16* Sixteen

68 18 11
                                    

Aku berjalan menelusuri koridor sekolah dengan lesuh dan tidak bersemangat. Tiba-tiba saja merasa bad mood setelah keluar dari ruang guru.

Aku yang tadinya terus menundukkan kepalaku akhirnya mencoba mengangkat kepala dan menatap lurus ke arah depan. Pemandangan pertama yang aku dapati adalah sosok Sehun dan Jaehyun yang sedang berjalan ke arahku.

Aku berusaha untuk tidak mempedulikan mereka yang entah punya tujuan kemana. Tapi, bukan Sehun namanya kalau pura-pura tidak melihatku.

Begitu langkah kami saling bertemu, Sehun dengan cepat merangkul pundakku dan mengontrol tubuhku untuk berbalik arah. Karena sedang tidak ada semangat, tubuhku hanya mampu menurutinya.

"Ayo ke kantin," ucap Sehun.

Ia masih merangkulku dan mau tidak mau langkah kakiku harus mengikuti arah langkah kakinya. Aku melirik Jaehyun sebentar dan ia tampak tidak peduli denganku ataupun Sehun.

Aku masih membiarkan tangan Sehun yang berteger di pundakku. Hingga tatapan dari anak-anak lain membuatku sadar bahwa aku harus menyingkirkan tangannya. Aku akhirnya mendorong tangan Sehun dan ia tidak melawan. Syukurlah karena kali ini ia tidak keras kepala.

Begitu tiba di kantin, kami segara mengantri makanan. Kemudian pergi mencari tempat duduk. Saat itu Sehun tidak sengaja melihat Eunwoo yang sedang duduk sendirian di meja persegi. Di sekitarnya tersisa tiga kursi kosong. Tanpa mengatakan apapun Sehun langsung menuju ke meja itu. Aku bisa langsung tahu bahwa ia mengajak aku dan Jaehyun utuk ikut bergabung dengan Eunwoo.

Aku tidak mau. Aku tidak ingin duduk bersama dengan mereka bertiga. Bisa-bisa selera makanku hilang karena orang-orang akan menatap ke arah meja itu. Ketika hanya ada Eunwo seorang saja orang-orang sudah menatap, apalagi ditambah Jaehyun. Lalu, mungkin juga Sehun?

Sehun juga tampan, kan? Mungkin jawabannya iya. Aku saja yang sejak lahir sudah bertatap muka dengannya masih merasa bahwa Sehun tumbuh menjadi laki-laki tampan. Aku tidak menyangka bahwa ia sudah tumbuh sebesar ini.

Kembali ke topik tempat duduk.

Sehun dan Jaehyun sudah mengambil tempat setelah mereka menyapa Eunwoo. Sementara aku masih setia berdiri dengan pandanganku yang berusaha untuk mencari tempat kosong lain. Sayangnya, aku tidak menemukannya. Ada beberapa kursi lain yang kosong, tapi itu adalah meja yang isinya para senior yang tidak aku kenal. Aku tidak berani bergabung.

"Kamu mau makan sambil beridiri?" ketus Jaehyun tiba-tiba.

Aku meliriknya dan terkejut sebab tak hanya Jaehyun saja yang melirikku melainkan mereka bertiga ─ Jaehyun, Eunwoo dan Sehun.

Aku lantas tersenyum kaku pada mereka. Kemudian Sehun menggeser kursi kosong di sampingnya dan mengisyaratkanku untuk duduk.

Baiklah. Aku menurut dan mencoba menstimulus pikiranku untuk tidak mempedulikan lingkungan sekitar.

Apakah mungkin saat ini aku terlihat bagaikan sebuah kentang pada tumpukan berlian? Ah, terserah. Aku sedang ingin makan dengan tenang sekarang.

Aku duduk dan segera menyantap makan siangku dengan tenang. Sehun kemudian memindahkan sosis di piringnya ke piringku. Ini rutinitas biasa kami. Sehun tidak begitu suka sosis tapi dia akan selalu mengambil sosis hanya untuk diberikan padaku yang menyukai sosis.

Tentu saja aku mendengar bisikan-bisikan gadis lain di sekitarku. Entah mereka memang berniat berbisik atau bicara dengan lantang. Aku bisa mendengarnya.

Jika aku bisa mendengarnya, ketiga cowok ini pasti bisa mendengarnya juga bukan?

Aku menatap Sehun untuk memastikan reaksinya. Sehun terlihat sibuk makan. Kemudian aku beralih menatap Jaehyun, ia juga sedang sibuk makan. Tapi, entah kenapa ia sering mengangkat kepalanya dengan tinggi seperti seseorang yang sedang pamer. Mungkin memang begitu. Terakhir aku menatap Eunwoo, ia makan dengan pelan dan tenang, bahkan ketika seseorang menyebutkan masalah perceraian orangtunya dari belakangku.

Flowerbomb [Jaehyun~Sehun~Eunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang