk asrama gimana, dong? :(

Azwad
Selamat ya... :p

Raihan
Kalau kita mau curhat gimana? Mau telponan gimana? Asrama punya jam megang hape.
Huhuhu :"(

Pesan yang dikirmnya barusan belum berubah centang jadi biru. Tapi fokus Raihan buyar saat mendengar klakson motor di hadapannya. Dia mendongak, terlihatlah sosok Raimuna. Cepat dia memasukkan hape-nya ke dalam tas selempang.

"Lama banget, sih?" Sambil meletakkan kardus pada bagian depan sepeda motor.

"Cari pinjaman helm dulu tadi di kosan."

Raihan memasang helm yang diberikan kakaknya. Setelahnya dia menaiki motor dan duduk di belakang. Tanpa banyak bicara mereka langsung berangkat.

💙💙💙

"ASRAMA AS-SYIFA," tertulis jelas di papan bercat putih. Berdiri kokoh di atas tanah dengan kayu di dua sisinya sebagai tiang penyangga.

Setelah mampir ke kosan Raimuna tadi. Raihan menunaikan salat zuhur. Ikut makan dan istirahat sebentar. Dilanjutkan langsung ke asrama.

Bukan Mimpi BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang