⚠️ *A LITTLE BIT BLOODY ACTION AND STEAMY NARRATION* ⚠️
Menjadi seorang Idol itu tidak mudah, menjadi Idol artinya kehidupan mu akan penuh dengan tekanan, menyita waktu, dan tidak ada lagi dinding privasi sama sekali, semua nya akan menjadi campur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-🦁-
NCT 127 baru saja turun dari panggung dan meraih award dalam comeback terbaru mereka kali ini, Mark berjalan tertatih dan berpegangan pada dinding, arah pandang nya tidak fokus, tapi dia tidak mengatakan atau mengeluh apa pun kepada hyung nya maupun Haechan, dia mengerti semua orang lelah, jadi ia memaksan kan diri untuk tidak Little.
Dilirik nya Jaehyun yang sedang berjalan di depan nya dan tak jauh di depan Jaehyun ada Johnny yang sedang berjalan tertunduk, seperti nya lelaki itu sudah mencapai limit-nya.
Sejak turun panggung pun tak ada yang memulai percakapan hanya deru nafas yang berlomba, belum lagi Jaehyun seperti menjaga jarak antara diri nya dan Johnny.
Mark berbisik kepada manajer hyung ia akan ke toilet.
Mark langsung mengunci bilik dimana ia berada, ia memejam kan mata nya dan memegang kepala nya yang sangat sakit.
flash!
flash!
Mark terkejut seketika mendengar suara itu, itu seperti suara shutter kamera, Mark mengusap air matanya yang menetes lalu mengintip keluar bilik toilet itu.
Di lihat nya ada seorang lelaki ber hoodie hitam mengenakan kaca mata, tubuh nya sedikit tambun sambil membawa kamera dan menghadap cermin.
Mark segera bergerak dan menunduk kan wajah nya, namun ia bingung kenapa pintu toilet itu tidak bisa di buka.
"Mark Lee... bukan?" Panggil orang itu.
"Y-ya?" Jawab mark terkejut
"Wah... ternyata kau terlihat lebih manis jika dilihat langsung!" Kata orang itu.
"Maaf, aku salah satu penggemar mu, aku Yoochul." Kata lelaki itu mengulur kan tangan nya, namun Mark terlihat enggan menjabat tangan orang yang mengaku sebagai penggemar nya.
Lelaki itu tertawa sinis,
"Sikap mu tidak semanis rupa mu, Mark Lee." Ujar Yoochul terlihat kecewa.
"Omong omong ini foto yang bagus." Yoochul menyerah kan sebuah foto pada Mark, lalu hendak berlalu.
"Tunggu!" Kata Mark cepat menahan bahu lelaki itu.
Lelaki itu menyeringai,
"Dari mana— dari mana kau mengambil foto ini?! Kenapa kau tau lokasi apartemen ku?!" Mark sangat terkejut, wajah nya memucat, itu adalah foto dari jendela apartemen nya, Mark sedang memegang botol susu dan tidak mengenakan baju, alias telanjang.
"Itu adalah satu dari sebagian koleksi ku, Mark Lee." Ucap nya remeh.
"K-kau sasaeng?" Tanya Mark tergagap.
"Tidak. Sasaeng terlalu rendahan. Aku fans setia mu Mark. Aku fans nomor satu mu." Tubuh Mark membeku di tempat, apa ia akan di peras oleh seorang sasaeng?
"Ku mohon— ku mohon Yoochul-ssi! Jangan sebar kan foto foto itu!" Mark meraih kedua tangan Yoochul, berharap lelaki itu mau mendengar kan nya.
Namun seperti tidak akan semudah itu,
"Baik lah, dengan satu syarat, datang lah ke alamat yang tertera di belakang foto itu. Lalu aku akan memutus kan nya."
Setelah itu, lelaki tambun itu membuka kunci pintu toilet lalu pergi dari sana, menyisakan Mark yang sedang menangis dalam diam dan ketakutan.