"Jan.." panggil kanya di sela-sela kegiatan.jani berdehem.
"Hm..itu semenjak lo pergi dia marah banget" ujar kanya.ia adalah sepupu dave.
"Bukan urusan gue!" Ujar jani tanpa menoleh.
"Tapi jan..dia itu kayak orang ter obsesi gitu mungkin dia baru pertama kali ditabok cewek.jadi marah banget sampe-" ucapan kanya terhenti.
"Sampe ikut pindah ke bogor?" Serobot jani.
"Kok lo tau?"
"Kemarin ketemu"
"Terus..terus..." ujar kanya excaited.jani hanya menghela nafas lelah.
"Gue gak peduli nya.gue udah muak banget sama kelakuan dia selama ini,lo tau kan dia bukan sekali dua kali ke club?berarti bukan sekali dua kali juga dia dikayak banci!" Ujar jani kalut.
Megan dan bella yang tengah asik mengobrol terkejut karna suara jani yang lantang,mereka pun menghampiri keduanya.
"Ada apa nya?" Tanya megan pada kanya.
Tiba-tiba rinjani memeluk kanya erat.kanya sangat mengerti bagaimana marahnya jani...bagaimana sedih nya jani..dan bagaimana kecewanya jani.setelah dikhianati dan bukan hanya sekali.
Jani sebenarnya orang yang sangat perhatian dan setia pada pasangan.menurutnya asal lelaki itu bisa menghargai dan membuatnya bahagia ia akan pertahankan.walau ia bukan cewek baik-baik.
Kanya pun membalas pelukan jani.ia menyesal karna ia sudah menceritakan kejadian 2 minggu lalu.
"Gue minta maaf..." ujar jani sesegukan.
"Seharusnya gue yang minta maaf...seharusnya gue gak ceritain ke lo...seharusnya.." ucapan kanya terhenti ia tak sanggup lagi berkata-kata melihat jani sehancur ini.
"Ude daripada maap-maapan mending nonton film kuy!" Ujar bella semangat namun palanya ditoyor oleh megan.
"Lo tuh gak tau sikon banget"
"Yaudah kuy!" Ujar rinjani semangat dan diangguki kanya dan megan.
//
Akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidur setelah seharian menonton film berbagai genre.namun bukan drakor ya!
Rinjani sengaja tak menyediakan kamar tamu untuk mereka biarlah tidur 1 ranjang 4 orang toh ranjang jani 3 kali lebih besar dari ranjang biasa.
Namun saat rinjani hampir terlelap suara dering telfon mengejutkannya hingga dengan terpaksa ia meraba nakas untuk mencari benda pipih itu.
Ia mengeryit saat melihat name call nya.tak ada namanya?dengan setengah sadar ia mengangkat.
"Hallo?" Tanya orang diseberang sana.suaranya seperti tak asing.
"Hmm"
"Udah tidur sayang?" Tanya lelaki itu mampu membuat jani langsung duduk hal itupun membuat teman-temanya ikut tersadar.
"Lo cowok gila itu ya?!" Tanya jani sengit.
"Siapa jan?" Tanya kanya.jani hanya mengangkat bahunya.
Dengan usilnya bella mendekatkan kupingnya ke speaker ponsel rinjani.
"Oh my god!" Ujar bella lantang
"Shut up bell!" Peringat jani.
Rinjani pun memutuskan untuk melanjutkan obrolan sengit dengan lelaki itu dibalkon.
"Kok tadi ada suara cewek?" Tanya lelaki itu.
"Kepo lo"
"Kenapa gak masuk?" Tanya nya lagi
"Bukan urusan lo"
"Oh..mau gue aduin ke bu lola kalau lo bolos?"
"Eh..eh..gak gitu gue..gue sakit iya gue sakit uhuk..uhuk" bohong jani.dasar raga rese!
"Besok gue bawain obat ya!"
"Eh..eh gak perlu mami udah beliin kok!" Alibi rinjani lagi
"Ya udah tidur lagi gih biar besok sehat!"
"Eh tapi kayaknya besok gue izin deh sampai 3 hari kedepan" ujar jani
"Lah kenapa?" Tanya raga
"Badan gue lemes banget kata dokter gak boleh cape-cape"
"Ya udah besok gue ke rumah lo.siapa tau lo tuh kangen sama gue" ujarnya pede.
"Dih na..nama komplek gue aja lo gak tau udah gak usah jauh banget soalnya jauh.....banget" ujar jani hampir saja keceplosan.
"Ya udah deh tidur ya! Good night rinjani nya raga" entah apa yang terjadi pada perasaan jani.ia merasa senang sekali raga mengucapkan selamat malam padanya.
"Iya" jawab jani se cuek mungkin.ia tak mau terlihat gugup didepan raga.
Votment nya ya! thank's
Terimakasih sudah baca cerita RINJANI ANASTASHA!
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJANI ANASTASHA.
Teen Fictiondont forget buat follow akunku,vote, and comment juga yess... // Raga itu sayap untuk jani terbang kembali... Raga itu tempat jani menenangkan diri... Raga itu satu-satunya orang yang bikin jadi bahagia lagi... Raga itu orang spesial kedua setelah r...