Sikap Illy Terhadap Sisi

80 3 0
                                    

6 Tahun Kemudian......................
Tahun Sudah Berganti. Sekarang, Zisi Dan NaTin Sudah Dikaruniai Anak. Anak Zisi Bernama Illy Latuconsina Melvern Faruq Misca. Sedangkan, Anak NaTin Bernama Jessica Mila Rafli Ghoman. Mereka Sekolah Di Sekolah Yang Sama. Yaitu, SD Nusa Bangsa Jakarta. Ini Hari Pertama Mereka Sekolah SD.

Dirumah Sisi...................
Kringgg............... Kringgg. Jam Weker Kamar Berbunyi. Seorang Gadis Mungil Terbangun Dari Tidurnya. Ia Berkulit Putih Dan Mungil. Yap, Itu Illy. Anak Dari Zidan Dan Sisi. Illy Bangun Dengan Masih Mengantuk. Tiba-tiba, Sisi Masuk Ke Kamar Illy.
"Illy, Sayang Kamu Udah Bangun? Ayooo Sholat Bareng Mama Mau?" Kata Sisi Memegang Tangan Illy. Illy Menepis Tangan Sisi Begitu Saja. Lalu, Dia Keluar Kamar. Sisi Hanya Terdiam Di Tempat. Illy Pun Berwudhu Lalu, Sholat Sendiri. Sisi Melihat Dari Luar.
"Dari Lahir, Aku Belum Pernah Sholat Berjamaah Sama Illy. Illy Selalu Bersama Zidan. Sedangkan, Aku Selalu Terpojok. Apa Masa Kecilku Akan Terulang Lagi?" Tanya Sisi Sedih. Sisi Pun Menuju Meja Makan. Tak Lama, Illy Menghampiri Mereka Di Meja Makan Menggunakan Baju Seragam Sekolah SD.
"Hai, Illy!!!" Sapa Zidan.
"Hai, Papaku Tersayang" Kata Illy Memeluk Zidan. Sisi Bergumam.
'Papaku Tersayang? Kenapa Kamu Juga Nggak Bilang Mamaku Tersayang?' Batin Sisi Sedih.

Sisi POV
Illy Pun Duduk Di Sebelahku. Aku Ingin Mengambilkan Nasi Untuknya. Tapi, Eh Tapi..............
"Sisi, Mau Makan Sama Apa Nak!!!" Tanyaku Lembut.
"Apaan Sih? Main Nanya Aja. Terserah Aku Lah. Dasar Serigala Sok Kecantikan" Kata Illy Kasar Kepadaku. Hatiku Sakit Mendengar Perkataan Illy. Aku Selama Makan Hanya Menundukkan kepala. Zidan Memecah Keheningan.
"Eh, Illy Nya Papa. Jangan Kayak Gitu Dong!!! Itu Kan Mama Kamu, Masa Kamu Mau Jadi Anak Durhaka Emang Kamu Mau Jadi Anak Durhaka?" Kata Zidan Menjelaskan.
"Papa, Sayang Kan Sama Illy. Jadi Papa Gausah Ngatur Illy. Illy Benci Sama Dia Pa. Karena Dia Udah Ngelahirin Illy Di Keluarga Kayak Gini, Cuman Papa yang Sayang Sama Illy" Kata Illy Yang Membuat Hatiku Lebih Sakit Lagi. Seketika, Tangisku Tak Bisa Kutahan. Aku Berlari Menuju Teras Atas. Sambil Bersimbah Air Mata.
"Sisi?" Panggil Zidan Padaku. Aku Tak Mendengarkan Perkataan Nya.
"Si?" Panggil Mama Padaku. Aku Lagi Lagi Tak Mendengarkan Perkataan Mama. Aku Hanya Berlari Menuju Teras Atas.

POV Off
Zidan Dan Prilly Kasihan Pada Sisi. Takut Ia Berbuat Macam-macam.
"Illy, Kamu Nggak Boleh Kayak Gitu? Kamu Ini Udah Dilahirin Itu Harus Nya Bersyukur. Jangan Kayak Gitu" Nasehat Zidan. Illy Hanya Terdiam.
"Zidan, Mama Ngejar Sisi Yah!!! Kamu Anterin Illy Aja Cepet!!!" Kata Prilly Antusias. Prilly Berlari Menuju Teras Atas. Sedangkan, Zidan Mengantarkan Illy Ke Sekolah.

Sisi POV
Aku Ada Di Teras Atas. Hatiku Benar Benar Tak Kuat Untuk Hidup. Aku Yang Melahirkan Anakku Tapi, Ia Tidak Mengakui Ku. Apa Itu Tidak Menyakitkan? Aku Hanya Menangis Seraya Teriak. Tiba-tiba, Saja Turun Hujan Deras Disertai Petir Yang Tak Bersuara.
"Ya Allah, Kenapa Cobaan Harus Masuk Bertubi-tubi Ke Kehidupan Ku?. Apa Emang Ini Yang Ngkau Berikan Padaku?. Aku Yakin Ngkau Tidak Akan Memberikan Cobaan Lebih Dari Kemampuan Hamba Nya. Tapi, Aku Mohon Bukakanlah Pintu Hati Untuk Anakku Menyayangi Ku Seperti, Aku Menyayangi Nya. Aku Hanya Ingin Dia Menganggap Aku Sebagai Ibunya. Dan Aku Ingin Seperti, Ibu Pada Umumnya. Menyayangi Anaknya. Tapi, Itu Semua Tidak Akan Mungkin, Karena Illy Tidak Mungkin, Menyayangi Ku" Teriakku Yang Putus Asa Bersimbah Air Mata Dan Air Hujan Yang Mengguyur Tubuhku. Aku Merasa Menggigil Dingin.

Prilly POV
Aku Sudah Melihat Semua Yang Dikatakan Sisi. Aku Kasihan Lalu, Menghampiri Sisi Yang Menggigil Dingin.
"Sisi, Ayooo Kamu Nggak Boleh Kayak Gini!!! Nanti Kamu Sakit Nak!!! Mama Gak Mau Kamu Sakit!!!" Bujuk Aku Kepada Sisi.
"Gak Usah Ma. Biarin Aku Sakit!!! Biar Aja Sekalian Aku Mati Aja. Karena Illy Tidak Suka Kehadiran Aku" Katanya Putus Asa.
"Sisi, Pliissssssssss. Mama Nggak Mau Kamu Sakit Jadi Tolong!!! Kalau Kamu Lagi Gurau Kamu Curhat Aja Ke Mama. Mama Bakal Sedia Selalu Dengerin Curhatan Kamu. Asal Kamu Bahagia. Tapi, Jangan Kayak Gini Nak!!!" Kataku Yang Membuat Sisi Menurut Padaku. Aku Pun Membawa Sisi.

Pertempuran Darah Dan Nyawa( GGS Versi Aku )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang