Chapter 7

353 18 0
                                    

Rasanya lelah, cape, duduk aja ngeliat pertunjukan aneh yang gak gue ngerti.

Suara detak kaki sedang mengarahkan kekamar gue, dan... Astaga

"Kau belum tidur? "(Tanya serkan)

Gue nengok kearahnya.

"Aku,,, hanya ingin melihat bulan itu"(ucapku)

Posisi gue emang lagi menghadap keluar jendela.

Tiba tiba dia deketin gue dan meluk gue dari belakang.
Bikin gue kaget seketika dan rasanya memang hangat tapi tubuh gue kaku gak berdaya dipeluk dia, mau nolak ya dia suami gue didunia ini.

Lalu gue berbalik dan gak sengaja tangan gue megang bagian dada dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu gue berbalik dan gak sengaja tangan gue megang bagian dada dia.

Dia natep gue penuh dan pekat banget.
Gila ini cowok ganteng banget.

Eh eh dia majuin mukanya ke muka gue sehingga jaraknya semakin dekat, apa dia mau nyium gue? Astagaa...

Cup....

Mata gue melotot seketika

Membiarkan dia mencium kening gue lembut sekali.

"Kau menutup matamu terlalu dalam sehingga tak sadar aku mencium keningmu bukan bibirmu"(ucapnya ledek)

Entah kenapa gue gak bisa nahan diri dan tersenyum seketika sama dia.

"Kedua pipimu merah merona"(ledeknya)

Dia menyubit ke2 pipiku membuatku melotot sekali lagi.

"Hmm,, hhh aku,,, aku.... "(Gugupku)

"Sshhhttt,,, jangan gugup seperti itu"(ucapnya)

Astaga markonah gimana gue gak merinding + gugup soalnya lo ganteng banget setan.

"Aleysha,,, "(ucapnya terpotong)

Aku mendongak dan menatapnya.

"Iya? "(Tanyaku)

Dia menatapku ragu.

"Apa kau mencintaiku? Kau belum menjawabku"(tanyanya)

Rasanya pen nendang sesuatu gitu ya, lagi lagi gue ditanya soal perasaan itu.
Astaga gue mau jawab apa sementara gue gak bisa terus terusan ngehindar kaya gini. Bisa bisa dia curiga.

"Hmm,,, aku... Akuuu... Akuu"(gugupku)

Dia menatap ku pekat menunggu jawabanku.

"Hormat hamba raja besar serkan,ada masalah diluar. Ibu ratu memintaku untuk memanggilmu segera menyusul ke ruang tengah istana"(ucap berlin)

Itu bukanya pengawal yg namanya beling ya, syukurlah pas banget dia kesini.

"Ouh, aku akan segera kesana"(ucap serkan)

Dunia Kerajaan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang