menginap dirumah keluarga artama.

15 3 0
                                    

Setelahnya rinjani hanya mengikuti kemana raga menariknya.dan berhenti di lantai 2,tepatnya didepan pintu berwarna putih.

Rinjani pun bergegas masuk setelah diyakini itu adalah kamar untuknya.ia benar-benar terpukau dengan kamar yang bernuansa eropa itu.memang tak jauh beda dengan kamarnya tapi disini hanya berbeda nuansanya yang lebih seperti tinggal diluar negeri.

"Nah ini kamar lo kalau butuh apa-apa pencet tombol ini aja ya!" Jelas raga dan diangguk antusias oleh jani.

"Duduk!" Titah raga,rinjani pun menurut.

"Lo belum ngasih tau yang tadi dimobil"

"Yang man-oh iya-iya gue inget jadi gue minta maaf karna gue tadi udah boongin lo" ujar jani lalu menampilkan deretan giginya.

"Oh..jadi ceritanya bales dendam nih" rinjani pun memundurkan dirinya saat raga tiba-tiba mendekat.

"Aduh raga....iyaiya gue minta maaf gila gila ahahaha geli ga hahaha sakit perut gue ga hahaha.." ujar jani kewalahan karna raga menggelitiki perutnya dan kenapa harus berhenti dalam keadaan seperti ini?

Ya.mereka seperti orang sedang...berpelukan?raga seperti sedang memeluk jani dari belakang namun tatapan mereka tetap menyatu.

Raga mendorong tubuh jani hingga ke sudut ruangan.ia menahan jani dengan tangannya yang dihalangkan.

Perlahan tapi pasti raga melahap bibir manis itu kembali.rasanya bagai candu.raga tak pernah bisa menahan hasratnya untuk tak mencicipi bibir mungil ini.

Dengan keadaan rinjani memeluk leher raga dan raga?yap that's right raga memeluk pinggang rinjani kencang hingga jarak diantara mereka benar-benar terhapus.

Mereka saling membalas tanpa ucapan.melainkan dengan beradu lidah masing-masing menyalurkan rasa sayang satu sama lain.

Kini raga terpaksa mengehentikan karna ia menyadari akan sesuatu.cctv!

"Kenapa?" Tanya jani bingung.jujur ia masih ingin mencicipi lidah raga yang terasa segar.

"Lupa,ada cctv" ujarnya pelan ia pun akhirnya memutuskan untuk menaruh kepalanya ditengkuk rinjani.nyaman.

"Ga"

"Apasih" jawabnya tanpa berpindah posisi.dengan jahilnya ia mencium dan sedikit menggigit leher jani,hingga meninggalkan bekas merah diasana.

"Aw sakit"

"Iya maaf.sekali doang kok"

"Tidur yu"

"Aku masih betah disini"

"Aku pegel" dan terpaksa raga mengalah.

"Sekarang kamu tidur ya besok harus sekolah pokoknya bareng aku!" Ujarnya seraya mengecup singkat bibir jani.

Jani mematung mengingat betapa bahagianya malam ini.

Bahkan ia melupakan teman-tem-

"Oh my god!" Teriak jani tak begitu lantangia pun bergegas mencari ponselnya di slingbag mini nya.dan segera menghubungi nomor kanya.

"Halo?"

"Kenapa jan?"

"Kalian dimana?"

"Apartement lo lah sinting" serobot bella.

"Ah..syukur deh gue kira kalian pulang ke bogor"

"Eh by the way lo dimana?rumah atau....hotel?"

"Otak lo lumutan bangetsih sampe segitu kotor nya.ngapain juga gue ke hotel,gue nginep dirumahnya gila ude percis kek hotel bintang 5 sih parah!" Jelas rinjani panjang lebar.

"Wes selow coy gak usah kek orang ke-gep gitu deh" ledek megan

"Udah ah ngabisin pulsa doang kalau gini caranya" ujar jani pura-pura merajuk pada sahabat-sahabatnya.

"Besok lo bolos?" Tanya kanya

"Gak tau gue juga,tadi raga minta bareng ke sekolah"

"Yaudah kalau gitu malemnya kita nge mall bareng kuy!" Ajak bella semangat

"Boleh tuh"

"Besok lo pulang keapartement kan?" Tanya megan

"Iye"

"Yaude bye!" Ujar rinjani dan dibalas oleh megan,bella serta kanya.

Setelah ia mematikan ponselnya rinjani pun merebahkan tubuhnya dikasur yang terbilang cukup empuk.

Ia sangat jengkel karna kantuk tak lagi menyerang,padahal ia begitu merasa lelah. Ia kaget saat melihat jam yang menunjukan pukul 2 pagi.sial

Tok tok tok..

Raga pun menghampiri rinjani yang tengah berbaring sembari menatap langit-langit kamar.

"Minum nih" ujar raga sembari memberikan segelas susu hangat.

"Makasih"

"Iya,gue tau lo pasti gak bisa tidur kan?" Tanya raga,dan diangguki rinjani masih dengan keadaan menelan habis susunya.

"Yaudah abis ini tidur ya!"

"Iya"

"Good night rinjani anastasha" ujarnya seraya mengecup singkat kening jani.

"Good nigth to raga artama" balasnya serta tersenyum.

Setelah raga keluar dari kamarnya,kantuk pun menyerang hingga akhirnya rinjani pergi ke alam mimpi.

Votment nya guys🤗
Terimakasih yang sudah baca cerita RINJANI ANASTASHA😍

RINJANI ANASTASHA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang