Dan di sinilah Rayhan sekarang, menunggu seorang gadis yang sejak beberapa hari lalu sukses membuatnya uring-uringan gara-gara jawaban menggantung yang diberikan si gadis saat Rayhan secara terang-terangan menyatakan perasaan kepadanya.
Sebenarnya, Rayhan belum siap untuk ditolak—atau bahkan, tidak akan pernah siap. Mau ditaruh di mana coba mukanya saat tiga begundal itu tahu kalau seorang Rayhan Argani Dewanta yang namanya populer banget di antara ciwi-ciwi sekolah ternyata baru saja ditolak oleh gadis super biasa—walau di mata Rayhan, gadis itu sangat luar biasa—seperti Radiva Afshin Nabila? Rayhan tentu tidak mau harga dirinya sebagai fakboi kelas kakap yang hobi gonta-ganti cewek itu tercoreng karena kejadian ini.
Terlebih, selama delapan belas tahun cowok pecinta kopi itu terlahir di dunia, belum pernah sekali pun ia ditolak oleh seorang gadis saat ia menyatakan cintanya. Kebanyakan gadis-gadis yang ditembaknya pasti akan auto menerima Rayhan. Ya, bayangin coba, kalau kalian ditembak oleh cowok sesuper Rayhan Argani Dewanta ini. Rasanya tuh, mustahil banget, aduhai gitu deh sensasinya, kayak lagi hidup di dunia oranye. Makanya nggak mungkin banget kalau sampai nggak nerima Rayhan buat dijadiin pacar.
Iya, awalnya Rayhan berpikir seperti itu. Rayhan berpikir kalau tidak mungkin ada satu pun gadis di dunia ini yang sanggup menolak pesonanya. Tapi ternyata, klaimnya itu salah besar. Setelah ia menemukan sesosok anak hawa bernama Radiva Afshin Nabila, citranya sebagai cowok yang tidak pernah ditolak oleh seorang gadis ternodai. Tidak, Rayhan tidak membenci Diva karena sudah membuat harga dirinya terluka, tetapi justru ia dibuat kagum oleh gadis pendiam itu.
Diva berbeda dengan gadis lain yang sekarang sudah berstatus sebagai mantan-mantan terindahnya.
Ketika gadis lain sibuk sekali mencari perhatian Rayhan dengan berbagai cara, Radiva Afshin Nabila justru mempunyai cara tersendiri untuk menyihir Rayhan dan membuat cowok itu jatuh begitu saja ke dalam pesonanya. Gadis itu seperti membuat Rayhan tertarik begitu saja ke dunianya, membuat cowok berahang tegas itu menjadi semakin penasaran akan sosok Diva yang mau tidak mau, membuatnya harus masuk lebih dalam ke dalam dunianya.
Diva justru membuat Rayhan semakin tertantang untuk memenangkan hatinya karena gadis itu adalah gadis yang pertama kali membuat sejarah baru dalam delapan belas tahun seorang Rayhan Argani Dewanta hidup di dunia: ditolak.
Huft, seperti bukan Rayhan sekali karena tadinya tidak ada kata "ditolak" dalam kamus hidupnya.
Rayhan menyeruput kopi pahitnya, berusaha mengubur lamunannya dalam-dalam dan kembali pada dunia nyata. Huh, lihat? Diva bahkan sudah mampu mengontrol alam bawah sadar Rayhan untuk terus memikirkannya. Udah gila, deh, pokoknya.
Baru saja akan mengetikkan sebuah pesan kepada si subjek yang sudah berani menguasai pikirannya, suara derit pintu cafe ini terdengar. Rayhan buru-buru memastikan siapa yang datang. Dan ternyata benar, orang itu adalah orang yang sedari tadi ditunggunya—sekaligus mengganggu pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter
Teen FictionIni kisah Arka, Rayhan, Jevan, dan Rendy; empat orang sahabat yang dipertemukan semesta, dalam perjalanan mereka menuju dewasa. Tentang mereka yang mengejar mimpi, mencari cinta, dan mempertahankan persahabatan. Hingga mereka menemukan seseorang yan...