22

194 19 3
                                    

Pagi harinya keyla sedang berjalan melewati koridor sekolah.

Kejadian semalam diselesaikan dengan usul dari kepala sekolah.

Kepala sekolah meminta supaya berdamai walaupun ada beberapa pihak yang tidak menyetujuinya termasuk Brian dan defan.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya keyla hanya tertunduk mendengar gosip gosip buruk tentang dirinya.

Sampai Kelas pun begitu bahkan saat keyla duduk di bangkunya dengan jelas seorang murid mengatai keyla jalang.

Keyla membuka buku pelajaran yang akan di pelajari hari ini.

Mungkin keyla datang terlalu cepat.
Saat ini sahabat keyla belum ada yang datang.

Jam istirahat sama seperti biasa keyla dan temannya sedang makan di kantin.

Keyla melihat sekeliling nya yang sangat berisik membicarakannya.

"Uda lo jangan peduliin mulut sampah mereka. Mereka itu belum tau aja kebenarannya gimana " Stevi memegang pundak keyla berusaha menenangkannya.

Sahabat keyla sudah mengetahui siapa yang berbuat jahat kepada keyla.

Tapi mereka tidak memberitahukannya kepada geng defan.

Karna jika sudah diberi tahu mungkin saja nyawa mereka melayang di tangan defan.

"Eh kayaknya kita gak bakal masuk kelas deh" Ucap elin sambil meminum susu kotaknya.

"Kenapa emang? " Tanya karina.

"Kan lagi ada rapat buat anak kelas 3 . Jadi seluruh guru ikut . Bakalan free teruss yeeee"

"Kata siapa kita gak bakal masuk kelas kalo free? " Tanya nara sambil menaikan sebelah alisnya.

"Ah lo nar bikin mood gue ancur aja" Kesal elin .

Mereka tertawa bahagia lain hal nya dengan keyla yang hanya senyum itu pun terpaksa.

"Nanti ke lapangan aja yuk liat anak basket" Ajak karina.

"Yuk lah. lo mau kan key"tanya nara.

Keyla hanya mengangguk.

"Eh gue mau ke kelas dulu deh mau masukin buku gue ke tas "

"Kebiasaan banget lo lin "

"Hehehe"

"Gue ikut sama lo ya lin "

"Lo mau ngapain key? " Tanya Nara.

" Gue mau ambil handphone gue ketinggalan di laci"

"Gak mau di ambilin elin aja kan sekalian"

"Iya lo sama yang lain langsung kelapangan aja , biar nanti gur yang bawain" Elin tau betul maksud dari pembicaraan mereka saat ini.

"Enggak deh gak papa kok sekalian aja. Yuk lin" Ajak keyla menarik tangan elin.

"KALO ADA APA APA KABARIN KITA! " Teriak Nara saat melihat keyla dan elin menjauh.

Di kelas elin dengan santai nya memasukan bukunya kedalam tas.

Sedangkan keyla menatap handphone nya melihat begitu banyak pesan dari Brian, dan defan.

Isi pesan mereka berdua hampir sama. Menanyakan kabar dan keberadaan keyla saat ini.

"Key uda? "

"U uda kok"

Saat baru sampai di depan kelas "eh elin lo tadi di panggil bu Boa katanya penting lo harus kesana langsung" Salah satu murid memberitahu kan kepada elin untuk segera bergegas karna ada guru yang mencarinya.

"Oke makasih infonya. "
"Keyla lo ikut gue apa langsung ke lapangan? "

"Gue langsung ke lapangan aja ya"

"Oo yauda gue mau jumpai bu boa dulu ya bye"

Keyla mengangguk dan melanjutkan perjalanannya.

Sangat ramai kondisi koridor saat ini.

Ia menyesali karna tidak ikut dengan elin saja tadi.

"Eh jalang! " Cecil dan geng nya saat ini sedang berdiri di hadapan keyla.

Keyla kaget melihat mereka, pasalnya kejadian yang kemarin saja masih jelas sekali diingat keyla.

"Permisi kak" Keyla mencoba pergi dari hadapan mereka.

"Eitsss mau kemana lo. " Dengan kasar nya Cecil menarik rambut keyla.

"Lo gak sopan banget sih ada yang ngajakin ngomong lo malah pergi gitu aja" Omel Cecil sambil melepas tangannya dari rambut keyla.

"Tapi kak gue buru buru" Ucap keyla pelan.

"Ohh lo lagi buru buru. Emang lo buru buru kemana? Hmm"

"Gue mau ke lapangan kak" Ucap keyla sekecil mungkin.

"Oo mau ke lapangan. Yauda yuk sekalian gue juga mau kesana"Kini Cecil menggandeng tangan keyla dan membawanya ke lapangan.

Mereka tentu menjadi pusat perhatian murid lain.

Banyak yang melihat kejadian langkah itu dan tidak segan mengabadikannya.

Cecil yang dikenal sebagai putrinya sekolah itu tidak akan pernah salah memilih teman.

Jangankan menggandeng bahkan menyentuh saja Cecil tidak mau jika itu bukan dari geng nya.

Banyak yang iri melihat keyla saat ini banyak sekali orang yang ingin berada di posisi keyla. Tapi tidak seorang pun bisa.

"Oke kita sampe lapangan sekarang. "

Mereka berhenti tepat di pinggiran lapangan.

Keyla melihat sekelilingnya mencoba mencari keberadaan sahabatnya.

Begitu banyak orang tapi tidak ada yang keyla kenalin.

"Lo nyari apa sih? Nyarik defan iya? Oh atau nyari Brian malaikat penolong lo? "

Cecil dan geng nya tertawa diikuti murid murid yang ada disana.

Keyla yakin pasti ini rencana Cecil untuk membully nya lagi.

"Kak gue izin mau... " Keyla sudah mencoba berlari dari hadapan Cecil.

Dengan kasar nya Cecil menarik baju keyla sampai lusuh. "Kan lo yang minta sendiri lo mau kelapangan gue uda capek lo mau nemenin lo ke lapangan masak lo tinggal gitu aja sih"

"WOI KEYLA GAK PUNYA OTAK BANGET SIH LO!! " Teriak salah satu murid di bangku lapangan.

Sedikit demi sedikit murid yang lainnya berdatangan . Lihat apa yang mereka bawa tomat? Telur? Ini pasti jadi hari yang sangat sial bagi keyla.

"Kak gue mohon kak lepasin gue" Mohon keyla sambil memegang tangan Cecil.

"Apa? LO MINTAK GUE BUAT BERLUTUT? " Cecil sengaja menaikan nada suaranya supaya di dengar oleh seluruh orang yang ada disana.

"GATAU MALU BANGET LO JALANG! "

"WOI SAMPAH OTAK LO UDA GAK ADA!! "

"WAH GILAK SEHEBAT APASIH LO SAMPE PRINCES SEKOLAH LO BUAT BERLUTUT SAMA LO!! "

"EMANG DASAR MUNAFIK!! "

Yang mereka katakan sangat lari dari apa yang keyla ucapkan.

Ia sempat tercengoh melihat Cecil yang senyum licik kearahnya.

"Kak gue gak ada ngomong kayak gitu"

"APA LO MAU NYELAKAIN GUE? GUYS TOLONGIN GUE PADAHAL GUE UDA BAIK SAMA DIA MASAK DIA MAU BERBUAT BURUK SAMA GUE"Cecil berbicara sambil membuat logat logat seperti orang yang benar benar menjadi korban bully.

" KAK CECIL UDALAH KAK KITA HABISIN AJA INI JALANG. DIA TUH EMANG ANAK GAK TAU MALU BERANI BANGET MAU NYELAKAHIN KAKAK! " Suara teriakan itu sangat keyla kenal benar saja Angel yang berada di pinggir lapangan sedang menatapnya penuh benci.

Geram ih liat si angel.

Mau tau kelanjutan kisahnya?
Support terus ya dan jangan lupa tinggalin jejak

This Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang