👽YOU ARE MY ALIEN👽[Slow Update]

ZAFIA | KEDUA

Tiba saatnya aku masuk Sekolah sebagai murid baru. Datang kesana kami disuruh melihat mading sekolah untuk mengetahui.. mana saja anak yang masuk di jurusan yang telah ditentukan.

Dari jauh saja aku bahkan malas untuk ikut melihat informasi yang tertempel disana.

"Pia ! Sini loh lihat". Ujar teman alumni SMP ku dulu tapi tidak satu kelas.

"Enggak ah, lihatkan juga punyaku".

"Wih.. nyaman kali hidup mu. Gak mau". ketusnya.

Dengan tubuh gontai akhirnya aku menghampiri dan ikut melihat.

"Ck, percuma juga aku kesini. Banyak orang begini. Mana bisa kebagian tempat buat lihat".

"Zafia... Zafia... emm". Gumamku sambil menempelkan jari telunjuk dan menelusuri setiap nama dengan memiringkan kepala disebelah mading.

"Hai. Kamu cari nama siapa ?". Kata laki-laki yang berdiri didepan mading.

"Ha ?.. oh, Za-zafia". Aku tergagap dengan nya yang menanyaiku secara tiba-tiba.

"Zafia yaa... bentar kubantu cari".

Aku menunggu dengan antusias di sebelah mading karena jika aku berdiri disebelahnya juga, lebih baik aku langsung mencarinya sendiri.

"Eh, ada nih.. Zafia kan ?".

"Iya".

"Oh, kamu di kelas 1 IPS 1".

"Begitu yaa.. terima kasih". Aku langsung bergegas pergi tanpa keperluan apapun lagi.

Setelah itu kami disuruh kembali besok pagi untuk menghadiri acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), selama 3 hari kedepan.

Sampai rumah. Aku langsung memberikan kertas info untuk pembelian atribut sekolah dan lain-lain pada Umi.

"Kamu masuk apa ?".

"IPS mi".

"Oh yaudah gak papa".

Dari perkataan nya saja aku agak lega namun hatiku masih terusik dengan keinginan mereka.

"Maaf". Lirihku.

"Iya Zafia gak papa.. Umi sama Abi tau kok kemampuanmu sampai mana".  Ucap Umi tanpa menengok kearahku.

'Nah kan ? Diremehkan lagi'.

Lamanya aku berdiam diri di dekat Umi, aku berbalik masuk ke kamar dan memilih bermain Facebook (FB).

"Kak Zafia ?".

"Hmm ? Kenapa Yu".

"Anuu~. Aku boleh pinjam pulpen sebentar".

"Iya pakai aja dulu. Ntar kembalikan lagi seperti tadi. Jangan dihilangkan".

"Iya iya kak. Santai aja".