Vote + comment dari kalian bikin aku semangat 45 buat nulis ini 🙋🏻♀️
Sorry kalau ada typo.
Enjoy :)
.
.
.
.Semenjak kemarin aku dan Jaemin bertatapan dari jarak jauh, aku jatuh sakit. Tidak parah, hanya demam. Aku masih heran bagaimana bisa dengan tatapan nya itu bisa buat aku sakit? Apa dia punya kekuatan seperti orang orang yang kulihat di film? Ah sudahlah memikirkan nya membuat kepalaku semakin pusing.
Pintu kamar ku terbuka dan menampilkan sosok yang selama ini selalu berada di sisi ku selama kurang lebih 16 tahun ini, dia kakak laki laki ku, Min Yoongi. Dia memiliki kepribadian yang dingin, bahkan cukup cuek sama seperti Jaemin, wait? Kenapa terlintas nama dia? Lupakan saja.
Kakak ku ini memang cuek, tapi tidak dengan ku. Dia sangat hangat, ya walaupun mengerikan jika aku tidak mendengar kan kata katanya. Dia menjadi ibu sekaligus ayah untuk ku karena dari cerita yang ku dengar ibu dan ayah ku sudah lama tiada ketika aku masih berumur 1 tahun, kemudian aku di rawat oleh kakak ku sendiri, benar benar hanya dia sendiri yang merawat ku dari dulu hingga sekarang.
Jika kalian bertanya apa yang di kerjakan nya sekarang, sekarang dia bekerja di salah satu caffe sebagai pelayan di sana, terkadang juga dia menjadi pengantar makanan jika ada waktu luang. Dia benar benar bekerja keras demi kehidupan yang sekarang, kami berdua tinggal di tempat yang sederhana, jika kalian mengira aku tinggal di tempat yang mewah kalian salah, aku dan kakak ku tinggal di rumah sewa yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Cukup untuk kami berdua. Ahh aku sangat menyayangi kakak ku satu satu nya ini.
"Udah mendingan? Makan dulu"
Katanya sambil menyuapkan sesendok bubur ke mulut ku.Aku menerima suapan itu, karena aku tau sakit itu tidak enak, hanya bisa terbaring di tempat tidur tanpa melakukan apa apa, dan juga aku ingin membantu kakak ku bekerja sambilan, walaupun dia sudah melarang ku tetapi aku akan tetap bekerja tanpa sepengetahuan dia, aku akan coba meminta bantuan teman teman ku. Ya, semoga saja mereka bisa membantu ku.
"Kamu kok bisa sakit gini? Kenapa?"
Tanya nya pelan sambil mengusap rambut ku."Eum..itu... Kemarin aku kehujanan waktu olahraga, iya aku kehujanan"
Kata ku berbohong. Ku mohon percaya lah, kalau ku bilang aku sakit karena di tatap Jaemin mungkin dia akan menertawakan ku, hey tapi memang benar adanya.
"Kebiasaan banget hujan hujanan, udah tau ga bisa kena air hujan masih juga main hujan, liat kan sekarang kamu jadi sakit gini?"
"Iya iya bawel banget"
"Heh di kasi tau itu jangan ngeyel, awas aja kalau sampe sakit lagi, urus sendiri"
"Iya iya" final ku karena malas berdebat dengan nya.
Setelah selesai makan aku berniat mau menonton TV, tapi langkah ku berhenti ketika melihat seseorang yang di jendela ku, dan orang itu lenyap begitu saja. Aku pikir itu hanya bayangan ku saja, jadi aku tidak mengambil pusing.
Ketika aku nonton TV, ada yang mengetuk pintu rumah ku, lalu aku bangun dari duduk dan membuka kan pintu dan melihat siapa yang datang, mereka teman teman ku dan juga... Pacar mereka masing masing. Oh tidak, aku akan jadi nyamuk di rumah ku sendiri.
"Woi, suruh masuk kek kita"
Teriak Chaejin yang membuyar kan lamunan ku.
"Ohiya, masuk dulu"
Setelah itu merek semua masuk ke dalam dan duduk di sofa dekat ruangan TV.
"Sendirian Ra? Kakak lu mana?" Tanya Keyra sambil mengganti channel di TV.
"Kerja, barusan pergi"
"Ooh gitu, ya udah nih kita bawain buah sama McD kesukaan lo"
Kata Chenle selaku pacar nya Chaejin."Eh, repot banget bawa beginian tapi makasih ya" kataku ke Chenle.
"Sama sama, temennya Chaejin temen gue juga" kata Chenle sambil tersenyum dan aku hanya membalas senyum nya.
"Eh kalian mau minum apa?" Tanya ku ke mereka ber-enam.
"How about Soju?" Kata Mark Lee --pacar nya Hyuka-- tanpa dosa.
/PLETAK/
"Soju pala lu, belum cukup umur juga lagian Eunra lagi sakit kagak boleh lah" kata Hyuka ke Mark.
"Calm down, Babe. I'm just kidding. Gue udah mesen Starbucks ntar lagi nyampe" jawab Mark dengan santuy.
"Buset, makanan nya kebanyakan ntar kalau ga abis gimana?" Kataku sambil nge-cek makanan yang di kasi sama Chenle tadi.
"Halah biasanya juga lu yang banyak makan" kata Chaejin, tapi matanya fokus ke Handphone.
"Itu pas gue sehat, gue lagi sakit ga terlalu selera makan. Paling makan bentar langsung eneg gue"
"Ya udah simpan aja sebagian untuk kakak lo, biar ada tenaga nya pas pulang kerja" kata Keyra.
Mendengar kata Keyra barusan aku teringat tentang niat ku yang mau bekerja part time untuk membantu kakak ku. Mungkin aku mengatakan nya sekarang?
"Ehmm, gais gue boleh minta bantuan kalian gak?" Tanya gue hati hati.
"Kayak ke siapa aja lu, bantuan apa?" Tanya Hyuka ke arah ku.
"Itu, bantu gue nyari kerja paruh waktu, gue mau bantuin kakak gue bayar uang sewa juga, kasian dia terus yang biayain gue, gue juga pengen jadi mandiri" jelas ku panjang lebar.
"Hmmm, kayak nya gue ada kenalan deh untuk kerja sampingan kayak gitu, apalagi lu anak SMA, bentar deh gue telpon" Winwin yang natobane nya sebagai pacar Keyra yang baru buka suara karena dari tadi dia terus terusan diam.
Setelah menelpon kenalan nya yang entah siapa tadi, winwin bilang kalau ada kerja sampingan untuk ku, bekerja sebagai kasir di sebuah caffe yang terletak tidak jauh dari sekolah, jadi aku bisa langsung bekerja ketika pulang sekolah. Itu bukan caffe dimana kakak ku bekerja, tempat kerjanya jauh dari sekolah ku, jika yang di sekitar sekolah ku ini membutuhkan waktu 10 menit untuk kesana, sedangkan tempat bekerja kakak ku membutuhkan waktu sekitar 30 menit jika menggunakan kendaraan.
Mereka -- teman teman ku-- sudah pulang, tinggal aku sendiri disini sambil memakan buah pear yang di berikan Chenle sambil menonton TV sembari menunggu kakak ku pulang, udah jam setengah 6 sore dia belum pulang, biasanya dia pulang jam 5 sore. Aku tetap menunggu nya karena aku sudah menyiapkan makanan untuk nya, aku ingin dia makan, itu saja. Karena akhir akhir ini kulihat dia jarang makan, dia mementingkan pekerjaan nya dari pada kesehatan nya sendiri? Aku tidak terima, kakak ku harus selalu sehat, itu yang di pikiran ku.
Saat sibuk melamun, pintu rumah di ketuk, ku kira itu kakak ku tapi aneh rasanya jika mengetuk pintu di rumah sendiri, lalu aku berdiri dan membuka kan pintu untuk nya, tetapi dia bukan kakak ku, melainkan dia..
Na Jaemin.
To be continued
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bonus foto Babang Suga 😆❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire - Na Jaemin (✓)
Teen Fiction"Bisa kah kita kembali bersama?" - Na Jaemin [COMPLETED] ●Bahasa baku dan Non Baku ●Hanya imajinasi semata, jangan di anggap serius