4* Four

167 27 2
                                    

Mataku dan matanya masih saling beradu, seiring dengan jantungku yang rasanya ingin melompat keluar. Ternyata benar kata orang. Mata milik pria bernama Cha Eunwoo ini sangat ampuh menggelitik perasaan perempuan. Aku sudah merasakan hasilnya sekarang.

Banyak teman perempuanku yang sering membicarakannya. Aku hanya mendengar nama Eunwoo dari mereka. Pernah sekali aku melihat fotonya dari salah satu temanku, itu pun hanya sekilas. Ia sangat populer di desaku walaupun dirinya sempat pergi meninggalkan tempat ini beberapa tahun yang lalu.

Kau tau apa yang membuatnya begitu dikenal? Ya, karena ketampanannya yang sudah mendarah daging sejak lahir. Kedua orangtuanya adalah pasangan suami istri paling terkenal di daerah ini karena ketampanan dan kecantikan mereka yang membuat banyak orang merasa iri. Mereka benar-benar menggabungkan visual mereka untuk Cha Eunwoo. Setahuku, Eunwoo adalah anak tunggal di keluarganya.

Aku tidak tahu persis seperti apa kehidupan mereka walaupun hampir semua orang mengenal keluarga itu. Kata Yeri, Eunwoo dan kedua orangtuanya pindah ke Seoul sehari setelah kelulusan SD.

Pernah sekali Yeri melihat Eunwoo berkunjung ke rumah neneknya yang tepat di sebelah rumah Yeri. Kalau tidak salah, saat itu Yeri sudah kelas tiga SMP. Yeri bercerita dengan sangat bersemangat bahwa dirinya melihat Eunwoo yang semakin tampan pada anak-anak di kelas. Aku saat itu sekelas dengan Yeri.

Kala itu aku menyadari bahwa aku adalah satu-satunya anak gadis di desa ini yang tidak mengenal Eunwoo. Well, itu karena aku tidak satu sekolah denganya dan ... aku tidak pernah peduli tentang kehidupannya.

Tapi sekarang?

Aku rasa aku sangat terlambat untuk mengenal Eunwoo.

"Kamu masih tidak mau pindah?" Suara itu berhasil membuyarkan lamunanku.

Sayangnya, aku masih tidak mengerti dengan perkataan Eunwoo. Kenapa aku harus pindah?

Aku mengalihkan pandanganku dan tidak sengaja memandang sebuah meja yang ada di depan. Aku melihat buku catatan pink milikku terletak di sana bersama dengan buku pelajaran fisika, bahkan pulpen pink yang baru aku beli kemarin juga ada di sana. Mereka terlihat sangat nyaman di atas meja itu. Tapi, kenapa semua benda miliku bisa ada di sana?

Sontak aku menatap meja di hadapanku. Ada buku pelajaran fisika yang terbuka dan satu buku catatan yang tertulis nama Cha Eunwoo dengan rapi. Sejak kapan semua ini ada di sini?

Tunggu. Sepertinya aku mulai menyadari sesuatu.

Aku mencoba mengumpulkan semua kesadaranku yang tersisa dan menyadari bahwa aku duduk di tempat yang salah. Astaga! Ini bukan tempatku, melainkan tempat Cha Eunwoo!

Akhirnya aku memilih bangkit dari tempat ini dan berniat kabur tanpa menghiraukan Eunwoo. Aku sudah terlanjur malu, jadi lupakan soal rasa bersalah.

Sialnya. Sebelum aku sempat kabur seseorang langsung menghalangi jalanku.

"Chaeyeon, kamu ngapain disini?" tanya Sehun. Dialah orang yang menghalangi jalanku.

"Minggir." Aku mendorong Sehun agar tidak menghalangi jalan.

Tapi Sehun malah menarik pergelangan tanganku. Aku berusaha melepaskannya tapi Sehun menahannya dengan kuat. Semakin aku paksa melepasnya justru akan semakin menyakiti tanganku. Akhirnya aku pasrah.

"Kamu kenapa?" tanya Sehun.

Aku melirik Eunwoo sejenak. Rupanya ia sudah kembali ke dunianya. Ia tidak memedulikan siapapun di sekitarnya. Sial. Lalu untuk apa aku berusaha kabur darinya jika ujung-ujungnya Eunwoo juga tidak peduli.

"Kamu yang kenapa? Main tarik-tarik tanganku." Aku langsung membalas ucapan Sehun.

"Kamu tadi bicara apa dengannya?" tanya Sehun terdengar sangat kepo.

Flowerbomb [Jaehyun~Sehun~Eunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang