1* One

383 37 12
                                    

🄵🄻🄾🅆🄴🅁🄱🄾🄼🄱

🎆🎆🎆

Namaku Chaeyeon, Jung Chaeyeon. Hari ini aku sedang berlari tergesa-gesa dengan seragam sekolahku yang bernoda bekas tumpahan minuman.

Setelah akhirnya bisa kembali bersekolah setelah libur panjang musim panas, aku malah ditimpa hal sial di hari pertama masuk sekolah. Aku telat bangun dan memutuskan berlari dengan sedikit kacau ke sekolah tapi akhirnya malah menabrak seseorang sehingga seragam sekolahku ditumpahi oleh minuman milik orang tersebut. Benar-benar kacau.

Alhasil, aku terlambat. Untungnya Pak Kyuhyun dengan baik hati mengizinkan aku masuk. Dia memang guru idamanku.

Aku segera berlari ke kamar mandi dan melupakan sejenak niatku untuk menyapa teman-teman di kelas. Aku bisa melakukannya nanti setelah membersihkan seragamku.

Untung saja noda itu tidak banyak. Aku menggosoknya sedikit dengan air keran dan noda-noda itu mulai samar walau tidak sepenuhnya hilang. Setidaknya ia tidak terlalu nampak seperti sebelumnya.

Akhirnya aku bisa pergi ke kelas sekarang. Aku tidak sabar bertemu teman-teman.

Saat tiba di ambang pintu, aku berpapasan dengan Pak Leeteuk, guru wali kelasku.

"Chaeyeon, kamu terlambat?" tanya Pak Leeteuk menyapaku.

"Iya, Pak. Maaf, besok-besok saya janji tidak akan terlambat." Aku sedikit membungkuk memberi hormat sekaligus permohonan maaf.

"Seragammu kenapa?" tanya Pak Leeteuk lagi.

"Tidak apa-apa. Hanya noda tumpahan minuman, hehe." Aku sengaja menyengir agar Pak Leeteuk tidak memperpanjang masalah.

"Ckck. Baru hari pertama sekolah tapi kamu sudah kacau begini. Ya sudah cepat masuk," perintahnya.

Aku sekali lagi membungkuk dan Pak Leeteuk akhirnya pergi.

Aku segera masuk ke kelas dan duduk di tempatku. Aku menyapa beberapa temanku tapi sepertinya beberapa dari mereka sedang sibuk membicarakan sesuatu.

Aku mengambil tisu kering dari dalam ranselku dan mengusapkannya ke seragamku yang bernoda tadi. Masih berharap mungkin tisu bisa membantu menyamarkan nodanya. Tapi hasilnya malah membuat tisu itu mengelupas di seragamku yang masih sedikit basah. Ah, sial.

Perasaanku tambah kesal ketika aku merasa sesuatu sedang menyolek-nyolek bahuku. Sepertinya seseorang yang ada di bangku belakang. Aku menoleh untuk memastikannya.

Di detik pertama aku masih terdiam, sarafku masih mencoba mencerna informasi yang diterima oleh mataku. Sampai akhirnya setelah lima detik terdiam, aku terbelalak kaget.

"Sehun?" teriakku girang.

Pria yang namanya aku sebut itu hanya tersenyum lebar.

"Ternyata kita sekelas," kata Sehun sambil terus tersenyum.

"Kamu kenapa ngak bilang-bilang?" kataku.

Sehun tampak mengerutkan wajahnya. "Bilang apa?" tanya Sehun.

"Kalau kamu pindahnya hari ini. Kamu kenapa ngak kasih tau aku kalau masuknya hari ini?" tanyaku lagi. Maksudku, aku tahu Sehun akan pindah ke sekolahku tapi aku tidak tahu bahwa ia pindah di hari ini. Sehun tidak bilang apapun padaku.

"Aku kira kamu sudah bisa menebaknya," jawab Sehun yang akhirnya berhenti tersenyum. Begitulah Sehun, hobinya adalah tersenyum dan baru akan berhenti ketika seseorang membuatnya bingung.

"Mana aku tahu. Aku pikir kamu masih sementara mengurus surat pindah dari sekolah lama."

Anak itu hanya menggeleng.

Sehun duduk di belakangku. Sudah sejak dulu dua bangku di belakangku itu kosong. Untungnya sekarang ada Sehun. Sehun mengambil tempat di sebelah kanan, jadi ia tidak duduk tepat di belakangku. Dan seseorang duduk di sebelah Sehun alias di bangku yang sejajar dengaku.

Tunggu dulu. Seseorang? Ada seseorang yang duduk di samping Sehun? Harusnya tempat itu kosong. Aku tadi sudah mengabsen teman-temanku dan mereka duduk di bangkunya masing-masing. Jadi siapa yang duduk di samping Sehun?

Lantas aku mengarahkan pandanganku pada orang itu. Aku mentapnya sebentar. Tidak! Sepertinya tidak cukup hanya sebentar. Aku menatapnya lebih lama. Siapa orang ini?

Tampan. Itulah satu kata yang terpikirkan olehku.

"Dia juga murid pindahan." Sehun tiba-tiba menyahut. Ternyata ia cukup peka dengan kebingunganku.

"Pindahan? Sepertimu?" tanyaku pada Sehun tanpa sedikitpun mengalihkan perhatianku dari orang itu.

"Iya. Namanya ... Cha Eunwoo." Sehun juga ikut menatap orang bernama Cha Eunwoo yang duduk tenang di samping Sehun. Sementara Eunwoo tampak sama sekali tidak peduli denganku dan Sehun. Telinganya disumbat dengan sepasang earphone.

Aku terdiam sejenak, nama orang ini tampak familiar tapi aku lupa bagaimana bisa kenal dengan nama itu.

Tunggu!

"Dia! Cha ... Cha Eunwoo!?" tanyaku sedikit berteriak. Aku hanya bereaksi karena masih tidak percaya setelah akhirnya bisa mengingat asal nama tersebut.

"Chaeyeon, salahmu sendiri datang terlambat. Jadinya kamu tidak sempat melihat sesi perkenalan mereka bertiga," sahut Kim Jaehwan si tukang onar di kelasku.

Aku melempar tatapanku ke arahnya dengan raut terkejut. "Bertiga?"

Apa maksudnya bertiga?

Aku mengedarkan padanganku pada seisi kelas mencoba mencari hal aneh lainnya yang sempat aku lewatkan pagi ini.

Dan aku menemukannya. Sesuatu yang disebut bertiga.

Apa hari ini adalah hari pindah sekolah sedunia? Kenapa kelasku kedatangan banyak murid pindahan sekaligus dalam sehari? Aku memutuskan untuk kembali mengedarkan padanganku pada semua orang yang ada di kelas. Semuanya masih orang-orang yang sama kecuali tiga orang di belakangku. Rupanya memang hanya mereka bertiga murid baru disini.

Dan kenapa pula ketiga murid pindahan ini harus duduk berjejer di belakangku?

Cha Eunwoo, Oh Sehun, dan... siapa orang ini?

Entah sejak kapan kedua manik mata milik orang itu tengah menatap ke arahku. Bahkan anehnya kedua mata itu seperti sedang mengisyaratkan sesuatu yang entah apa.

Tanpa sadar kami saling beradu tatapan sejenak seperti sedang mencoba teleportasi untuk memahami arti dari tatapan aneh itu. Sampai akhirnya Sehun membuyarkan konsentrasi.

"Kalau dia namanya Jung..., Jung siapa ya? Aku lupa. Tanya aja sendiri," ucap Sehun yang akhirnya kesal sendiri. Aku juga ikut kesal mendengarnya.

"Jung Jaehyun. Itu namanya," sahut Yuri dengan semangat. Sudah dipastikan Yuri kali ini telah menobatkan dirinya sebagai penggemar orang bernama Jung Jaehyun itu.

Aku kembali menatap Jaehyun dan kaget karena kedua mata itu masih menatap tajam ke arahku.

Seseorang tolonglah, artikan maksud dari tatapan aneh itu. Ini sedikit mengangguku.


🎇🎇🎇

ᵀᵒ ᴮᵉ ᶜᵒⁿᵗⁱⁿᵘᵉ

ᵀᵒ ᴮᵉ ᶜᵒⁿᵗⁱⁿᵘᵉ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flowerbomb [Jaehyun~Sehun~Eunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang