sebelas

356 62 4
                                    



"Tolong ambilin gue soda di bawah dong, Jen." Yoongi nyenggol bahu Jennie dengan lengannya —ia tiduran di kasur dan Jennie tengkurap disebelahnya.

Jennie menyipitkan mata sinis, "Lo minta dihajar? Dirumah gue, gue yang disuruh ini itu, di rumah lo pun gue lagi, hah?"

Yoongi tertawa dengan menunjukkan gummy smilenya, "Galak amat sih, nenek. Lagian kan lo tengkurep, lebih gampang bangunnya."

"Najis alesan lo gamasuk akal." Dan Jennie beranjak dari tempat tidur Yoongi ke meja belajar.

"Ngapain lo?" Yoongi nanya dari kasurnya.

Jennie mengidikkan bahu, "Pengen ngaca aja."

Ini yang Yoongi lihat dari tempat tidur lewat pantulan kacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini yang Yoongi lihat dari tempat tidur lewat pantulan kacanya.

"Lo cakep banget, bego." Gumam namja tampan itu.

Jennie menoleh, "Pfft, apasih, gak jelas lo." Dan ia kembali menyisir rambutnya disana.

"Iya, lo cakep banget, makanya cari cowok yang lebih layak dapetin muka dan attitude baik lo." Yoongi menghela nafas, "Hhh, gue beruntung dijodohin sama lo, atau justru gue bawa sial?"

Jennie beranjak dari meja belajar Yoongi dan duduk di sisi kasur namja itu, "Lo berisik. Yang namanya takdir mah tuhan yang atur, lo tinggal duduk manis aja."

"Takdir darimana, inikan orangtua kita yang punya rencana." Yoongi senyum kecil, "Tapi lo beneran mau emang? Apa karna lo gamau bikin sedih orangtua lo aja?"

"Gamau bikin sedihlah." Jennie kembali tiduran di sebelah Yoongi, "Mana mau gue sama lo."

Namja tampan itu menggelitik Jennie, "Awas ya lo, liatin aja. Gue bikin lo cinta mati sama gue."

Jennie hanya menatap Yoongi dengan senyuman menjengkelkan, "Gak ada. Lo jangan banyak ngarep, jatohnya sakit ntar."

"Halah, kayak pernah ngerasain aja lo." Yoongi kembali ke layar ponselnya.

Yeoja cantik itu menyipitkan matanya, "Udah sering. Berkali-kali malahan."

Yoongi menoleh dan mengkerutkan dahinya, "Hah? Sama siapa lo sakit hati?"

"Dikira kalo lo milih Wendy, gue gak jatoh itu, hah?"

🍕🍕🍕

"Iyaa, bun. Nanti Jennie sering sering kesini buat jenguk Lisa. Bunda kalo mau dibikinin kue sama mama bilang aja ya bun." Jennie bicara pada bunda Min sambil mengikat tali sepatunya. Keluarga Jennie sudah balik sejak tadi, tapi Jennie memilih untuk bersantai sebentar disana.

Bunda hanya bisa mengangguk sambil mengelus halus puncak kepala Jennie, "Belum jadi mantu aja bunda udah sayang banget sama kamu, Jen. Kayak anak sendiri."

Yeoja blasteran itu hanya tertawa hambar dan berdiri, "Ahahah, semoga Jennie bisa jadi mantu yang baik ya, bun. Jennie pamit dulu, dah bunda!" pamitnya antusias.

Bunda Min melambaikan tangannya, melihat Jennie masuk ke mobil pribadinya dan melesat pulang.

Jennie meremas pegangannya pada stir, "Gue ngapain ngomong gitu sih, goblok." umpatnya.

"Dikira kalo lo milih Wendy, gue gak jatoh itu, hah?"

Yoongi bergeming, "Hah, gimana?"

"Gak, gak jadi."

"Jen, serius?"

"Apa?"

"Serius yang lo bilang tadi?"

"Enggaklah, tolol. Dibilang gue gak suka sama lo."

"Najis. Bikin panik, setan."

"Hih, iya apa? Kalo beneran emang kenapa?"

"Gapapa sih, cuma gue orangnya susah banget ganti prioritas atau nentuin prioritas baru, tuh."

"Mau nikah ama siapa juga, prioritas gue mungkin tetap bakalan susah berubah."

Yeoja cantik itu menggelengkan kepalanya, menangkis scene yang baru saja ia putar kembali diotaknya. Ingin menangis namun sulit, ia masih terlalu keras kepala untuk benar-benar mengakui perasaannya.

Yoongi memanglah musuh bebuyutan sekaligus sahabat atau orang terdekatnya. Tapi perihal perasaan, Yoongi sulit untuk benar-benar melihat siapa yang tulus dan harus dijadikan prioritas, dan siapa yang hanya... menggunakannya.

Jennie tidak masalah jika ia masih ingin datang ke Wendy untuk sesekali ngobrol, tapi jika perempuan itu terus menjadi prioritasnya, apalagi setelah mereka benar-benar menikah, Jennie tidak tau apakah hatinya kuat atau tidak.

"Pabo ya jinjja, Kim Jennie."

Rutuknya sambil memukul keras stir mobil.

sebelas, selesai.

PIZZA ft. YoonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang