5* Five

150 25 3
                                    

Akhirnya tugas fisikaku benar-benar selesai. Aku menyadarkan diriku pada sandaran bangku dengan perasaan lega. Hari ini terlalu banyak drama.

Sekarang adalah jam istirahat. Tidak biasanya aku merasa sangat lapar di jam begini. Mungkin karena sejak pagi emosiku sudah kacau balau.

Aku merapikan alat tulisku di atas meja kemudian bangkit dan berniat pergi ke kantin.

Langkahku terhenti. Drama apa lagi ini?

"Yang mana? Yang mana?"

"Eh, yang duduk di belakang itu, ya?"

"Gila, beneran ada tiga orang."

"Astaga. Itu beneran Cha Eunwoo?"

"Eh, itu Oh Sehun kan? Yang satu SMP dengan kita?"

"Wah gila! Itu yang duduk sendirian siapa? Ganteng banget."

"Aish. Kenapa mereka bertiga malah masuk di kelas ini. Kelasku juga butuh penyegar."

Dan masih banyak lagi bisikan-bisakan yang terdengar dari luar kelas.

Aku mematung di tempatku sembari menatap sekumpulan gadis yang entah datang dari mana. Mereka tiba-tiba menyerbu begitu saja di depan kelas.

Para gadis-gadis dari kelas lain, yang terdiri dari adik kelas, teman seangkatan dan kakak kelas. Entah sejak kapan mereka sudah berjejer di sepanjang jendela. Bahkan sebagian sudah menutup kedua akses pintu kelas.

"Wah, ada apa ini? Kelasku kenapa jadi rame begini?" sahut Seungwoo, teman sekelasku.

Beberapa teman di kelasku sudah keluar sejak tadi. Hanya tersisa beberapa orang saja termasuk aku dan ketiga murid pindahan ini.

Aku mendesah kasar.

Setelah melihat tidak ada lagi cela yang bisa aku lewati, tiba-tiba selera makanku hilang. Aku akhirnya duduk kembali ke tempatku.

Aku menatap ke arah lapangan lewat jendela di sampingku dan mulai merasa jenuh. Akhirnya aku berpikir lebih baik keluar dari kelas dari pada berdiam diri dengan keadaan kelas yang sedang tidak bersahabat seperti sekarang. Aku pun akhirnya kembali bangkit dan bersiap pergi.

"Chaeyeon," panggil Sehun.

Aku segera menoleh dan melihat Sehun baru saja berdiri dari tempatnya. Ia segera menghampiriku.

"Kamu mau kemana?" tanya Sehun.

"Kenapa kamu jadi seperti anak kecil yang takut ditinggal ibunya, hm?" kataku pada Sehun.

Sehun malah tersenyum menggemaskan. Dasar Sehun, dia benar-benar mirip anak ayam.

"Aku mau ikut," katanya dengan nada yang dibuat manja.

"Kamu di sini saja. Kasian loh, mereka rela ngatri cuma demi lihat orang ganteng." Aku menunjuk gadis-gadis di depan kelas dengan gerakan kepala.

"Kan masih ada Eunwoo sama Jaehyun. Aku cuma dilihatin sama kamu aja ngak apa-apa, kok." Sehun tersenyum manja. Menggemaskan tapi aku ingin menjitak kepalanya.

"Yakin, ngak mau dilihatin sama mereka semua?"

Sehun menatap gadis-gadis itu untuk mengamatinya. Aku bisa mendengar beberapa orang menjerit girang atas ulah Sehun.

"Aku risih dilihatin gini. Bawa aku pergi, Chaeyeon." Sehun merengek. Terlihat konyol, tapi aku tidak bisa mengabaikannya.

Aku menggeleng tak percaya. Sifatnya yang manja menyebalkan ini belum juga berubah. Aku pikir Sehun setidaknya bisa lebih dewasa setelah mencoba merantau ke kota besar sendirian. Nyatanya, dia tetaplah Sehun yang dulu. Ya, mungkin memang ini alasan Sehun akhirnya memilih untuk kembali ke kampung halaman. Dia tidak bisa hidup sendirian di kota.

Flowerbomb [Jaehyun~Sehun~Eunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang