chapter 7

88 11 0
                                    

Hoshi melajukan mobilnya membelah jalanan kota seoul yang begitu padat... Banyak kendaraan yang berlalu lalang sehingga membuat jalanannya menjadi macet... Bukankah kebanyakan negara maju seperti itu... Waktu mereka hanya mereka habiskan untuk bekerja dan bekerja... Prinsip hidup mereka adalah time is all.. Dan time is money... Memang dengan bekerja itu kita bisa membeli segalanya namun jika sudah terlalu ambisius keharmonisan dan kedekatan kita menjadi rengang... Hei ingat para pekerja itu juga manusia mereka juga berhak bahagia dan kumpul bersama keluarga...  Mereka bukan robot....

Hoshi menghela nafasnya lelah... Hari ini ia akan ke basecamp temannya yang sekarang menjadi buronan polisi karna kasus pembunuhannya hampir tertangkap oleh polisi... Kemahiran sahabatnya dalam bersembunyi atau menggelabuhi musuhnya tidak di ragukan lagi... Pria itu juga berjanji akan berhenti menjadi pembunuh berantai jika mangsa terakhir berhasil ia bunuh... Itu janji pria itu padanya... Hoshi tau woozi terpaksa melakukan pekerjaan ini..  Semuanya demi eommanya yang sedang terbaring koma di rumah sakit serta untuk membiayai kuliah adiknya... Karna takdir itu akan sangat brengsek pada orang kecil sepertinya... Ia tidak menyalahkan takdirnya namun nasib yang membawanya menjalani pekerjaan kelam ini...
Sedangkan hoshi ia bukannya tidak mau membantu pria itu namun sahabatnya itu menolak mentah-mentang bantuannya... Ia tau woozi adalah pria yang mandiri... Ia tidak suka bergantung pada orang lain.. Terkadang hoshi kagum padanya ia putus kuliah karna ia merelakan masa depannya demi adik-adiknya dengan bekerja yah bekerja di dunia gelap ini.. Menjadi seorang psikopat...

Hoshi merasa ada sesuatu cairan yang keluar dari hidungnya.. Ia memegangi hidungnya yang ternyata ia mimisan lagi.. Ia sudah tak sanggup menahan sakit ini lebih lama.. Dan semoga saja ia mampu bertahan sampai pesta ulang tahun kedua putrinya... Tuhan aku mohon... Jangan ambil aku dulu aku ingin melihat wajah bahagia kedua anakku tuhan... Aku ingin masa depan kedua anakku terjamin.. Dan aku berharap engkau mengembalikan dua hati yang sempat kau pisahkan untuk kembali bersatu demi kedua putriku... Aku tau keduanya sangat mencintai satu sama lain... Ampuni aku yang sempat memisahkan keduanya.. Aku terpaksa tuhan semoga engkau mengampuniku dan aku bisa kembali ke rumahmu yaitu di surga amen.... Hoshi memarkirkan mobilnya dengan mulus di halaman basecamp sahabatnya ia sudah menghubungi woozi jika ia akan kesini... Jadi saat ia tiba di sini ia tidak perlu turun untuk membuka sandi gerbang basecampnya... Setelah ia turun dari mobil hoshi langsung masuk ke dalam sana dengan langkah sedikit sempoyongan...

"Woozi... Help me"

Kata hoshi sambil terus menjaga keseimbangan tubuhnya... Orang yang berada di dalam segera keluar dengan berlari dengan terburu-buru karna woozi sudah tau tentang penyakit yang di derita oleh hoshi... Setelah menemukan sahabatnya woozi langsung membopong tubuh hoshi masuk kedalam basecampnya... Woozi memang lebih pendek dari hoshi namun jika soal tenaga tenaganya jauh lebih kuat dari pada sahabatnya ini... Ini adalah hasil ia ngegym setiap subuh.. Dan banyak wanita yang mengangguminya namun belum ada satupun yang menyentil hati pria es ini...

Setelah woozi masuk kedalam ia langsung membaringkan tubuh hoshi di atas sofanya lalu mengambil kain untuk mengelap darah dari hidungnya yang belum kunjung berhenti keluar...

"Lo berhenti minum obat atau gimana.. Kok malah makin parah aja sih"

"Gue udah gak minum obat itu jii... Gue udah berhenti... Toh gak lama lagi gue bakalan mati juga.. Jadi gak ada gunanya tuh obat buat gue... Ngabisin duit aja"

"Bego banget sih lo... Obat itu buat ngelindungin fisik lo bego.... Kalau kayak gini terus lo bakal mati lebih cepat... Dan lo gak bisa liat gue menggal kepalanya sih nenek sihir itu"

"Gue bisa liat dari atas sana kok"
Tunjuk hoshi kearah langit

"Hoshi berhenti ngomong ngacoh"

comeback to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang