⚠️ *A LITTLE BIT BLOODY ACTION AND STEAMY NARRATION* ⚠️
Menjadi seorang Idol itu tidak mudah, menjadi Idol artinya kehidupan mu akan penuh dengan tekanan, menyita waktu, dan tidak ada lagi dinding privasi sama sekali, semua nya akan menjadi campur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-🐯-
JAEHYUN berlari di koridor gedung dorm mengejar langkah lebar Johnny, berkali kali ia memanggil nama lelaki itu tapi malah menghiraukan panggilan kekasih nya.
"Johnny! Kenapa kau menghindari ku! Hey Johnny Seo!" Ia tidak perduli jika Johnny akan marah, ia menarik bahu lelaki itu.
"Hentikan Jaehyun."
"Apa mau mu Johnny? Kau bertindak sejauh ini demi Mark? Tidak kah kau menghargai perasaan ku—"
"Itu hanya nafsu mu Jaehyun, sungguh aku tidak tahan melihat semua kepalsuan mu, kau... bertingkah seolah kau perduli kepada Mark, kau di butakan oleh nafsu dan rasa cemburu mu."
Jaehyun terdiam, ia tidak bisa mengelak, Johnny dan Mark memang sangat dekat, Johnny pun sering membawa Mark berkunjung ke Chicago, ia akui Johnny sangat menyayangi Mark.
"Baik lah... sekarang kau ingin bagaimana, hyung?" Hati Johnny mencolos, ada rasa sedih dan sakit saat Jaehyun kembali memanggil nya hyung.
"Kau mungkin benar, aku sudah di butakan oleh perasaan ku sendiri, aku telah melakukan hal buruk dengan berpura pura di depan Mark..."
Jaehyun menunduk kan kepala menahan air mata, kuping nya pun sudah semerah delima menahan luapan emosi.
"Jadi apa yang harus ku lakukan? Dan apa yang ingin kau mau sekarang?" Tuntut Jaehyun.
Johnny mengusap kasar wajah nya, mereka baru menjalin hubungan selama lima bulan.
"Aku tidak bisa seperti ini, berdampingan bahagia bersama mu dan Mark terus tersiksa, dia sendiri, tidak memiliki tempat untuk bersandar, kau masih memiliki Taeyong yang perduli kepada mu sejak awal, aku sudah memperingatkan mu jika hubungan kita penuh dengan resiko."
Pertahanan Jaehyun runtuh, air mata nya tak terbendung lagi. Johnny benar, ia berlari ke arah Johnny sebagai pelampiasan karena ia ragu pada Taeyong, sebab lelaki itu sangat dekat dengan Doyoung dan Ten jadi tak mungkin Taeyong menaruh hati pada Jaehyun, ia mengira Taeyong sudah memiliki kekasih antara Ten dan Doyoung, karena itu Johnny adalah pilihan nya.
Dan sejak kondisi mental Mark terungkap, ia merasa jika pemuda Canada itu akan merebut perhatian Johnny dan menjadi batu besar dalam hubungan mereka, intuisi nya tepat 100%.
"Jae—"
"Tidak, hyung... let me say it."
Johnny mengangguk kan kepala nya.
"May I have it? The last kiss?" Johnny mengangguk, dan mendaratkan lumatan mesra untuk terakhir kali nya, terselip air mata Jaehyun di antara ciuman mereka.
Johnny bisa merasakan jika tubuh Jaehyun bergetar, setidak nya ini bukan messy breakup.
"I'm sorry Jeff, but Mark needed me more." Ujar Johnny melepas kan ciuman mereka, dan Jaehyun mengangguk paham.
"Hey... but promise me one thing, take care of Mark, I already knew where's your heart belongs to."
"Sure, I will Jeff."
Sepeninggal Johnny yang berlari ke arah lift, tubuh Jaehyun terhempas ke lantai, ia membekap mulut nya sendiri dan berteriak frustrasi.
——
"You got the gun?"
'Yes.'
"We'll meet in basement."
'Quick, I've been here long enough.'
"Hold a sec!"
...
'John over here.'
"What you got me there."
'GLOCK. Semi-auto gun. Here's your target, Im Yoochul.'
"... okay. I'll get it done."
'It's been while John, you pretty rusty this day, do it properly and don't mess it up. Quick, clean, and precise.'
"Yeah yeah... I know."
'He'd done something awful to your love one. Make sure you put an end to him.'
