19

5.9K 407 11
                                    

-🦁-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-🦁-

MARK merintih pelan, ia sedang menjalani rehabilitasi, ia berupaya meremat bola karet di tangan sebelah kiri, namun masih tidak bisa merasakan jari jari nya berfungsi dengan baik, meski tangan kiri nya sudah pulih bukan berarti semua nya kembali seperti semula.

Ini sudah memasuki bulan ke delapan di masa hiatus nya, ia begitu merindukan berlari menggunakan kedua kaki nya, dan menari dengan bebas mengikuti irama, namun semua nya harus menunggu, sudah delapan bulan ini pula ia duduk di atas kursi roda, alat ini lah yang menjadi akomodasi satu satu nya, kemana pun ia pergi.

Mark tidak sepenuh nya lumpuh, ia sudah bisa berjalan, namun tidak seperti biasa, ia bisa menggunakan tongkat tapi ia memilih kursi roda agar lebih nyaman.

Mark melihat pantulan diri nya di cermin, well, wajah nya tidak sekering saat pertama kali ia memasuki ruang rehabilitasi ini, Mark kembali meremat bola karet di tangan nya, kedua kaki nya ikut bergerak mengikuti irama musik grup nya di televisi, ia sedang menyaksikan penampilan perdana comeback grup nya.

Seulas senyuman terukir ketika ia melihat Yukhei mengisi posisi nya di grup, pemuda yang seumuran dengan nya menari dengan luwes, rap yang bertenaga, hingga tubuh tinggi nya terlihat indah dengan kaki jenjang nya, mata nya fokus kepada Johnny, senyum nya semakin merekah ketika melihat lelaki itu, sungguh ia mencintai segala hal tentang Johnny.

Mark masih ingat delapan bulan lalu, sebelum ia memulai operasi nya, ia merasa sangat takut, namun Johnny meyakin kan nya, tak ia sangka di menit terakhir sebelum memasuki ruang operasi, Johnny menyatakan perasaan nya, Mark ragu, namun melihat senyuman tulus dari semua member, terutama Jaehyun.

Akhir nya Mark menerima pernyataan cinta Johnny, meskipun saat itu bukan di momen yang romantis.

"Ehem..." Mark menoleh, dan mendapati Xiumin berdiri di dekat nya.

"Sunbaenim!"

"Hahaha! Tidak perlu se formal itu Mark, sedang menyaksikan grup mu tampil?"

"Uhm..." Mark mengangguk.

"Aku membawakan bekal untuk mu." Terima kasih hyung." Sambut Mark malu malu.

Pria berwajah kucing itu mengambil handuk kecil terlipat di sebuah kursi dekat Mark, lalu membasahi nya sedikit dengan air dingin, dan mengelap wajah, leher, serta tengkuk Mark yang berkeringat.

"Bagaimana latihan mu hari ini?" Mark hanya mengedik kan bahu nya.

"Tidak banyak berubah hyung, luka luka bekas operasi masih saja sakit, unghhh... maaf jika aku bau keringat."

Little Mark (COMPLETE ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang