"Bangun, woi, kebo." Yoongi mengguncang tubuh Jennie sambil ikut tiduran disebelahnya —ini jam 9 pagi, dan mereka emang udah biasa berduaan dikamar. Bukan manja manjaan, tapi bacot bacotan.Jennie ngucek-ngucek matanya, "Haih, ngapain sih lo? Ini masih jam 9 dasar tengil." Ia mengubah posisinya menghadap Yoongi yang sedang asik chatting.
"Siapa? Wendy?" Sarkas Jennie dengan mata yang sudah kembali menutup.
Namja manis itu hanya melirik Jennie sebentar, "Kepo amat sih lo, mak lampir."
Begini kira-kira pandangan yang ada di hadapan wajah Yoongi.
"Jen, laper Jennnn." Namja itu mengunci layar ponselnya dan menarik-narik lengan baju Jennie bak anak kecil.
"Buatin sarapannn..." lanjutnya.
Jennie membuka mata, "Aish, bikin aja sendiri, atau coba aja turun, pasti udah ada sarapan dibikinin mba."
"Gamau, lo aja yang masakin." Tawar Yoongi sekali lagi. Menunjukkan gummy smile khasnya agar Jennie mau tak mau harus menuruti kemauannya.
Jennie menghela nafas kasar, "Hh, gak. Lo bikin sendiri atau gak usah makan."
Yoongi cuma bisa mencak-mencak diatas kasur sambil nendang nendang selimut Jennie. Pemandangan ini sangat amat menggemaskan untuk si yeoja blasteran itu.
"Jangan gaduh, Yoon! Gue masih ngantuk, sialan." Dumel Jennie, kembali dalam posisi tidurnya.
Yoongi menatap Jennie penuh dendam, "Yaudah, gue mau sarapan pizza aja. Bye." Dan ia turun dari kasur Jennie.
Namun begitu mau beranjak, Jennie menggenggam pergelangan tangannya, "Kalo makan pizza gue mau ikut! Sabar bentar gue siap-siap." Dan dengan secepat kilat, yeoja itu sibuk mandi, merapihkan rambutnya, makeup, dan lain lain.
"Dah, cepet kan! Ayo ayo makan pizzaaaa!" Kini giliran Jennie yang menarik-narik baju Yoongi dengan muka semelas mungkin —agar dituruti.
Bukannya apa, tapi Yoongi terpukau sekali dengan apa yang ia lihat. Jennie cantik, manis, dewasa sekali kelihatannya. Beda dengan saat ia disekolah.
Yoongi beranjak dari kasur, "Oh, iya, ayo."
"Bentar!" Jennie lari ke kamar Namjoon—abangnya, "Nih, coba lo pake jaket ini deh, pasti lebih bagus jatohnya." Jennie membantu Yoongi memakai jaket yang barusan ia ambil.
"Nahkan, jauh lebih bagus." Jennie tersenyum bangga dengan fashion tastenya. "Ambil aja jaket ini, abang bilang dia gak suka dan gamau pake. Cocok di lo, jadi attractive."
Kebayang kan kayak apa rupa mereka? Keduanya pake casual item item, stylish banget juga. Wow.
Yoongi tersenyum manis dan mengacak rambut Jennie, "Dahh yuk berangkat." Lalu ia keluar dari kamar lebih dulu.
Jennie diam bergeming, pipinya merona dan suhu tubuhnya naik. Ia pegang pipi kanannya, panas.
"Sialan. Anak itu sialan." Kemudian ia tersenyum kecil atas perlakuan Yoongi yang biasanya dingin, jutek, nyebelin, kini menjadi hangat.
🍕🍕🍕
Keduanya di mobil, tenggelam dalam pikiran masing-masing, tidak ada obrolan ataupun topik yang keluar dari mulut mereka.
"E-eh, gue mau tanya sesuatu." Akhirnya Jennie bersuara.
Namja tampan disebelahnya menoleh sebentar dan mengembalikan pandangannya ke arah jalan, "Kenapa? Tanya aja,"
Jennie ragu, takut pertanyaannya justru menjadi tanda tanya pada Yoongi, takut salah bicara, takut... takut. Dirinya takut.
"Gajadi." Ucapnya, membuang muka ke jendela.
Yoongi mengernyit heran, "Apa sih? Bikin orang penasaran dosa, dodol. Buruan ngomong gak."
Yeoja cantik itu mengepal tangannya keras, "Gapapa, udah, gue lupa tadi mau nanya apa, hehe."
Dan keduanya kembali diam.
"Gue tadi bantu Wendy apa, hm?"
"Hah?"
"Iya, lo mau tanya itu kan?"
satu, selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIZZA ft. Yoonie
FanfictionSlice terakhir pizza, selalu jadi rebutan mereka. Nggak peduli lagi berantem, lagi diem-dieman, lagi gengsi ataupun walau udah kenyang banget. - YOONGI x JENNIE - Original Story by daegusbae 🍕highest rank #2 on Yoonie #3 on Yoonie