21

189 13 0
                                    


Setelah selesai membereskan bukunya keyla berjalan menghampiri bu serli.

"Permisi buk. Kok kayak bauk telur busuk ya eneg ewww" Murid yang bernama angel itu langsung menutup hidungnya .

Seisi kelas tertawa kecuali sahabat keyla.

Stevi yang mendengar itu langsung tidak terima.

Brakk...
Stevie bangkit dari duduk nya "Maksud lo apa ngomong gitu! Mulut lo aja yang bau karna dekat sama hidung lo! "

Seisi kelas kembali tertawa

"Sialan lo. Emang kenapa gue ngomong fakta kan. Dia aja yang bau busuk" angel juga tak kalah songong menjawab stevi.

"Setan lo" Stevi sudah ingin beranjak dan mencabik cabik wajah angel tapi elin dengan sigap langsung menahannya.

"Apa apa" Tantang angel

"Diam !! ini kelas saya! . " Guru yang bernama ibu serli itu segera menenangkan muridnya yang ricuh.

"Stevi duduk kamu! Kamu mau sok jadi jagoan di kelas saya!"

"Kamu keyla apa apaan kamu ini. Sudah tidak ikut jam pelajaran terakhir , ini basah kuyup, bauk busuk lagi. Kamu buat alasan supaya tidak bisa ikut kelas saya . hah! " Buk serli membentak keyla di depan murid yang lainnya.

Keyla hanya tertunduk dalam diam.

"Kamu murid baru, beruntung kamu masuk kelas unggulan, isi otak kamu juga belum ada yang tau . Kamu mau main main sama sekolah ini?!"

"Jangan pikir kamu anak orang kaya bisa berbuat seenaknya. Saya sudah 5 tahun disini baru kali ini saya lihat murid yang modelnya kayak kamu. " Buk serli menunjuk keyla dengan spidol.

"Buk jangan jangan keyla masuk kelas unggulan dari jalur curang buk. Makannya bisa seenak nya. Yakan" Angel kembali membuat suasana menjdi ricuh.

Membuat semua murid berprasangka buruk terhadap keyla.

"Kenapa kamu diam? Ayo jawab seharusnya kamu menentang kalo emang kamu masuk jalur curang."

"Hey anak baru. Mentang mentang orang kaya jangan seenaknya dong gunain uang lo. Lo pikir kita bakalan seneng kalo lo masuk kelas kita. Yang ada lo buat nama kelas tercoreng karna lo masuk melalui jalur curang"

Mendengar itu keyla mengangkat wajah nya yang berair dan melihat sekelilingnya dengan tatapan marah.

"Apa apaan ekspresi kamu. Kamu mau marah ? Silahkan marah ayo"
"Atau mau pukul saya juga gak papa toh saya akan dapat uang kan? Ayo pukul saya" Buk serli menggerak gerakan tangan keyla seolah sedang menampar nya.

"Kenapa diam pukul saya! "

Plakkk...

Seisi kelas kaget melihat kejadian barusan.

Tamparan yang cukup keras mendarat sempurna di pipi kanan buk serli.

"Kamu! " Buk serli memegang pipi kanannya dengan mata yang berapi api.

"Apa? tadi ibuk sendiri kan yang minta di pukul yauda saya pukul" Dengan santainya brian berucap.

"Apa yang barusan kamu lakukan brian? " Guru itu kaget saat mengetahui siapa yang menamparnya.

"Nampar ibu. Emang kurang jelas ya?"

"Apa hak kamu nampar saya hah?! "

"Hak saya nampar ibu cukup sederhana sih. Kan tadi ibu sendiri yang minta dipukul yauda saya dengan sangat senang hati nampar ibu."

"Kamu gak tau saya siapa?! "

"Saya tau ibu itu siapa? Ibu adalah guru yang mengajar disekolah ini lebih dari 5 tahun kan? "

"Iya saya sudah lama ngajar di sini. Dan kamu... " Buk serli menunjuk wajah Brian
"Kenapa kamu berubah jadi berandal begini"

Tidak lama defan dan yang lainnya datang menghampiri.

"Oo saya tau pasti kamu berubah karna mereka kan" Remeh buk serli sambil menunjuk kearah defan dan yang lainnya.

Brian melihat sekilas ke arah defan lalu tertawa dengan keras seketika itu juga raut wajah brian berubah menjadi tegas.

"Gue berubah gak ada hubungannya sama mereka" Ucap brian mendekatkan wajahnya di hadapan buk serli.

"Hah gak ada hubungannya gimana ?buktinya ini kamu berani melawan saya karna pengaruh anak anak berandal yang buat nama sekolah jadi buruk"

"Hah! Mata lo buta apa katarak?
Noh Lo liat di kantor kepsek itu piala sama Piagam yang segede itu siapa yang bawa kesekolah. Kita!! Enak aja lo bilang kita yang buat nama sekolah jelek" Degan dengan santai nya berbicara.

"Gue sama temen temen gue yang bawak kesinih karna kita menang tanding basket! "

"Halah paling kalian pake cara curang supaya bisa menang kan. Palingan kamu sogok juri nya supaya kalian bisa menang" Nada bicara buk serli sangat meremehkan.

Defan sudah tidak tahan lagi jika kepala sekolah tidak masuk mungkin guru itu sudah mati di tangannya.

"Ada apa ini? Kamu anak baru kenapa bisa basah begitu" Kepsek itu melihat keyla yang tertunduk.

"Ini pak anak baru ini tadi bolos jam pelajaran saya. Eh pas saya kasih arahan dia ngelawan . Tiba tiba ini anak berandal pada masuk dan nampar saya terus ngejelek jelekin nama sekolah" Buk serli mengadu yang tidak tidak kepada kepala sekolah.

"Kalian kenapa lagi ini baru aja tadi saya hukum bersihin toilet ini uda buat perkara lagi. Aduhhh" Kepsek itu sangat lelah kepada geng defan

"Nah kamu Brian ngapain kamu disini tadi saya liat kamu di perpus beresin buku kok uda sampe sini aja".

"Ini ni pak tadi kak Brian sama kak defan lindungin cewek songong ini. " Angel menunjuk keyla dengan ekspresi marah.

Brian dan defan melotot melihat angel.

"Gara gara kesombongan harta lo kita gak jadi belajar huu dasar bawa sial aja tau gak lo. " Angel mengejek dan diikuti murid lainnya.

"Heh he uda uda tenang! " Kepala sekolah itu mencoba menenangkan
Keadaan kelas yang ricuh.














This Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang