Sebuah cafe minimalis dengan interior modern menjadi tempat diriku dan ketiga anak ini berkumpul. Ketiga anak yang ku maksud tentu saja adalah Sehun, Eunwoo dan Jaehyun. Entah takdir seperti apa yang sedang membawaku pada ketiga sosok manusia ini.
Ketika sedang dalam perjalanan menuju cafe, aku telah membayangkan banyak hal yang bisa terjadi nanti. Salah satunya adalah tatapan orang-orang. Dan benar saja, hal itu sungguh terjadi.
Aku sangat mengerti alasan kenapa semua orang begitu tertarik menatap ke arah kami. Bahkan hampir setiap pengunjung saling berbisik dengan seutas senyum yang melengkapi kekaguman mereka. Aku tidak perlu lagi menguping pembicaraan mereka sebab sudah ku pastikan pembahasan mereka hanyalah segelintir pujian untuk ketiga makhluk di sekitarku.
Sepertinya dunia memang hanya ingin berpihak pada orang-orang yang tampan seperti mereka.
Hal lain yang aku bayangkan setelah tatapan, yaitu gangguan konsentrasi. Tolonglah, belajar di tempat ramai bukan sebuah ide yang bagus. Dan ini semua adalah ide dari Sehun.
Sehun sangat ingin belajar di sebuah café sambil menikmati minuman manis dan segar agar otaknya tidak mumet. Tapi sepertinya tempat ini sama sekali tidak cocok.
Daerah ini bukanlah daerah perkotaan yang memiliki banyak café yang saling berjejer. Tidak heran bahwa satu-satunya cafe modern di daerah ini sering ramai dengan pengunjung dari berbagai kalangan usia. Tempat ini tidak jauh dari sekolahku dan sekolah-sekolah lainnya, untuk itulah banyak para anak-anak berseragam sekolah yang hilir mudik di sekitar sini.
Ah. Aku hampir lupa bahwa beberapa hari yang lalu ada kejadian menyebalkan di sini. Aku menatap Jaehyun yang sibuk dengan ponselnya, ia adalah satu-satunya orang yang tahu akan kejadian tidak mengenakan itu.
Lupakan soal kejadian tersebut. Situasi yang sedang terjadi saat ini sepertinya lebih penting untuk dipikirkan.
Seperti yang aku katakan tadi, Jaehyun sedang sibuk dengan ponselnya. Sementara Sehun sedang menikmati setiap tegukan kopi latte miliknya. Dan Eunwoo? Hanya dia satu-satunya orang yang tetap berada pada visi misi pembentukan kelompok belajar ini. Lalu aku sendiri sibuk mengamati situasi.
Benar-benar tidak ada yang berjalan sesuai rencana. Emm, sebenarnya kami memang tidak punya rencana apapun. Kami hanya berkumpul dengan landasan bahwa cara belajar kelompok adalah dengan berkumpul. Benar-benar agenda yang kacau.
Aku dan Eunwoo duduk bersampingan sementara Sehun duduk sejajar di depanku dan Jaehyun sejajar di depan Eunwoo.
"Kita mulai dari mana?" tanya Eunwoo tiba-tiba. Ia menatapku yang sempat terkejut dengan lontaran pertanyaannya.
"Emm. Tidak tau," jawabku ragu.
Eunwoo hanya menatapku dengan ekspresi datar. Kemudian ia mengalihkan perhatiannya pada kedua sosok yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Dasar tidak tahu diri. Harusnya mereka yang lebih antusias dengan kelompok ini mengingat bahwa semua ini bermula dari nilai jelek mereka.
"Apa yang tidak kalian mengerti?" tanya Eunwoo pada Sehun dan Jaehyun.
Pertanyaan itu sempat mengalihkan perhatian mereka. Sejenak mereka menatap Eunwoo bersamaan kemudian beralih saling menatap satu sama lain.
Setelah itu mereka saling mengabaikan dan kembali pada rutinitas mereka sebelumnya. Dasar! Mereka mengabaikan pertanyaan Eunwoo tanpa satu jawaban apapun.
"Kalian apa-apaan, sih? Mau serius belajar apa ngak!?" bentakku. Aku merasa mulai kesal sekarang.
Lagi-lagi, kedua anak itu dengan kompak menatap padaku. Kalau sampai habis ini mereka saling menatap satu sama lain dan mengabaikanku seperti saat mereka mengabaikan Eunwoo tadi, demi Tuhan, akan ku banting meja ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowerbomb [Jaehyun~Sehun~Eunwoo]
RomansDiriku yang terlalu mudah jatuh cinta, atau mereka yang terlalu mempesona? *** Semua berawal dari sebuah rasa tanggung jawab. Jung Chaeyeon yang merupakan siswa terpercaya oleh wali kelasnya, mau tidak mau harus berurusan dengan tiga cowok yang sela...