.
.
.
.Bosan. Itu satu kata yang mendeskripsikan ku sekarang, hari Minggu seperti ini biasanya aku pergi joging bersama kakak ku, tapi kali ini aku bahkan tidak mau meninggalkan tempat tidur ku yang tersayang ini. Sedangkan kakak ku? Dia masih tidur, mungkin kelelahan karena tadi malam dia bergadang sampai jam 4 subuh.
Karena aku bosan, aku keluar kamar dan mengambil jaket yang ku gantung di sebelah ruang tv, lalu aku keluar sebentar mencari angin.
Di jalan aku melihat orang orang yang sedang lari pagi bersama pasangannya masing masing. Cih, aku tidak iri sama sekali, karena aku masih mempunyai kakak yang selalu ada untuk ku, karena itu aku tidak mau memiliki pacar, walaupun dulu Cha Junho --teman SMP ku-- pernah bilang jika dia menyukai ku, aku menolak nya dengan baik baik, karena saat ini kata 'Pacaran' belum terlalu penting untuk ku.
"Sendiri aja?" Kata seseorang yang berada di sebelah ku, Kim Yohan.
"Anjir kak kaget gue" kata ku dan kak Yohan berjalan di samping ku.
"Mau kemana lo pagi pagi?"
"Gaada, nyari angin doang, kakak sendiri ngapain jam segini udah keluar?"
"Nyari sarapan, laper. Lo belom sarapan pasti kan? Ayo ikut gue kita sarapan bareng" katanya dan langsung menarik ku ke tempat makan, bukan di tempat yang seperti kalian bayangkan, kami hanya sarapan bubur yang ada di pinggir jalan. Tenang saja, rasanya sangat enak seperti makanan yang ada di restoran sana, tetapi ini versi lokal nya menurut ku, haha.
Selesai makan, kak Yohan pulang duluan karena dia di telpon sama mama nya katanya ada urusan mendadak. Tenang saja, makanan nya sudah di bayar. Lalu aku memesan satu bungkus untuk kakak ku dan pulang ke rumah.
Saat aku sedang berjalan, handphone bunyi, ada panggilan masuk dan aku langsung mengangkat nya tanpa melihat siapa yang menelpon ku.
"Halo?" Kataku memulai obrolan. Hening beberapa saat, tidak ada jawaban dari si penelpon.
"Halo? Ini siapa?" Aku melihat namanya, tidak ada nama. Berarti aku tidak menyimpan nomor ini."Hai, apa kabar?" Kata si penelpon di sebrang sana.
"Ini siapa? Jangan main main sama gue ya, ntar gue laporin sama kakak gue habis lu di tonjok ma dia"
"Kau melupakan ku? Secepat itu kau lupa dengan ku, apa karena Jaemin?"
"Eh Lo siapa sih bawa bawa kak Jaemin lagi, gue gaada apa apa sama dia. Lagian lo dapat nomor gue darimana?" Tanyaku heran, karena setau ku aku tidak pernah menyebar nomor ku dimana pun.
"Aku merindukanmu"
Tutt...tutt..
Panggilan terputus, dan apa maksud dia? Dia merindukan ku? Ayo lah, aku bahkan tidak mengenal nya, atau mungkin ini ulah teman teman ku? Ku rasa tidak, karena aku sangat hafal suara mereka masing masing. Lalu tanpa berfikir panjang, aku segera pulang.
Sampai dirumah, aku mendapati kakak ku yang baru keluar kamar dengan muka bantal nya dan dia berjalan menuju ke kamar mandi, mencuci muka nya mungkin? Entahlah, aku meletakkan bubur yang ku beli tadi di atas meja makan.
"KAK UDAH GUE BELIIN BUBUR TUH, DIMAKAN" kataku sedikit berteriak.
"GA USAH TERIAK GUE UDAH DENGER"
Line!
Kak Jaemin :
Buka pintu, aku di depan.Aku tidak membaca pesan darinya, aku langsung menuju pintu dan benar saja, ada dia disini.
"Kenapa kak? Ada perlu apa?" Tanya ku dan mempersilahkan dia masuk ke rumah.
"Mau ngajak kamu jalan" jawab nya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire - Na Jaemin (✓)
Teen Fiction"Bisa kah kita kembali bersama?" - Na Jaemin [COMPLETED] ●Bahasa baku dan Non Baku ●Hanya imajinasi semata, jangan di anggap serius