E

22 6 0
                                    

CTI-STC

Pelukan bisa menaikkan imunku, karena aku bahagia saat melakukannya.

>>>

< London, After all of it

Sekarang Arsya telah resmi menjadi anak mereka secara hukum, dan Arsya bersekolah di SD terbaik yang ada di sana. Satu sekolah dengan dua adik kembarnya. Sama halnya dengan Asley dan Arsley, Arsya juga diharuskan bisa berbahasa asing terutama Bahasa Indonesia dan Jepang. Karena kedua orang tuanya akan dengan mudah berpindah-pindah rumah karena menyesuaikan dengan kantor mereka. "Arsley! Can you help Mom?" Arsley berlari, "Mom! Asley is sick! His body is warm again!" Mata Al melebar, segera diletakkannya barang belanjaannya dan bahan masakannya di atas meja makan, ia segera berjalan cepat menuju kamar Arsley dan Asley. Menghampiri kedua anak kembarnya. "Asley?"

Asley mendongak, menatap ibunya yang baru saja masuk ke kamarnya dan masih menggunakan celemeknya. Tanda bahwa ibunya belum selesai atau baru selesai memasak di dapur. Ia hanya diam menatap ibunya mendekat dan bersuara ketika sang ibu sudah duduk di sampingnya dan memeriksa suhu tubuhnya.

"Huh? Mom?" Al mendekat, mengecek suhu tubuh anak itu dengan punggung tangannya. "Still warm," Gumam Al kemudian keluar kamar lagi, membawa termometer dan memeriksa suhunya. "Mom, I want Mom and Dad here," Asley memeluk tangan Al yang terulur kearahnya. "Em, Asley, but Dad it's still in his office, can you wait him?" Asley mengangguk kecil. "Oke, then, tell me, when you're getting warm?" Asley tersenyum, "Today is cold, maybe I caught cold, sejak tadi atau sejak kemarin malam,"

"Uh-ah, you're have a flu right?" Asley terkekeh dan memeluk erat-erat Al. "Ey, Arsley! Here! Let I hug you! I just caught cold," Arsley awalnya langsung mendekat, tapi ia berhenti tiba-tiba, "YOU WANT ME SICK LIKE YOUUU??? NO! BIG NO!" Asley tertawa, "Nooo, I misss youuu, so bad," Arsley menyipitkan mata sipitnya. "But you're sick! And, we always together, since born until this day! AND I WAS SLEEP HERE LAST NIGH!" 

-CTI-

"You know Arsley, hug can help cure people that sick, their immune are decrease, a lot," Asley menatap Arsley dengan serius. "And? I won't believe you even you're smarter than me. You're scary like hack right now! Huh," Protes Arsley, berusaha melepaskan tangannya dari Asley yang tiba-tiba menggenggamnya dengan sangat kuat. "Come on~ Hug me~ You're my favorite twins~," Arsley mundur teratur setelah sukses melepas tangannya, menatapnya protes, dan berteriak dengan sangat kencang, "WHAT!? I WON'T TOUCH YOU! GYAHHH!!! MOMMY! ASLEY!!!"

"Oh, come on..." Al hanya bisa menghela nafas dan segera menghampiri keduanya. "Here is your blanket Asley. Get a rest," Asley memajukan bibirnya sebal. "Arsley tidak mau memelukku sama sekali," Arsley menggeleng kuat-kuat, "Kau sedang sakit Asley Frederick, setelah kau sembuh aku akan memelukmu," Al menghela nafas, "Hah... Tidurlah Asley, okay? Mom akan masakkan sup kesukaanmu," Setelah Al pergi, Asley menutup tubuhnya dengan selimut hingga kepala dan menutupi wajahnya. Sebal dengan Arsley.

"Eum... Asley?" Arsley menarik turun selimut Asley dengan paksa. "Jangan sampai kepala, kamu nanti sesak nafas," Asley menatap sebal Arsley, menutup kembali wajahnya. "Eit, ck, kau ini," Arsley menahan selimut itu. "Selamat istirahat Asley," Cup! Asley menatapnya lalu tersenyum senang. "Hihi, terima kasih Arsley~,"

"Jangan rewel lagi! Dan jangan cerita pada Mom atau Dad jika aku menciummu! Aku bisa dimarahi oleh mereka. Sana istirahat. Nanti jika kau sudah sembuh, aku akan memelukmu erat-erat. Okay?" Asley tertawa kecil, mengangguk. Ia merapatkan selimutnya sementara Arsley menepuk-nepuk pelan kepalanya. "Yeah, kau berjanji Arsley,"

Di sisi lain rumah... Wanita tiga anak itu menatap keduanya, "Hah... Sakit juga ini nanti..." Keluh Al. Tapi dirinya hanya bisa menghela nafas dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya yang sempat ia tinggal karena Asley panas. "Arsley! Jangan ganggu Asley! Biarkan dia istirahat!" Serunya dari dapur. "Yes mom!"

Setidaknya tapi Arsley menunjukkan kepeduliannya pada Asley sebagai kembarannya.

CTI-STC

TBC.

Indonesia, 19 Mei 2020.

CTI - STC [ ENDED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang