Chapter 9

293 18 0
                                    

Yaudah deh mau apa lagi,gue pun nerima perintah mertua gue didunia aneh ini.

Entah kenapa raja serkan seperti tidak menyukainya. Gue gak berani natep matanya.

Gue berjalan menghampiri putri allyaana.
Dia kok natep gue kayak orang kaget gitu sih.

"Selamat datang ku ucapkan untukmu putri allyaana. Dan semoga kau bisa senang tinggal diistana ini"

Basa basi gue nyambut dia, itu sih yang pernah gue baca dikomik².
Untung pernah pengalaman baca mengenai cerita fantasi.

"Terima kasih ratu alleysha, nama kita hampir mirip. Kau juga sangat cantik"senyumnya kepadaku

Gue garuk rambut gue aja sambil salting.

"Aaa jangan terlalu memujiku seperti itu, kau pun terlihat begitu cantik"ujarku memukul pundaknya pelan seakan akan kami teman dekat

Astaga membuatku melotot melihat semua melihat heran akan perilakuku.

"Kau terlihat sangat ramah dan lucu"ujarnya kali ini gue cuma membalasnya dengan senyuman.


.
.
.

Akhirnya setelah sekian lama, gue bisa duduk menikmati sajian dan hidangan dari beberapa pelayan.

Punggungku rasanya kaku dan retak, terlalu lama berdiri dan duduk.

Kenapa setelah acara berakhir verra tidak kekamarku? Apa dia masih marah, ah yg benar saja marah karna aku bertanya hal sepele padanya.

"Yang mulia telah tiba"ujar pengawal membuka pintu kamarku.

Astaga-_-
Dhlah gue berdiri nyambut dia.

"Baru aja rehat bentar sisetan dh dateng aja"dumel ku menggertak pelan.

Dia menghampiriku dan menatapku pekat.

"Apa kau baik baik saja? "Tanyanya memandangi wajahku begitu dalam.

"Hah? "Spontan reaksi gue cengo didepan dia.

"A,, hmm,, e,,, hmmm,,, aku,,, aku baik baik saja yang mulia"ujarku menatapnya


Semakin hari semakin kesini kok dia malah makin ganteng sih?
Astaga dia mo apa guys?

Maju 1 langkah
2 langkah, 3 langkah lebih dekat
4 langkah, 5 langkah dari rumah tak perlu kirim surat.

Eith,,, serius ini malah nyanyi.
Eh dia megang jari jemari gue, untung kuku gue pendek, jari gue bagus, kulit gue mulus.
🤐dia nyium tangan gue dong astaga.

Didunia gue aja ada yg nyentuh tangan gue, gue sleeding lah ini kok gerak aja gak bisa apalagi kentut.

"Aku takut jika kau akan marah padaku. Karna aku kau harus menyambut putri allyaana"ujarnya membuat jiwaku yang sedang menghalu ngupil sadar.

"Hah? Tidak apa raja, aku baik baik saja kok. Karna aku percaya bahwa kau hanya mencintaiku" apa yg barusan gue bilang? 🙄😓

Astaga -_- alleysha kau sudah gila kah?!
Ngapain mancing dia segala sih!!!

"Benar, aku akan hanya mencintaimu. "Dia natep gue dong boleh ngompol gak?

"Tapi, aku belum mendengar jawabanmu... Apakah kau mencintaiku juga? "Tanyanya menatapku.

Kan kan dh gue duga, gue segala mancing dia sih lah.

Gue harus jawab apa dong? Astaga!!! Apa ini?!

"Aku,,, aku... Yang mulia aku...... "Gugup dong gue mau jawab apa!!!

"Hormat hamba yang mulia"ujar verra merunduk memberi hormat

Syukurlah bocah ini udah dateng.

"Ada apa verra? "Tanyanya kepada verra.

"panglima berlin,dia menyuruhku untuk memberikan surat ini padamu"ujarnya memberikan sebuah surat pada raja.

Raja serkan pun membuka dan membacanya.
Gue ngelirik dikit soalnya ekspresinya kek tegang gitu.

"Baiklah,akhirnya semua selesai dengan sendirinya"ujarnya senang lalu pergi setelah menatapku sekilas dan mencium keningku.

Tenang baru kening sha!!!

"Aaa verra!!! Terima kasihhhhhh"teriak gue langsung meluk verra.

Terlihat verra terkejut, dia tersesak saat kupeluk secara tiba tiba.

"Makasih banget loh,memang ter the best"cetusku kembali memeluknya.

"Apa? Apa? Tadi kau bilang apa yang mulia? "Tanyanya

"Apa sih raa, panggil aku nama saja. Ini kan dikamarku. Apa kau masih marah padaku? "Tanyaku menatap nya.

"Hh? Untuk apa yang mulia? Aku tidak pernah marah padamu sama sekali"ujarnya

"Kukira saat aku bertanya tentang kedekatan mu dengan putri allyaana kau marah padaku"ucapku langsung membuatnya melotot.

"Bukan gitu sha,,, aku gak marah kok. Tenang saja ahaha aku merasa tersanjung dikhawatirkan oleh ratu utama dikerajaan ini... "Ocehnya tertawa

Aku menjitaknya dan membuatnya terdiam kamipun tertawa bersama.

"Oh ya tadi apa tebas? Tebes? "Tanyanya

Aku menaikan sebelah alis mataku heran.

"Tadi, yg barusan kamu katakan padaku"ucapnya

"Ter the best? "Tanyaku

Terlihat dia mengangguk aneh dan lucu.

"Astaga, udhlah"ujarku "the best itu terbaik verra"aku mengelus kepalanya


Dia pun meloncat kegirangan seperti seekor kambing yang ingin disembelih.

"Terima kasih yang mulia"dia memelukku.

"Punya temen didunia ini pun sama seperti duniaku. Otaknya double kill geser"batinku


Next....




Dunia Kerajaan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang