"Kau..!?"
"Jungkook!?" Yeseul dan Soomin sudah menunjukkan wajah tidak suka.Tiba-tiba Haneul berdiri dari kursinya dan berjalan cepat mendekati Jungkook. Haneul langsung mencengkeram kerah baju Jungkook dan menatapnya tajam. Padahal kalaupun mereka berkelahi, Haneul tentu saja kalah karena Jungkook sedikit lebih tinggi daripada Haneul dan kekuatannya tentu saja lebih besar.
"Jadi kau yang bernama Jeon Jungkook!?" Haneul tetap menjaga suaranya agar tidak terlalu keras dan mengganggu, tapi ia tidak bisa menyembunyikan nada marah didalamnya.
"Iya, aku Jeon Jungkook," jawab Jungkook berusaha melepas cengkeraman Haneul dengan pelan, tapi Haneul mencengkeram kerah bajunya lebih kuat.
"Apa urusanmu datang ke sini!?" kata Haneul lalu menyentak tangannya dari kerah baju Jungkook.
"Oh? Kau yang di kafe itu, ya? Rekan kerja y/n?" kata Jungkook baru menyadari bahwa wajah Haneul familiar di matanya.
"Ya itu aku! Dan sekarang katakan apa maumu datang ke sini!? Apa kau mau membuat y/n lebih menderita dari sekarang!?" ucap Haneul geram.
"Tidak.. aku hanya ingin minta maaf," kata Jungkook dengan suara kecil.
"Minta maaf? Setelah semua yang kau lakukan? Lagipula aku tidak punya hak untuk memaafkanmu. Pulang sana dan minta maaflah pada y/n kapan-kapan kalau kau bisa," kata Haneul lalu mendorong Jungkook keluar dan langsung menutup pintu.
"Sebenarnya aku mau minta maaf.. bukan hanya karena perlakuanku padamu.. tapi juga karena perasaanku padamu.." gumam Jungkook. Setetes air mata turun ke pipinya. Jungkook meletakkan bunga yang dibelinya sebelum ke rumah sakit di depan pintu kamar y/n lalu pergi.
###
Kalau kalian berpikir bahwa sikap Hana berubah setelah kejadian itu, kalian salah besar. Hana terlihat senang-senang saja di sekolah, seolah-olah dia tidak melakukan hal yang salah. Satu-satunya alasan dia bisa seperti itu adalah karena orang tuanya yang kaya raya menyewa pengacara terkenal untuk membebaskannya dari kasus itu. Tentu saja beberapa orang mulai menjauhi Hana karena sikapnya yang menjengkelkan dan berlebihan. Orang-orang mulai mendukung y/n dan menyudutkan Hana.
Sedangkan Jungkook, sejak kejadian itu dia menjadi jauh lebih pendiam. Dia tidak lagi tertawa saat berkumpul dengan sahabat-sahabatnya yang lain. Rasanya kehidupannya menjadi sangat suram dan abu-abu. Jungkook menjadi lebih sering menyendiri dan melamun.
Hingga akhirnya 3 bulan berlalu.. seminggu lagi konser musik mereka akan diselenggarakan.
###
Sudah 3 bulan y/n terbaring koma di rumah sakit. Haneul, Yeseul, dan Soomin terus-menerus menjaga y/n dengan penuh kesabaran. Terkadang Jungkook datang untuk melihat y/n, tapi salah satu dari mereka bertiga selalu mengusir Jungkook. Mereka hanya menghargai Jungkook dengan cara mengambil bunga yang dibeli dan dibawa Jungkook.
Setelah 3 bulan menutup matanya, akhirnya hari ini y/n membuka matanya.
"Y/n!? Kau sudah sadar!?" ujar Yeseul dan membangunkan Haneul dan Soomin yang sudah tertidur. Haneul segera memanggil dokter dan dokter langsung datang untuk memeriksa y/n."Dia sudah lebih pulih dibanding sebelumnya. Dan seperti perjanjian, y/n akan menerima perawatan dan terapi lebih lanjut. Malam ini y/n akan beristirahat dulu agar kesadarannya kembali secara maksimal. Perawatan dan terapi akan dimulai besok," jelas dokter lalu pamit keluar ruangan.
"Y/n aku sangat merindukanmu," Haneul, Yeseul, dan Soomin memeluk y/n dengan hati-hati.
"Dan y/n, mengenai konser musik, apa kau ingin tetap datang?" kata Yeseul sedikit ragu.
Y/n mengangguk pelan."Baiklah kalau begitu. Kita harus latihan mulai besok karena konsernya satu minggu lagi," kata Soomin.
*Skip Time*
Seperti kata dokter, esoknya y/n sudah lebih pulih dan lebih ceria dan semangat dibanding kemarin.
"Kami ingin menjemput y/n untuk diterapi," kata perawat, lalu membantu y/n duduk di kursi roda.Setelah 2 jam berlalu, y/n kembali ke ruangannya.
"Apa kau bisa ikut latihan? Kalau tidak, tidak perlu dipaksakan," kata Yeseul.
"Aku bisa ikut kok," kata y/n dengan senyum meyakinkan.
"Kita latihan untuk bagian menyanyi saja dulu, bagian instrumennya belakangan saja, saat y/n sudah sembuh," usul Soomin dan keduanya setuju.
Latihan mereka pun dimulai, meski ada sedikit kesalahan, tapi kekompakan mereka berhasil menutupi kesalahan itu. Latihan berlangsung selama beberapa jam, diselingi dengan berbagai istirahat dan candaan.
Tok tok!
TIba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar. Yeseul menoleh ke arah jam dan kaget melihatnya. Soomin juga tampak sedikit panik."Ada apa?" tanya y/n lalu berniat menggerakkan kursi rodanya untuk membuka pintu.
"Tu.. tunggu! Y/n! Aku akan membuka pintunya! Kau disini saja!" kata Yeseul lalu cepat-cepat membuka pintu, sedangkan Soomin berusaha mengalihkan perhatian y/n dari pintu.
Satu-satunya alasan mereka seperti itu adalah karena mereka sudah hapal betul jam berapa Jungkook akan datang menjenguk. Mereka tidak mau y/n bertemu dengan Jungkook setelah semua kejadian itu.
Tapi perhatian y/n tidak teralih semudah itu.
"Apa y/n sudah sadar?" itu adalah pertanyaan yang setiap hari dilontarkan oleh Jungkook tiap kali ia datang menjenguk.
"Kenapa kau peduli!? Pergi sana!" Yeseul langsung mengusir tanpa menjawab, padahal biasanya dia akan menggeleng lalu menyuruh Jungkook pergi.
"Apa dia sudah sadar? Aku mau bertemu dengannya," kata Jungkook.
"Yeseul? Siapa yang da..-" perkataan y/n terpotong saat melihat Jungkook berdiri di depan pintu.
"Y/n.."
==============================
~TO BE CONTINUED~
Halo reader(s)!Terima kasih sudah membaca karya saya! 💜
Mohon dimaafkan jika ada typo atau kalimat yang kurang berkenan!Jika ada kritik dan saran, silakan tinggalkan di kolom komentar, saya akan sangat menghargainya! :D
Kalau misalnya ada yang mau bertanya atau protes, "kok ceritanya monoton sih?", "ceritanya membosankan!", "lama banget perkembangan ceritanya!" atau semacamnya, silakan tuliskan saja di kolom komentar, itu akan menjadi pembelajaran bagi saya! 😊😄
Please vote and comment! 💕
Harap tunggu dan stay tuned untuk karya berikutnya ya! 💜Terima Kasih 💕☺

KAMU SEDANG MEMBACA
Popular Boy VS Nerd [Jungkook Imagine]
FanfictionApa benar semua akan berjalan lancar? Mungkin tidak. Apa benar bertemu dengannya adalah takdir? Atau nasib buruk? Apa benar dia mencintaiku? Atau membenciku? Atau memanfaatkanku? Apa? Ketiganya? Kau bohong 'kan? Happy Reading! 💕