"Y/n, ada temanmu yang bernama Park Jimin, apa kau mau bertemu dengannya?" tanya Haneul.
"Hah? Jimin? Yaa.. suruh saja dia masuk ke kamarku," kata y/n.
Beberapa menit kemudian, Jimin masuk ke kamar y/n.
"Hai y/n, apa kau sudah lebih baik?" tanya Jimin."Iya.. ngomong-ngomong ada apa kau ke sini?" tanya y/n.
"Aku hanya ingin meminta maaf atas tingkah Hana.. Dia memang keterlaluan.." kata Jimin."Tidak apa-apa.. lagipula kenapa kau yang minta maaf?" y/n tertawa pelan.
"Hanya untuk membuatmu lebih baik saja. Bagaimana kalau besok aku menjemputmu ke sekolah?" tanya Jimin memperlihatkan eye smile-nya yang sangat manis.
"Hm.. baiklah," kata y/n ikut tersenyum, tanpa sadar bahwa senyum y/n membuat Jimin salah tingkah.
Mereka pun saling berbincang-bincang dan bercanda, membuat y/n berhasil melupakan rasa sedihnya.
"Aku pulang sekarang, ingat ya aku akan menjemputmu besok," kata Jimin."Teruslah tersenyum y/n, aku suka melihat senyummu," kata Jimin mengacak-acak rambut y/n, lalu berjalan menuju pintu kamar y/n dan membukanya.
"Y/n, saranghae.." gumam Jimin lalu menutup pintu kamar y/n dengan cepat. Tapi, y/n masih mendengar perkataan Jimin dengan sangat jelas.
###
Esoknya, Jimin datang menjemput y/n dan mereka bersama pergi ke sekolah. Di sekolah pun, Jimin menyempatkan banyak waktunya untuk menemani y/n, saat jam istirahat dan saat di kelas. Jimin berusaha agar y/n terus tertawa dan tidak memikirkan kejadian lain, apalagi bulan depan mereka akan menjalani ujian kelulusan.
*Jam Istirahat*
Saat ini Jimin berada di kantin, ia ingin membelikan minuman untuk y/n.
"Hyung.." panggil seseorang. Jimin menoleh dan mendapati Jungkook memanggilnya."Bisa kita bicara sebentar? Di rooftop saja," kata Jungkook. Jimin mengangguk dan mengikuti Jungkook berjalan menuju rooftop.
"Hyung, jauhilah y/n," kata Jungkook begitu mereka tiba di tujuan mereka.
"Kenapa?" Jimin menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan perkataan Jungkook yang tiba-tiba.
"Pokoknya jauhi saja," kata Jungkook bersikukuh.
"Aku tidak akan menjauhinya tanpa alasan jelas. Kau saja sudah melukai hatinya, aku datang untuk mengobati lukanya. Dan tentu saja aku tidak akan menjauhinya hanya karena kau yang menyuruhku," kata Jimin.
"Aku menyukainya, hyung! Itulah kenapa aku menyuruhmu untuk menjauhi y/n!" ucap Jungkook sedikit kesal.
"Oh, jadi kau menyukainya dan cemburu karena aku dekat dengannya? Lalu bagaimana kalau aku tidak mau menjauhinya? Kau menyukainya? Aku mencintainya. Aku menemaninya dan menghiburnya dengan susah payah sampai dia tertawa dan melupakan kejadian kemarin. Dan kau dengan mudahnya berkata untuk menjauhinya? Otakmu jatuh di mana?" ucap Jimin ketus dan tegas.
"Kalau kau benar-benar menyukainya, kau tidak akan melukai hatinya dan meninggalkan rasa trauma. Maaf saja Jungkook, meskipun kau sahabatku, aku tidak akan mengalah denganmu," kata Jimin lalu meninggalkan Jungkook sendirian.
###
"Y/n, ini untukmu," Jimin memberikan minuman yang tadi dibelinya.
"Oh, terima kasih," kata y/n lalu kembali berbincang dengan kedua sahabatnya.
Rupanya, sebagai sekolah yang cukup mengarah ke bidang musik, K-School akan menyelenggarakan acara penamatan, di mana dalam acara ini, semua siswa akan berpartisipasi dalam pengisian acara, sama seperti konser. Jadi, sejak tadi y/n dan kedua sahabatnya membahas konsep mengenai penampilan mereka.
Dan begitulah hari-hari berjalan. Tiada hari tanpa perhatian Jimin, dan selama itu pula Jungkook menahan rasa kesal dan cemburunya. Tak terasa, tiba saatnya mereka ujian kelulusan.
Saat ini Jimin sedang duduk di perpustakaan bersama y/n. Jimin meminta y/n mengajarinya, tentu saja diselingi beberapa tindakan romantis dari Jimin.
"Jadi, untuk materi yang ini, kau harus paham materi yang ini dulu," y/n mengeluarkan buku catatannya dan mulai mengajar Jimin semua yang dia tau.
Tiga jam berlalu, semangat belajar Jimin yang awalnya sangat tinggi, perlahan menghilang karena rasa mengantuk menguasainya. Y/n terus mengajar tanpa menoleh ke arah Jimin. Y/n juga tidak sadar bahwa Jimin tidak mengangguk-angguk lagi seperti hiasan mobil.
Saat y/n menoleh, ternyata Jimin sudah tertidur dengan wajahnya menghadap meja.
"Yah.. sia-sia dong aku mengajar dari tadi.." gumam y/n.Y/n tidak bisa menahan tangannya untuk mengelus rambut Jimin. Beberapa detik memainkan rambut Jimin, tiba-tiba Jimin memegang pergelangan tangan y/n dan mengangkat kepalanya. Terlihatlah wajahnya yang sangat mengantuk. Dan Jimin langsung memeluk y/n dan menjatuhkan kepalanya di pundak y/n.
"Ji.. Jimin.. bangunlah.." kata y/n terbata-bata.
"Aku mencintaimu, Kim y/n," kata Jimin.
"Hah..? A.. apa..? Jimin kau mengigau ya?" y/n mengeluarkan tawa gugup, berusaha mengabaikan peruabahan warna pada wajahnya.
"Tidak, aku serius," Jimin mengangkat kepalanya dan memeluk y/n dengan erat.
"Aku mencintaimu, y/n. Tapi aku tau Jungkook juga menyukaimu.. aku juga tau kau masih menyimpan perasaan pada Jungkook meskipun kau masih sakit hati dengan tindakan bodohnya waktu itu.. Jadi aku tidak akan memaksamu untuk menyukaiku juga.. Aku percaya Jungkook sudah berubah, dan dia sangat menyesal sudah menyakiti hatimu.. Karena itulah, aku tidak akan memaksamu untuk menyukaiku. Tapi ingatlah, kalau Jungkook melukaimu lagi, datanglah padaku, aku akan menunggumu dengan perasaan yang sama," kata Jimin lalu melepas pelukannya.
"Ayo pulang, aku akan mengantarmu," kata Jimin menarik tangan y/n.
==============================
~TO BE CONTINUED~
Halo reader(s)!Terima kasih sudah membaca karya saya! 💜
Mohon dimaafkan jika ada typo atau kalimat yang kurang berkenan!Jika ada kritik dan saran, silakan tinggalkan di kolom komentar, saya akan sangat menghargainya! :D
Kalau misalnya ada yang mau bertanya atau protes, "kok ceritanya monoton sih?", "ceritanya membosankan!", "lama banget perkembangan ceritanya!" atau semacamnya, silakan tuliskan saja di kolom komentar, itu akan menjadi pembelajaran bagi saya! 😊😄
Please vote and comment! 💕
Harap tunggu dan stay tuned untuk karya berikutnya ya! 💜Terima Kasih 💕☺

KAMU SEDANG MEMBACA
Popular Boy VS Nerd [Jungkook Imagine]
FanfictionApa benar semua akan berjalan lancar? Mungkin tidak. Apa benar bertemu dengannya adalah takdir? Atau nasib buruk? Apa benar dia mencintaiku? Atau membenciku? Atau memanfaatkanku? Apa? Ketiganya? Kau bohong 'kan? Happy Reading! 💕