6

233 27 1
                                    

Happy Reading!
[ AWAS TYPO BERTEBARAN ]














"Ini obatnya," Anjir mampus ketemu sama Kak Hendery lagi nih gue. Anak Psikologi bisa jadi relawan PMI juga ya? Idaman banget nih, mana gantengnya udah kayak Pangeran Disney. "Oh iya, ini sama ada makanan buat lo." Apa nih weh anjeeer mana sekarang dia ngasih gue ricebox. Senyumnya pas ngasih ke gue itu loh ya ampun nggak tahan. Semoga dia nggak nanyain jaketnya.

"Makasih ya, Der."

"Makasih ya, Kak."

"Oke, gue balik stand by dulu ya." Kak Hendery berlari kecil dari tenda PMI.

"Eh, Kak-"

"Kenapa, Dek?" Tanya Kak Sejeong tahu gue mau manggil Kak Hendery balik.

"Eh, nggak kok Kak, nggak jadi.." Gue pun makan ricebox sama obat paracetamol yang dibawain Kak Hendery. Di kantong plastik tempat ricebox itu ternyata ada sebotol Nü Greentea rasa madu. Eh, ada sticky note-nya.

GWS ya dek :)

WUANJAAAY. Gue langsung sembunyiin kertas itu biar nggak dilihat sama Kak Sejeong. Anjiran sih mimpi apa gue dikasih beginian sama Kak Hendery.

WOY TOLONGIN JANTUNG GUE LAGI.













🐰🐰🐰














Akhirnya hari terakhir Ospek datang juga. Bakal kangen bacotannya Kak Doy nih gue. Haha, nggak lah, becanda.

"Siyeon,"

"Kenapa, Na?" Gue ngeluarin sesuatu dari dalam tas gue. Jaket Kak Hendery dan sebotol Nü Greentea.

"Gue nitip ke lo ya, kasihin ke Kak Dery."

"Mending lo kasih sendiri langsung deh, Na. Kan lebih enak tuh makasihnya." Gue mikir sebentar. "Gue anterin deh, mumpung orangnya nggak jauh. Tuh ada di pojok." Mata gue langsung mencari keberadaan Kak Hendery. Tatapan mata kami bertemu. Mampus. "Yuk, Na." Siyeon narik tangan gue.

"Aduh, gue kudu ngomong apa nih?"

"Makasih, Kak. Gitu aja pake mikir lo lemot ah."

Sampailah gue di hadapan Kak Hendery.

"Eh, Siyeon. Ada apa?" Tanya Kak Dery.

"Ini, Kak. Temenku.." Kak Dery ngeliatin gue.

"Ehm, anu ini aku mau balikin jaketnya Kakak sama ini minuman buat gantiin yang kemarin. Makasih banyak ya, Kak.." Ucap gue gugup maksimal sambil nyodorin jaket sama botol Nü Greentea. Kak Dery malah nyengir, ketawa.

"Jaket itu bukan punya gue sih. Yang ngasih makanan kemarin juga bukan gue."

"Hah?"

"Itu Mas Winwin yang ngasih."

"Mas Winwin?"

Sumpah sih kampret banget. Gue kira gue bakal bisa nyepik ini kakak ganteng. Ternyata gue ke-geer-an. Banget. Sial.

"Iya. Mau gue anter ketemu dia?"

"Iya, boleh Kak."

Gue dan Siyeon pun ngikutin langkah Kak Hendery menuju gedung Fakultas Teknik. Tangan gue yang ngegandeng Siyeon sampai keringetan. Jantung gue nggak karuan banget. Setelah diserang rasa malu, lalu dijatuhkan harapan gue, dan sekarang gue bakal ketemu sama orang yang gue nggak paham rupanya tapi sok perhatian ke gue gini. Aduh aneh-aneh aja makhluk di kampus ini.

Puzzle Piece [Na Jaemin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang