Perjalanan awal

36 1 2
                                    

¤¤¤
Aku Annisa' Arsy Humaira, panggil saja aku Arsy. Aku perempuan 23 tahun dan aku anak tunggal. Sekarang aku mengurus panti sosial yang menampung kurang lebih 30 anak yatim piatu. Mereka berusia 9 hingga 16 tahun. Aku tak sendirian dalam mengurus panti asuhan ini. Aku dibantu oleh satu orang sahabat ku dan empat orang relawan. Mereka adalah Fatimah sahabat ku, rinda, Fateh, Akmal, Bimbim. Mereka sangat membantu ku dalam mengurus panti asuhan ini.

Tak hanya itu, aku juga mempunyai butik dan memproduksi baju sendiri. Aku memperkerjakan kurang lebih dua puluh lima orang ibu-ibu disekitar rumah ku dan dua orang pemuda untuk mengantar barang pesanan didaerah terdekat. Dan alhamdulillah butik ku cukup terkenal dan menjadi tumpuan hidup ku selama ini.

Aku punya keluarga yang berkecukupan. Ayah ku seorang pengusaha sukses dan ibu memiliki beberapa warung manisan dipasar terdekat. Oleh sebab itu aku merasa hidup ku lebih dari cukup dan ahirnya ketika umur ku 20 tahun aku memutuskan untuk mendirikan panti sosial dengan sahabat ku dan dibantu 4 orang relawan.

(Manusia hidup hanya sekejap mata. Jika kau berguna kenapa kau menyia-nyiakan kebergunaan mu) Arsy 🍭

ΔΔΔ
Aku Willem Hanson joost. Aku tinggal di Belanda dan besar diBelanda. Ayah ku sudah meninggal saat umur ku menginjak 10 tahun dan ibu memutuskan untuk tidak menikah lagi. Ibu adalah Indonesia asli, beliau berasal dari Jogja. Tepat 7 hari yang lalu ibu meninggal kan aku sendiri, selamanya. Ya sendiri, aku tidak memiliki kakak maupun adik, aku benar-benar sendiri.

Sekarang aku menjadi seorang CEO di sebuah perusahaan di Belanda. Aku sangat sibuk dengan bisnis ku hingga aku tak memikirkan pasangan. Padahal jika dilihat secara fisik aku tidaklah buruk. Sebenarnya banyak yang mendekati ku mulai dari pengusaha fasion, asisten, model, artis dan banyak lagi. Namun aku tidak tertarik kepada mereka. Dan ahirnya kini aku memilih Jhonson untuk menjadi asisten ku dan kinerjanya sangat bagus.

Kesedihan masih menyelimuti diri ku. Ibu yang selama ini menjadi tempat ku pulang mengadu semua keluh kesah ku. Ibu yang menjadi pelukan terhangan saat perusahaan ku dulu diambang kebangkrutan. Satu pesan ibu yang masih ku ingat hingga kini dan menjadi semangat ku.

"Wilem putra ku. Kau adalah anak ibu yang paling tangguh. Kau seperti ayah mu, dan ingat suatu saat jika raga ibu tidak lagi ada disisi mu percayalah ibu tetap dihati mu. Jika kau merasa sedih dan kalut maka bicaralah, ibu akan menemuimu didalam mimpi mu. Ibu tak akan kemana-mana Willem kecil ku"

Aahh yaa senyum itu, keteduhan sorot matanya, peluk hangatnya masih ku rasa hingga kini.

"Willem putra kecil ibu, suatu saat akan ada wanita yang mencintai mu. Menjadi tempat pulang mu dan kau akan temukan cahaya berkatnya"

(kau akan temukan banyak cinta didunia. Tapi cinta sejatimu akan hilang saat ibu mu pergi, selamanya) Willem

Haaii selamat datang di cerita aku yang kedua
Hohohoo kali ini aku akan mengangkat cerita Cinta (lagi)
Tapi dengan cerita yang berbeda yaaa

Untuk kalian yang belum baca cerita pertama aku bisa yukk intip cerita ku dengan judul Aku & Takdir

Jangan lupa vote & coment biar mimin syantique ini semangat buat lanjut per partnya yaaa

Happy reading epribadeeh
👑🌻

Willem & ArsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang