*Esoknya*
"Heh y/n! Pergi ke kantin sekarang dan belikan aku semua yang bisa kau beli dengan uangmu!" titah Hana seenaknya.
"Ta.. tapi.. kelas sudah hampir mulai," Hana menampar y/n lagi.
"Kau pikir aku peduli? Makanya pergilah sekarang dan kembali dengan cepat!" ucapnya.
Karena takut dengan Hana, y/n langsung melesat pergi, tanpa tau bahwa Hana berniat lebih jahat lagi. Hana berniat menuduh y/n mencuri handphone-nya. Ia memasukkan hp-nya ke dalam tas y/n yang kebetulan sedang terbuka.
Saat y/n kembali, guru yang galak, Mr. Park sudah ada di kelas. Ia menatap y/n dengan tajam, seolah-olah akan membunuhnya saat itu juga.
"Masuk dan duduk di kursimu," satu-satunya hal yang membuat y/n selamat adalah nilainya yang selalu sempurna saat mata pelajaran Mr. Park.
Pembelajaran pun berlangsung, sementara itu Hana sibuk merancang rencana jahat yang bisa membuat y/n kapok dan bisa membuat y/n keluar dari K-School.
Beberapa menit sebelum pelajaran Mr. Park selesai, Hana memulai aksinya. Sekarang ini Mr. Park sedang meng-absen anak-anak di kelas.
"Loh!? Hp-ku hilang!" teriaknya tiba-tiba. Semua perhatian kelas terpusat kepada Hana.
"Carilah baik-baik, mungkin hanya terselip di tasmu," jawab Mr. Park.
"Tapi aku sudah mengeluarkan semua barangku, dan tidak ada di mana-mana!" ucap Hana. Memang benar, Hana mengeluarkan semua isi tasnya.
"Baiklah kalau begitu buka tas kalian! Saya akan memeriksa tas kalian satu per satu!" kata Mr. Park dan Hana langsung menyeringai lebar.
Saat tiba giliran y/n, Hana sudah sangat siap untuk play as victim.
"Apakah ini hp-mu, Hana?" tanya Mr. Park, sementara y/n shock mengapa hp itu bisa ada ditasnya.
"Ya, itu hp-ku! Kenapa bisa ada di tasmu, y/n!?" ucap Hana dengan nada sedih sekaligus jengkel.
"I.. itu.. bukan aku yang memasukkannya! Pasti ada orang lain yang melakukannya!" ucap y/n membela diri.
"Bohong! Pasti kau yang mencurinya! Apa kau akan menjualnya demi dapat uang, mentang-mentang kau hanya pegawai di kafe, kau butuh uang lebih untuk hidup, ya!?" teriak Hana mengeluarkan air mata palsunya.
Y/n menjadi lebih kaget lagi, bagaimana Hana tau pekerjaannya? Sementara seluruh kelas memandang y/n sebagai pelaku dan Hana sebagai korban. Beberapa dari mereka ada yang tertawa setelah mendengar pekerjaan y/n.
"Sudah, tidak perlu membawa-bawa pekerjaan seseorang! Y/n, temui saya di ruangan saya saat pulang sekolah!" kata Mr. Park tegas.
"Tapi Mr..-"
"Diam dan ikuti perintah saya, jangan buat saya lebih kecewa denganmu," kata Mr. Park lalu berjalan keluar kelas.
Tak lama kemudian Hana datang mendekati y/n.
"Hei miskin, kasihan sekali. Dihukum oleh Mr. Park?" kata Hana menatap y/n dengan tatapan jijik dan mengejek.
"Jangan-jangan kau yang memasukkan hp-mu sendiri ke dalam tasku!?" ucap y/n kesal.
"Woah, jangan fitnah, bukti bahwa kau mencuri sudah ada, dan sangat jelas. Tidak perlu membantah," kata Hana menyeringai.
Karena kesal, y/n pun berjalan keluar kelas untuk menenangkan pikirannya.
"Hei girls. Aku tidak mau hanya begini saja. Y/n tidak akan kapok dengan ini. Kalian bawa dia nanti dan kurung dia di dalam wc gelap, ku dengar dia phobia gelap," kata Hana.
"Hana kupikir kau sudah berlebihan. Ini sudah cukup untuk membuatnya jera, tidak perlu mengurungnya di wc lagi," ucap Yeseul mulai sedikit kasihan pada y/n.
"Iya aku setuju dengan Yeseul. Jangan bermain-main dengan phobia orang. Bagaimana kalau dia kenapa-kenapa?" ucap Soomin.
"Ah, kalian penakut. Ya sudah kalau kalian tidak mau, aku yang akan melakukannya," kata Hana kesal lalu berjalan keluar kelas.
###
Jam istirahat, Jungkook dan y/n berada di ruang musik. Y/n pergi ke sana karena Jungkook mengajaknya.
"Y/n ayolah, aku sangat ingin mendengarmu menyanyi," sejak tadi Jungkook membujuk y/n untuk menyanyi untuknya.
"A.. aku tidak mau. Suaraku tidak sebagus itu kok," ucap y/n.
"Cobalah dulu, aku sangat penasaran," kata Jungkook.
"Lagipula tidak ada orang di sini. Hanya aku yang akan mendengar suara nyanyianmu," kata Jungkook.Meski ragu dan butuh waktu untuk berpikir, akhirnya y/n setuju. Jungkook sangat senang dan memberikannya gitar yang ada di ruang musik.
Setelah menarik napas dalam-dalam, y/n mulai menyanyi. Suaranya bagus meskipun terdapat sedikit crack karena kegugupannya.
Selesai menyanyi, Jungkook langsung bertepuk tangan.
"Suaramu bagus! Sering-seringlah menyanyi untukku!" katanya memeluk y/n, tapi dia segera melepasnya."A.. terima kasih.. aku pergi dulu," y/n langsung melesat pergi, pipinya merah, sementara Jungkook menyeringai tipis.
"Hei Jungkook, sampai kapan kau akan begini? Kau akan menyakitinya," ucap Jimin yang datang setelah y/n pergi.
"Sebentar lagi. Dia sudah cukup percaya bahwa aku menyukainya. Sedikit perlakuan manis lagi, dia akan menjadi korban selanjutnya," kata Jungkook lalu pergi meninggalkan Jimin sendirian.
==============================
~TO BE CONTINUED~
Halo reader(s)!Terima kasih sudah membaca karya saya! 💜
Mohon dimaafkan jika ada typo atau kalimat yang kurang berkenan!Jika ada kritik dan saran, silakan tinggalkan di kolom komentar, saya akan sangat menghargainya! :D
Kalau misalnya ada yang mau bertanya atau protes, "kok ceritanya monoton sih?", "ceritanya membosankan!", "lama banget perkembangan ceritanya!" atau semacamnya, silakan tuliskan saja di kolom komentar, itu akan menjadi pembelajaran bagi saya! 😊😄
Please vote and comment! 💕
Harap tunggu dan stay tuned untuk karya berikutnya ya! 💜Terima Kasih 💕☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Popular Boy VS Nerd [Jungkook Imagine]
ФанфикApa benar semua akan berjalan lancar? Mungkin tidak. Apa benar bertemu dengannya adalah takdir? Atau nasib buruk? Apa benar dia mencintaiku? Atau membenciku? Atau memanfaatkanku? Apa? Ketiganya? Kau bohong 'kan? Happy Reading! 💕