Perjalanan kelima

17 1 0
                                    

•••

"ahh tak kusangka kepergian mu 2 bulan lalu untuk menemui jodoh mu. Kini kau akan menikah hahaha"

"ahh iya. Tapi.. Sebenarnya bukan wanita ini yang ingin ku nikahi wil"

"ha? Maksud mu bagaimana ris? Apa kau tidak mencintainya?"

"Ntah lah Wil, sebenarnya aku mencintai wanita lain. Tapi ketika aku di Belanda aku bertemu Fitri. Yaah kau tau bagaimana jika hubungan jarak jauh. Aku mencintai wanita ku yang di Indonesia. Tapi aku juga butuh wanita yang setiap hari ada ketika di Belanda. Hingga ahirnya... Kesalahan besar ku lakukan"

Lama Faris menceritakan kisahnya pada ku. Akupun tak menyangka bahwa Faris akan melakukan perbuatan kurangajar itu pada wanita yang akan dinikahi 3 hari lagi. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.

"...makanya aku pulang untuk mempertanggung jawabkan perbuatan ku will"

Faris tampak menunduk penuh penyesalan.

"tak apa saudara ku. Tindakan yang kau lakukan ini akan menghilangkan citra buruk mu, kamu benar. Jika nanti kau butuh bantuan ketika diBelanda kau tak usah sungkan menghubungi ku. Aku akan membantu sebisa ku"

Ucap ku sambil menepuk punggung sepupu ku itu.

"terimakasih will" Faris tersenyum pada ku dan ku balas senyum juga.

Sore ini aku berniat untuk keluar dan berjalan-jalan di sekitar Malioboro. Tiba-tiba

Brukh

"aahh maaf aku tidak sengaja"

(Willem kecil ku. Temui dia, dia membawa cahaya untuk mu, ibu menyayangi mu nak) ibu

•••

Hari ini aku menemui Fatimah di panti sosial aku hendak meminta pendapatnya mengenai keinginan ku untuk menghadiri acara pernikahan mas Faris.

"koe yakin arep teko sy?" (kamu yakin akan datang sy?)

Aku tersenyum sebisa ku "Aku yakin Fat. Aku wes ikhlas, aku ra popo" (aku yakin Fat. Aku sudah ikhlas, aku tidak papa)

"aku ra lilo koe rono dewe. Tak kancani yo" (aku tidak rela kamu kesana sendiri. Aku temani ya)

"ra usah Fat. Ngko sopo seng ngurus panti?" (tidak usah Fat. Nanti siapa yang mengurus panti?)

"aahh kan ono cah-cah liyane" (ahh kan ada teman-teman lainnya)

"tapi aku is_" (tapi aku bis_). Belum ku selesaikan ucapan ku

"suutt oraa. Koe pilih ora rono opo rono tapi karo aku? Aku ra tegel delok koe nyeksekke bocah sontoloyo kae nikah" (suutt tidak. Kamu pilih tidak kesana atau kesana tapi sama aku? Aku ga tega liat kamu menyaksikan bocah sontoloyo itu menikah)

Fatimah... Terimakasih Fat, kamu memang tiang ku saat aku rapuh. Aku peluk wanita itu.

"matursuwun Fat" (terimakasih fat)

(aku mulai mengikhlaskan mu. Meski hati ku masih kau bawa pergi bersama raga mu) Arsy

•••

Hari itu aku memutuskan untuk berangkat ke Jogja duluan dan Fatimah akan menyusulku besok pagi. Sore itu, aku merasa suntuk berdiam diri diapartemen. Aku memutuskan untuk mengunjungi Malioboro.

Aahh Malioboro. Kau terlalu sesak dengan kenangan-kenangan ku bersamanya.

Sial aku kembali mengingat semua kenangan manis disini. Kini tak lagi ku keluarkan air mata. Sebab air mata ku tlah habis beberapa hari yang lalu.

Aku terus berjalan dengan menunduk menutupi wajah penuh kesedihan. Tiba-tiba...

Brukh
"aahh maaf aku tidak sengaja"

Aku tidak sengaja menabrak seseorang.

"mari sini aku tolong"

Tanpa sengaja aku mendongakkan wajah ku keatas. Mata kami saling bertemu. Semesta tak kalah romantis bukan. Ia menghadirkan ribuan part tak terduga untuk makhluknya. Percayalah, satu kecewa yang semesta beri, ribuan bahagia telah semesta rencanakan.

"ohh iya, aku minta maaf tuan telah menabrak mu" Ucap ku sambil meraih tangannya dan berdiri lagi.

"ahh tidak masalah"

Tiba-tiba ia meraih tangan ku "wah tangan mu terluka. Mari saya obati"

Deg kenapa jantung ku seperti ini.

(fabiayyi ala irobikuma tukadziban :) ) Arsy

____________

Kesiapan hamba yang mencinta adalah saat ia harus rela dipertemukan dengan selain dan merelakan yang lain.....
Aksara_patah

Willem & ArsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang