3* Three

183 30 3
                                    


🎆🎆🎆

Aku, Sehun dan Jaehyun berjalan beriringan ke toilet cowok. Sehun di sebelah kananku dan Jaehyun di sebelah kiriku.

"Chaeyeon, seminggu yang lalu kamu baru putus, ya?" tanya Sehun tiba-tiba.

Entah apa maksud pertanyaanya. Mungkinkah Sehun sengaja bertanya untuk mencairkan suasana yang sejak tadi terlalu hening? Aku bisa memaklumi kecanggungan yang sedang terjadi di antara kami bertiga, tapi aku tidak suka jika membahas masalah yang satu ini.

"Kamu tau dari mana?" tanyaku balik.

Well, sepertinya aku tiba-tiba jadi penasaran dari mana Sehun tahu tentang masalah ini.

"Kata dia. Kemarin aku bertemu dengannya. Dia menceritakan tentang hubungan kalian," kata Sehun lagi.

"Huh. Untuk apa dia menceritakannya." desisku pelan.

"Katanya kamu mengangis waktu diputuskan."

"APA? Siapa yang menangis?" Aku tanpa sadar berteriak pada Sehun.

Sehun tampak terkejut dengan bentakanku.

"Dia sendiri yang bilang. Katanya kamu terus menghubunginya saat malam di hari ketika kalian putus," lanjut Sehun. Jujur aku mulai kesal dengan segala hal yang Sehun katakan saat ini.

"Aku menangis? Hah! Yang benar saja! Untuk apa aku menangisi orang macam dia? Aku menelpon di malam hari? Hah! Omong kosong macam apa itu?" Aku mulai menggerutu kesal.

"Tadinya aku tidak mau percaya. Tapi dia memperlihatkan buktinya." Sehun mengatakannya dengan ragu-ragu.

"Bukti apa?"

"Bukti bahwa kamu menelponnya sebanyak tujuh kali waktu malam itu."Kali ini ia terdengar tertawa. Sial. Dia sedang meledekku sekarang?

Parahnya, bahkan Jaehyun juga ikut tertawa. Ugh! Rasanya ingin ku mencekik leher kedua orang ini. Tapi sebelum itu, mungkin sebaiknya aku harus mencekik leher mantanku lebih dulu.


~~♧♧♧~~


Aku berdiri dengan melakukan segala hal yang tidak jelas di depan toilet cowok. Orang-orang yang tadinya aku anggap tidak akan merepotkanku nyatanya malah membawaku ke tempat ini. Untung saja ini masih jam pelajar sehingga tidak ada yang melihatku berdiam diri disini. Sebab, di sekolahku merupakan hal yang tidak biasa jika ada seorang siswi yang berkeliaran di depan toilet cowok. Begitupun sebaliknya.

Entah ide siapa, yang jelas toilet cowok dan cewek dipisahkan sangat jauh dan diletakkan di tempat yang bukan merupakan jalur umum. Tujuannya agar tidak ada siswa atau siswi yang sengaja atau tidak sengaja salah masuk toilet. Jadi akan tampak aneh jika ada lawan jenis yang berkeliaran di depan toilet lawan jenisnya.

Karena itulah aku sedikit gelisah berdiri disini. Sebenarnya aku berniat langsung pergi tapi Sehun mengancam akan melaporkanku pada Pak Leeteuk jika aku meninggalkannya dan Jaehyun. Dasar Sehun sialan.

Untung saja tugas yang diberikan Bu Tiffany sudah dibawa oleh Eunwoo ke kelas. Semoga Eunwoo menjelaskannya dengan baik ke teman-teman tentang tugas itu. Aku ragu karena mengingat Eunwoo yang terlalu pendiam dan tidak suka terlibat pembicaraan.

"Jung Chaeyeon," sahut seseorang memanggil namaku.

Firasatku mendadak tidak enak. Aku sangat mengenal suara ini.

Aku menoleh ke arah sumber suara lalu mendapati pemilik suara itu sedang melangkah ke arahku. Aku benci suasana ini.

"Kamu ngapain disini?" tanya orang itu. Secara normal nadanya terdengar biasa saja. tapi bagiku tidak.

Flowerbomb [Jaehyun~Sehun~Eunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang