dua

441 69 1
                                    



"Ah, enggak. Ngapain juga gue urusin." Ketus Jennie. Meski kelihatannya Jennie seperti suka dengan Yoongi, dirinya tidak merasa seperti itu karena justru ia sebal sekali dengan Yoongi. Tapi dengan fakta Yoongi bisa meninggalkan dia untuk memilih perempuan lain itu agak... tidak Jennie sukai.

Kalian tau kan rasa kesalnya saat sahabat atau setidaknya lelaki yang lumayan dekat dengan kalian —namun bukan pacar— ditarik oleh perempuan lain rasanya bagaimana? Apalagi ketika lelaki itu lebih memilih si perempuan lain. Nah itulah yang Jennie rasakan.

Yoongi melirik-lirik Jennie, sebetulnya ia ingin melihat reaksi Jennie ketika nama Wendy disebut atau dibawa-bawa, namun nihil, Jennie pintar menyembunyikan perasaannya.

"Gue balikan sama dia."

Mata Jennie membulat, jantungnya berdegup tidak keruan. Hatinya... sesak? Ia menoleh, "Oh? Baguslah. Lo emang gak pernah berhasil move on kan dari dia?"

Reaksi Jennie jauh diluar dugaan Yoongi.

"Gue kira dia suka sama gue, ternyata enggak ya?"

Yoongi ngangguk, "Hahahah, iya, nggak paham juga kenapa selalu gagal." Ia meneguk salivanya gugup, "Untunglah balikan." lanjutnya.

"Oiya, Taeyong juga deketin gue, beberapa hari lalu nganter ke rumah terus tiba-tiba meluk. Gemes banget gak sih." Antusias Jennie memenuhi mobil, ia bercerita bahkan sampai memegang lengan Yoongi di stir.

"Oh, Taeyong ya."

"Si brengsek itu."

Yoongi menoleh dengan wajah masam, "Idih, cowok apaan belom jadian udah meluk meluk. Sama semua cewek kali dia kayak gitu." Yoongi membuang nafas, "Hhh, jangan gampang baper, Jen."

Yang diberitahu rasanya jleb.

Bukan perkara Taeyong itu cowok gak baik —karena dia jauh lebih tau itu. Tapi fakta dimana Yoongi tau Taeyong cowok gak bener, dan nggak ngelarang Jennie deket-deket dia.

"Santai kali. Pikiran lo negatif amat." Sinis Jennie.

🍕🍕🍕

"Saya pesen yang peperoni aja ya, mba." Jennie menutup buku menu itu dan Yoongi ikutan menyahut, "Saya mac n cheese aja mba."

"Minumnya lemon tea dua duanya." Alih Yoongi lagi.

Begitu mba-mba tadi pergi, Jennie memajukan tubuhnya dan memasang wajah antusias, "Gimana kok bisa balikan? Ceritain dong!"

Yoongi menggaruk tengkuknya, "Yah, gitu deh. Lo bilang lo gak ngurus. Ini apaan, hah?" Ketusnya.

Jennie memundurkan tubuhnya, melipat tangannya di dada. "Lo nyebelin bangetsi, emang dasar ya."

"Gue gak ngurus bukan berarti gak kepo." Dan Jennie mengeluarkan handphonenya untuk tenggelam disana, tidak mikir apa-apa lagi.

Yoongi menarik iPhone dengan casing putih khas chanel itu dari tangan Jennie, "Jangan main hp. Kok lo bisa tiba-tiba deket sama Taeyong? Gimana ceritanya?"

Jennie merebut kembali handphonenya, "Apasih, lo aja gak mau ceritain gimana acara balikan lo, ngapain gue cerita gimana gue deket sama Taeyong."

"Yakan-"

ucapan Yoongi terpotong dengan dering keras handphonenya yang ia letakan diatas meja.

bunda, adalah caller idnya.

"Iya, bun. Kenapa? Yoongi lagi di pizza yang biasa, sarapan sama Jendeuk. Ntar abis ini langsu-"

"LISA KENAPA?!"

dua, selesai.

PIZZA ft. YoonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang