bertemu camer (calon mertua hehe)

6 3 0
                                    

"Lo bohongin gue?!"

"Bercanda sayang.."

"Bodo!"

"Kamu jangan ngambek dong.iya-iya aku minta maaf" rayu nya tapi tak ada balasan dari rinjani anastasha!

'Lihat saja balasannya raga artama!' Ujarnya dalam hati ia sungguh kesal bisa-bisa nya ia luluh saat raga marah padanya?ah tidak!

Ini tidak boleh terjadi.mana rinjani yang masabodo sama raga?benar-benar mengeherankan.jangan-jangan raga memelet jani agar dapat menyukainya secepat ini?!

Wait...wait apa yang barusan ia katakan?!menyukai raga? Oh no!!!itu impossible.

"Jan ini kita mau kemana?" Tanya raga dan lagi-lagi tak dapat jawaban dari rinjani.

Raga terkejut saat mendengar suara isakan tangis.saat menoleh ia mendapatkan rinjani sedang menutup mukanya dengan menunduk.

Raga dibuat kebingungan setengah mati! Walaupun ia sudah sering berpacaran tapi ia tak pernah membujuk pacarnya saat pacarnya marah dengan sadisnya raga memutuskan nya!

Tapi entah kenapa ada rasa tak tega untuk meninggalkan nya mungkinkah ia memang jatuh cinta pada rinjani?oh shit!

"Jan...apa lo marah sama gue?" Tanya raga hati-hati.

"Yaudah deh gue minta maaf,apa pun mau lo gue turutin"

Mendengar itu muka rinjani langsung bahagia bukan main. 'Mayanlah buat gue jahilin'

"Tanpa terkecuali?" Tanya jani dengan masih pura-pura sesegukan.

"Iya sayang" ujar raga seraya mencium kening rinjani lama entah kenapa rasanya sangat nyaman berada diposisi seperti ini dengan lelaki gila ini.

Ia berjanji tak akan pernah ada lagi rinjani yang pemarah,rinjani yang kasar,dan...sok jual mahal.

"Jadi lo mau apa?" Tanya raga sembari melanjutkan perjalanan menuju rumahnya.

"Hm...gue mau lo maafin gue" ujar jani sembari terkekeh sementara raga bingung.

"Maksudnya?" Tanya raga tak mengerti.

"Entar aja" hal itupun membuat rasa penasaran raga bergejolak ia sampai menaikkan kecepatan mobilnya agar cepat sampai rumah.

Rinjani yang sadar bahwa ini bukan arah rumahnya pun heran.kemana raga akan membawanya?

"Ga kita kemana?" Tanya jani.

"Rumah gue"

"Hah ngapain?"

"Kenalin ke mama"

"Buat?"

"Bego banget si untung cantik! Ya biar dia kenal lah calon mantunya kayak gimana..biar dia tau kalau calon mantunya itu galak,ambekan,marah-marah mulu..jut-"

"Gak usah bacot ya sa.yang!" Potong rinjani dengan nada penekanan pada kata 'sayang'

Raga pun bungkam.entahlah apapun permintaan rinjani ia tak pernah bisa menolaknya.

Tak terasa mobil putih itu telah memasuki salah satu perumahan elite di bogor kota itu.

Dan raga pun membelokan stir nya untuk masuk ke rumah yang terbilang paling besar dan luas diantara yang lain.horang kaya!

Bahkan ada lobby?oh my god ini rumah atau mall?dan yang tak pernah terkira rinjani adalah keberadaan lift didalamnya.rumah raga 4 lantai.sungguh ini 2× lebih mewah dari rumah rinjani!

Ia pun tak sadar bahwa sedaritadi ada wanita paruhbaya yang sedang memerhatikan rinjani karna rinjani begitu terpukau.

"Heh kagumnya ditunda dulu tuh ada mama" ujar raga membuat jani tersadar dan....malu.

Ia pun tersenyum lalu menghampiri wanita yang perkiraannya masih 30 tahunan.tapi ia terduduk dikursi roda.ada apa sebenarnya?

"Hai tante aku rinjani"

"Oh ini yang sering kamu ceritain?" Goda medita (mama raga)

Hal itupun membuat raga pergi karna menahan rasa panas dipipinya kibat ulah mamanya itu.

"Ayo duduk sayang" ujar medita lembut.

Rasanya rinjani sangat tenang ia benar-benar merindukan sosok ibu seperti medita.ia benar-benar ingin mengubah takdir untuk menjadikan medita ibunya!

Impossible.

"Hm i..iya tante" ujar jani gugup dan....menangis?

"Kamu kenapa nangis?apa tante buat salah?" Tanya medita cemas dengan cepat rinjani menggeleng.

"A..aku cuma kangen dipanggil sayang sama mamaku bahkan mungkin gak pernah" ujar rinjani

"Oh gitu...udah-udah kamu gak perlu sedih lagi mulai saat ini kamu panggil tante mama aja biar sama kayak raga ya" pinta medita dan diangguk antusias oleh jani.

"Kamu malam ini nginap aja ya?udah malem juga" entah apa yang merasuki rinjani ia hanya manggut-manggut tanda mengerti.

"Ga...raga!" Teriak medita.

Tibalah sosok raga dengan penampilan yang lebih santai sepertinya ia habis mandi rambutnya yang masih basah disisir asal menggunakan jarinya.ganteng!

Rinjani terkagum untuk beberapa saat.

"Ada apa mama sayang?" Tanya raga hangat.

Benar-benar beda dengan raga yang banyak omong dan kini?ia begitu lembut pada mamanya hati rinjani mengahangat melihat itu.raga cowok baik!

"Anter rinjani ke kamar tamu" titah medita

"Kenapa gak tidur sama raga aja mah?" Dan mendapat pelototan dari medita raga pun terkekeh.

"Iya-iya raga bercanda kok baper nih ah gak seru" ujar raga seraya mencium kening mamanya.

Lalu raga pun menadahkan tangannya untuk disambut jani dengan senang hati ia menerima uluran tangan itu!


Votment nya ya guys!
Terimakasih sudah baca cerita RINJANI ANASTASHA love u readers!😍

RINJANI ANASTASHA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang