Chapter 10

284 16 0
                                    

Hari ini sangat indah, pagi hari yang sejuk mataku terbuka begitu saja dan beranjak melihat pemandangan luar lewat jendela kamar.

Ruang inti istana.

"Baiklah, suratmu sudah kubaca kemarin dan berkatmu semua sudah terbongkar. Terima kasih panglima berlin"ucap raja serkan menyerahkan penghargaan.

"Sama - sama yang mulia, ini sudah bagian dari tugas hamba. Karna hamba kesini selain melindungi putri dari kerajaan kami. Hamba harus bisa menjaga dan setia dengan kerajaan ini juga"ujarnya bijak.

Apa ini? Lagi bahas apa si! Kapan selesai nya coba!

"Akhirnya panglima berlin berhasil menemukan harta2 yg disembunyikan oleh penjajah itu dan menangkap sekongkolan mereka yang masih hidup"cetus verra mengagetkanku.

Muka gila, sendirian? Ngadepin kek gitu? Sebenernya yang raja siapa sih? Kok sibeling lebih kecowoan banget yak.
Tapi bagaimana pun sisetan kan suami gue.

.
.
.

Brukkk

"Eh maaf"cetusku tak tau bahwa itu adalah putri allyaana.

"Iya, hhh ratu? Seharusnya akulah yang meminta maaf"cetusnya merunduk hormat padaku.

Untuk apa bunga sebanyak itu? Dia merapihkan bunga itu karna terjatuh menyenggolku berjalan.
Akupun membantunya merapihkan bunga bunga uang berserakan.

"Eh tidak perlu ratu, aku bisa sendiri. Jadi merepotkanmu"ujarnya beranjak berdiri dan tersenyum ramah padaku.

"Tidak apa, bukan masalah bagiku karna aku yang salah menabrakmu saat berjalan. Dan mengacaukan bunga bunga indah mu ini"ujar gue sok bijak banget gila

"Tak apa ratu, kau tidak sengaja melakukannya"ucapnya kembali tersenyum padaku.

"Omong omong, bunga sebanyak ini untuk apa? "Tanya gue sok kepo.

"Hhh aku, aku hanya menyukai bunga. Jadi untuk menghiasi kamarku saja"ujarnya menjelaskan

Tiba tiba verra datang dan menggenggam tanganku.

Eh apa ini? Kok muka verra kayak kesel gitu sih? Natepnya dengan tatapan kebencian lg.

Sebenarnya ada apa diantara mereka berdua?

"Maafkan hamba yang mulia Ratu utama sebaiknya kau tidak terlalu dekat dengan putri penjajah ini."cetusnya merunduk memberi saran padaku.

Entahlah, gue cuma diam dan ikut verra berjalan meninggalkan putri allyaana.

"Kenapa kau begitu padanya? "Tanyaku membuat verra berhenti melangkah

"Tidak apa ratu, tapi kusarankan saja jangan dekat2 dengannya"ujarnya lalu meninggalkanku secara tiba tiba.

Aneh bukan?
Apa ini? Padahal putri allyaana itu terlihat ramah dan baik padaku. Mengapa aku harus menjauhinya?

Sentuhan tangan menghampiri pundakku membuatku terkejut seketika dan menangkis tangan itu.

Ya, didunia gue... Gue pernah berpengalaman didunia karate.
Jadi sensitif sama sentuhan sentuhan gitu deh. Kesannya langsung berpikir negatif lalu berontak.

Ternyata sisetan itu-_-

"Astaga, ma,,, maafkan aku yg mulia. Aku tidak tau jika itu engkau"ujarku merunduk ketakutan.

Dia tersenyum padaku dan tertawa pelan.

Kalo digame gue ini kek defeat tau gak? Mati!
Senyumannya bikin gue salting.

Apa lagi ini, kenapa dia selalu kekamar gue disaat saat seperti ini.

"Ke,,, kenapa? Ada apa? Maksudku, ada yang bisa kulakukan?"apa ini sha tahan dirimu.

"Kau lucu"ujarnya singkat tapi tukkkkkk aja. Jantung gue berdetak kenceng lagi.

"Stop!!!!! "Bentak gue membuatnya terdiam.

"Bisa gak si lo gak usah senyum, gak usah bikin jantung gue bak bik buk gini.astaga cape tau gak. Lagian muka lo itu bisa gak sih dijelekin dikit. Terlalu ganteng tau gak! 1 lagi bisa gak kalo natep matanya itu merem aja gak usah melek! "Oceh gue panjang natep dia seperti kebingungan menelaah setiap kalimat yg gue ucapin tadi.

Astaga aleysha lo ini apa sih.
Ngoceh kaya kereta, lo lupa apa?! Kalo lo ini bukan lagi didunia lo!.

"Perkataanmu? Bahasamu? Tadi kau sedang bicara apa? "Tanyanya natep gue lagi

Plukkk
Eh astaga apa lg sih gak sengaja gue nampol muka dia pelan.

"Aaaaaaaaa,,, ma,,, maaf yg mulia aku tidak sengaja"ujarku membuatnya tersenyum dan menggenggam tanganku.

:v apa apaan nih?

"Tidak apa, aku menyukai sentuhan mu"ujar lembutnya lagi, kali ini tatapan mata dan senyumnya itu bikin gue hampir mati. Gue cuma melotot diem gak mau jawab bodoamat.

Aku menyukai sentuhanmu👀😀
Dia blg apa tadi?

Dia pun mengajakku duduk disebelahnya.

"Tenanglah aku tidak akan memaksamu. Aku akan menunggumu menjawab pertanyaanku. Aku tau dan mengerti semuanya oleh karna itu aku ingin kita menjalani semua dari awal"jelasnya membuat lapang dada gue hah! Akhirnya bisa napas.

Flashback on.

"Baiklah besok kita akan bahas harta yg disembunyikan penjajah inggris itu.sekarang kau bisa pergi"perintah raja serkan langsung pergi meninggalkan panglima berlin.

"Tunggu yg mulia raja! "Membuat raja serkan memberhentika langkahnya.

"Maafkan hamba sebelumnya. Hamba ingin memberi tahu sesuatu padamu"ujarnya merunduk hormat

"Besok saja, sekalian. Karna sekarang aku ingin beristirahat bersama ratu aleysha"ujarnya melanjutkan jalannya dan kembali dihentikan panglima berlin.

"Ini me,, mengenai ratu alleyhsa"cetusnya.

"Apa?! Jadi saat kau temukan dia dihutan, dia sudah lupa semuanya? "Raja serkan terlihat begitu kaget.

Panglima berlin mengangguk.

"Jadi hamba hanya mengingatkan jangan melakukan sesuatu yang akan mengakibatkan kesehatan ratu alleysha memburuk. Karena selain sebagai sahabatnya saya tidak ingin melihatnya kenapa kenapa"ujarnya memberanikan diri.


Flashback off.

"Aku mengerti pantas saja dari kemarin kau menghindari, tidak menjawab pertanyaanku, dan merasa asing padaku"(batin serkan)

Serkan memeluk aleysha secara tiba tiba.

Gapapa cuma pelukan sha, gue membalas pelukannya.

"Maafkan a,,, "terpangkas

Naon dei sih, astaga lagi² bikin gue degdegan.

Dia memberhentikan ucapan gue dengan jari telunjuknya ditempelin kebibir gue dan natep gue pekat banget.

Untung suami:)

"Tidak perlu, oh ya sekarang lebih baik kau tidur. Besok malam aku akan kesini lagi untuk menemanimu"ujarnya pergi meninggalkanku seusai mencium keningku.

Besok malam kesini lagi? :/ kapan gak kekamar gue sih. Kekamar gue mulu.
Pen bebas tau gak! Deket sisetan itu kek gimana gitu rasanya tegang.

Kaya ada manis manisnya aelah lo kira aqua.

Next......

Dunia Kerajaan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang