enam

355 67 2
                                    



Yoongi menaruh tangannya dibelakang kepala dan menghembuskan nafas frustasi, "Hhhh, gak tauuu dek, abang juga nggak tau."

Beberapa jam kemudian, Yoongi sudah tertidur lelap di sisi kasur Lisa, menopang kepalanya dengan tangan kanannya karena dengan tangan kiri ia memegang tangan Lisa yang diinfus.

"Lo kenapa sih, bang? Ada yang tulus suka sama lo, malah lo sia-siain. Meski gue gak tau juga sih dia suka apa nggak, tapi keliatannya begitu."

"Lo mah sukanya ama orang jahat mulu, males gue."

"Lo nggak inget apa kalo Wendy pacaran sama lo awalnya gara-gara uang, hah? Lo lupa apa kalo Wendy pacaran sama lo awalnya gara-gara keluarga kita kaya, hah? Lo masih mau ama orang yang begitu?"

"Meski gue juga tau kalo akhirnya Wendy tulus dan sayang lo juga, tapi niat awal dia kan gak gitu. Mana ada fase dia suka sama lo, orang awalnya buat meras lo doang."

"Orang apaan yang baru suka setelah udah pacaran dua bulan lebih."

"Kasian tau Jennie tadi ngeliat pake mata kepalanya sendiri lo sama Wendy ngelakuin apasih yang biasanya, cubit cubit pipi apalah hoek, gue aja ngebayanginnya mual."

"Pantes Jennie pulang, lonya kurang ajar!"

Lisa ngoceh sendiri, kesal dengan abangnya.

"Dah ah adek mau tidur, males ngurusin hubungan lo gak pernah ada yang jelas!"

Begitu Lisa tidur, Yoongi membuka matanya. Sebenarnya ia sudah bangun daritadi, namun begitu ingin kembali tidur, Lisa malah mengoceh. Disitu ia langsung berpura-pura tidur karena ingin mendengar ocehan Lisa.

Ia menegakkan badannya, menarik tangannya halus dari genggaman Lisa. "Iya ya dek, abang lo brengsek banget jadi orang. Gak ada syukurnya udah disukain cewek kayak Jennie."

Yoongi menatap Lisa lirih, ia juga tidak tau kenapa dirinya bisa sebucin itu sama Wendy yang jelas-jelas udah nggak ada perasaan sama dia —setidaknya itu yang Yoongi pikir.

Namja tampan itu mengambil handphonenya.

Now Calling : Jennie Jelek

"H-halo?"

"Jen, bisa ke rumah sakit lagi nggak?"

"Temenin gue sini, gue bosen banget."

"Kan kalo ada lo bisa jalan-jalan kemana kek."

"Jalan-jalan disekitar rumah sakitnya lah, nggak jauh- jauh biar bisa tetep cek Lisa."

"Yes! Oke, makasih."

🥟🥟🥟

krek.

Jennie masuk ke ruangan itu lagi, tempat Lisa dirawat karena kecelakaan.

Pas dia masuk, Yoongi udah tidur lagi di sisi kasur Lisa. Padahal di dalem kamar jelas-jelas ada kasur lipet buat tamu atau pengunjung tidur.

Jennie senyum lirih, jalan mendekat ke Yoongi dan ngelus pelan surai hitamnya. "Lo nyebelin banget tau gak sih? Pengen gue ulek, peng-"

"Tau kok." Yoongi nyahut tapi masih merem.

Jennie membulatkan matanya dan pas dia mau narik tangannya dari rambut Yoongi, tangannya malah ditahan.

"Lanjutin lagi dong, adem rasanya." Namja tampan itu kembali menaruh tangan Jennie di kepalanya.

"Adem mah ac kali! Udah ah, gue juga ngantuk." Ketusnya Jennie langsung balik. Ia jalan mengarah ke kasur lipat yang ada di kamar Lisa dan duduk disana sambil main handphone.

Yoongi beranjak dari duduknya dan jalan ke arah Jennie.

Ia duduk disebelahnya dan dapat tatapan sinis dari Jennie. "Lo ngapain nyuruh gue kesini lagi, hah? Kurang kerjaan banget."

Yoongi mencubit hidung Jennie, "Galak amat sih lo, mak lampir. Tadi gue nyuruh lo kesini lagi karena ngerasa bersalah tau. Dasar."

Tatapan Jennie berubah bingung, "Hah? Kenapa ngerasa bersalah? Lebay banget lo, anjir."

Namja tampan itu merubah posisi menjadi tiduran, "Tadi pas gue lagi tidur siang tiba-tiba Lisa ngoceh sendiri ngomelin gue. Katanya gue gak bersyukur banget disukain cewek kayak lo."

"Terus katanya gue brengsek banget bisa lebih milih Wendy daripada lo yang jelas tulus."

Tidak menyangkal ucapan Yoongi, Jennie ikut tiduran disebelahnya. "Emang Wendy kenapa? Gak tulus?"

Mereka bicara sambil sama-sama melihat loteng.

"Ya gitu deh, awalnya pacaran sama gue buat uang doang." Yoongi menghela nafasnya, "Hhh.. meski ujungnya dia tulus dan sayang juga, tapi niat awal dia bukan buat pacaran sama gue."

Mata Jennie membulat, "Hah lo serius?"

Bukannya menjawab, Yoongi malah mengganti arah tidurnya jadi menghadap Jennie. "Kalo lo gimana? Tulus sama gue?"

enam, selesai.

PIZZA ft. YoonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang