Bingung, memang bingung.
Terkadang aku bingung dengan diriku sendiri yang tak jelas mau berjalan kemana ataupun mau kemana, bertujuan apa, dan menginginkan kemauan dikepala ini seperti apa aku tak tau, aku kebingungan.Terkadang aku merasa diri ini tak pantas untuk siapapun, tak berguna bagi siapapun dan merasa tak akan pernah dimiliki oleh siapapun kecuali dengan seseorang yang benar-benar bukan memandangku dengan mata saja, namun dia yang mampu memandangku dengan mata hatinya mata batinnya. Yang mampu merasakan keberadaanku dengan apa adanya diriku yang penuh kekurangan kurang dan kurang dari segala sesuatu yang dikedepankan untuk predikat "jaman now" .
Lagi dan lagi aku juga pernah merasakan diriku adalah seseorang yang sangat emosionalis, radikalis dalam hal perdebatan, sekalipun itu hanyalah perdebatan biasa "hanya bercanda", apa-apa lagi-lagi dan lagi diriku selalu terbawa dengan tingkat emosional yang tinggi. Sehingga diriku hanya memilih dengan berdiam diri agal mulut tetap kondusif dan tak hilang kontrol.
Sebenarnya dibilang pendiam memang akulah sosok atau seseorang yang pendiam jika (marah) ataupun sedang tak enak hati, lebih tepatnya sekarang disebut dengan tidak mood. Aku selalu memilih dengan berdiam diri daripada melampiaskan apa isi fikiranku yang tidak jelas ini kepada orang-orang disekitarku yang tak tau apa isi pikiranku yang bahkan aku sendiri tak tau juga. Mungkin memang berdiam dan menyeolahkan diri seolah-olah tak mempunyai masalah apapun adalah cara terbaik demi ketentraman suasana disekitarku. Daripada menyeolahkan diri sebagai seseorang yang tak bisa menyembunyikan kebenciannya terhadan sesuatu yang tak sinkron diotaknya.
Aku harus bisa mengompatibelkan diriku terhadap sekitar atau lingkunganku. Karena tak semua orang itu sifatnya sama. Ada yang pemarah, ada yang baik hati, rendah hati, tinggi hati, baperan, mudah tertawa, mudah menangis, mudah sayang, mudah ngambek, susah mengerti, susah dipahami, susah ekonomi, baik ekonomi dan lain-lain masih banyak lagi sifat manusia yang berbeda-beda.
Nahh!
Dari situ aku harus belajar lebih banyak lagi tentang keadaan disekitarku. Aku tak bisa berkemauan karena kemauan egoku sendiri. Aku harus bisa memahami satu sama lain. Misalnya, membantu yang memang merasa ada yang mulai kesulitan dalam melakukan sesuatu, menjadi pendengar yang baik dikala ada yang ingin mengutarakan rasa sedihnya kepadaku, menjadi sosok yang sangat mesra kepada semua kalangan, tak pemilih dalam bergaul, selalu berfikir positif dalam segala hal, selalu mengambil untungnya ketika merasakan kerugian, dan selalu menunjukkan kasih sayangku sebagai manusia terhadap sesama manusia.
" Terkadang segala sesuatu yang kita anggap semesta tak adil dengan keberadaan kemampuan kita dari gelap menuju gelap adalah sebenar-benarnya semesta telah menolongmu untuk tidak terjerumus dalam kegelapannya "
(Syahrul rohman)
KAMU SEDANG MEMBACA
coret keluh
Genel Kurgu"Konten ini ditulis untuk mewakili perasaan siapapun yang membaca" Semoga mewakili perasaan kalian guys